Dinkes Sulsel Ungkap Penyebab 9 Warga Meninggal Akibat Terserang DBD

Dinkes Sulsel Ungkap Penyebab 9 Warga Meninggal Akibat Terserang DBD

Sahrul Alim - detikSulsel
Senin, 22 Apr 2024 21:30 WIB
ilustrasi DBD
Foto: ilustrasi/thinkstock
Makassar - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Selatan (Sulsel), mencatat 9 orang meninggal akibat terserang demam berdarah dengue (DBD) selama 2024. Para korban mengalami penurunan trombosit hingga pendarahan.

"Demam berdarah bisa menyebabkan kematian jika trombosit menurun, terjadi perdarahan dan syok," ujar Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar kepada detikSulsel, Senin (22/4/2024).

Ishaq mengatakan jika jumlah trombosit terlalu rendah akan membuat tubuh sulit mengusir virus dalam tubuh. Dia berharap warga dengan gejala tersebut segera melapor untuk mendapat penanganan dari dokter.

"Gejala ini jangan dianggap sepele karena kalau sudah parah bisa membuat kerusakan pada pembuluh darah dan kelenjar getah bening, muntah darah, pendarahan dari gusi dan hidung, sesak nafas, dan sakit perut karena pembengkakan organ hati," ujarnya.

Dia mengaku telah menggalang kerjasama lintas sektor dengan melibatkan camat, lurah, kepala desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta instansi pendidikan untuk pencegahan dan penangan DBD. Mereka diharapkan memobilisasi masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Edukasi kepada masyarakat pentingnya melakukan pemberantasan sarang nyamuk sebagai upaya untuk mencegah berkembangnya nyamuk penyebab penularan penyakit DBD. Edukasi kepada masyarakat, jika mengalami gejala DBD seperti demam agar segera memeriksakan diri ke layanan kesehatan terdekat," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Dinkes Sulsel mencatat ada 1.766 orang terserang demam berdarah dengue pada periode Januari hingga April 2024. Sembilan orang di antaranya meninggal dunia.

"Tahun 2024 sampai dengan minggu ke 14 atau April, 1.766 kasus kasus Dengue/DBD terlaporkan dari 24 Kabupaten/Kota. Jumlah kematian 9 orang," ujar Ishaq Iskandar kepada detikSulsel, Senin (22/4).

Dia menuturkan sebaran kasus DBD tahun ini tertinggi di Bone dengan 217 kasus disusul Makassar 207 kasus, Soppeng 175 kasus dan Bulukumba 174 kasus. Selanjutnya, Sidrap 141 kasus, Tana Toraja 140 kasus, Toraja Utara 124 kasus dan Maros 112 kasus.

Sementara daerah lainnya di bawah angka 100 kasus DBD yakni Palopo 60 kasus, Bantaeng 58 kasus, Sinjai 55 kasus, Selayar 51 kasus, Parepare 43 kasus, Wajo 39 kasus, dan Pangkep 30 kasus. Kemudian Luwu Timur 24 kasus, Pinrang 22 kasus, Enrekang 21 kasus, Gowa 20 kasus, Jeneponto 17 kasus, Luwu Utara 14 kasus, Barru 13 kasus, Takalar 6 kasus dan Luwu 3 kasus.

"Kematian akibat dengue terjadi di Enrekang, Maros, Soppeng, Bantaeng, Bulukumba, Toraja Utara dan Pangkep," ujar Ishaq.




(hsr/hsr)

Hide Ads