BPBD Sulut Ungkap 12 Ribu Warga Mengungsi Akibat Erupsi Gunung Ruang Sitaro

Sulawesi Utara

BPBD Sulut Ungkap 12 Ribu Warga Mengungsi Akibat Erupsi Gunung Ruang Sitaro

M Irzal Sudirman - detikSulsel
Senin, 22 Apr 2024 20:15 WIB
NORTH SULAWESI, INDONESIA - APRIL 19: (----EDITORIAL USE ONLY - MANDATORY CREDIT - BASARNAS / HANDOUT - NO MARKETING NO ADVERTISING CAMPAIGNS - DISTRIBUTED AS A SERVICE TO CLIENTS----) An aerial view of the affected area after the Ruang volcano erupted multiple times, spewing lava and ash clouds into the sky in North Sulawesi, Indonesia on April 19, 2024. Indonesian authorities on Thursday declared an emergency in the North Sulawesi province after a volcanic eruption disrupted local communication systems. Hundreds of people were also displaced during the last two days and were taken to temporary shelters. (Photo by BASARNAS / Handout/Anadolu via Getty Images)
Foto: Anadolu via Getty Images/Anadolu
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara (Sulut), mencatat 12 ribu warga mengungsi akibat erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro). Warga mengungsi ke rumah kerabat di Minahasa Utara hingga Kota Bitung.

"Warga yang terdampak sampai saat ini totalnya ada 12 ribu, yang dari Pulau Ruang sendiri dari Gunung Ruang di Desa Pumpente dan Desa Laingpatehi 895 jiwa sudah tertangani (dievakuasi) semua," kata Kepala BPBD Sulut Adolf Tamengkel, Senin (22/4/2024).

Adolf mengatakan ada warga yang mengungsi secara mandiri ke rumah kerabatnya di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro. Selanjutnya ada pula yang mengungsi di Kecamatan Likupang Barat dan Kecamatan Likupang Timur di Kabupaten Minahasa Utara (Minut) dan Kota Bitung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada juga di Siau, Bitung di keluarga-keluarga mereka dan di sana juga di Bitung, ada penampungan (tempat pengungsian), Likupang Barat dan Likupang Timur juga banyak yang berasal dari Tagulandang (tinggal di area Minut)," terangnya.

Adolf menuturkan ada warga yang sempat lari ke dalam hutan saat melakukan evakuasi mandiri. Warga tersebut telah dipindahkan ke tempat pengungsian di Pulau Tagulandang.

ADVERTISEMENT

"Bantuan disana terpenuhi semua. Hanya ada yang mengungsi ke hutan tapi sudah dicari oleh tim yang ada di Tagulandang," paparnya.

Adolf mengungkapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) telah mendirikan posko bantuan di Kantor Gubernur Sulut di Kelurahan Teling, Kecamatan Wanea, Manado sejak Rabu (17/4). Saat ini, sudah tiga kali penyaluran logistik untuk warga terdampak.

"Posko bantuan dibuka Rabu sampai saat ini Senin. Sudah penyaluran (bantuan) ketiga sampai hari ini," tuturnya.

Adolf mengatakan penyaluran bantuan menggunakan truk dan selanjutnya dibawa Kapal Ferry dari Pelabuhan Bitung menuju Pelabuhan di Pulau Tagulandang. Pihaknya telah menyalurkan 12 truk dengan 2 kali penyaluran yaitu 7 truk gelombang pertama dan kedua serta 5 truk di gelombang ketiga.

"Kemudian kita geser ke gelombang kedua sekitar 7 truk, ada juga pada gelombang ketiga itu hari ini Pemprov (yang menampung) ada juga bantuan dari BNPB 5 Truk kita geser dengan kapal Ferry Lokong Banua bergeser tadi siang jam 3," ungkap Adolf.

Adolf menuturkan Kementrian Sosial dan Komando Daerah Militer XIII/Merdeka (Kodam XIII/MDK) telah mendirikan dapur umum. Selain itu, seng untuk menggantikan atap rumah warga yang rusak gegara lontaran batu pijar dari erupsi Gunung Ruang akan didistribusikan.

"Bantuan ada dapur umum dari Kodam, dapur umum dari Kemensos. Ada seng karena banyak warga yang rumah sengnya sudah pada bolong. Dari BNPB ada bantuan seng 10.000 lembar, tenda pengungsian 5 set, tenda keluarga 100 unit," pungkasnya.




(hsr/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads