Lion Air Batalkan Seluruh Penerbangan dari dan ke Manado hingga 21 April

Lion Air Batalkan Seluruh Penerbangan dari dan ke Manado hingga 21 April

Hermawan Mappiwali - detikSulsel
Sabtu, 20 Apr 2024 12:53 WIB
Ilustrasi Lion Air
Foto: (dok. Lion Air)
Manado -

Maskapai Lion Air membatalkan sementara seluruh penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara (Sulut) hingga Minggu, besok. Pembatalan sementara akibat penyebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro.

"Keputusan ini diambil sesuai pemberitahuan resmi otoritas bandar udara," kata Corporate Communications Strategic of Lion Group Danang Mandala Prihantoro dalam keterangannya, Sabtu (20/4/2024).

Danang mengatakan total ada 27 penerbangan yang terhubung dengan tujuan Jakarta (CGK), Surabaya (SUB), Balikpapan (BPN), Makassar (UPG), Ambon (AMQ), Gorontalo (GTO), Kao (KAZ). Selanjutnya ada tujuan Luwuk (LUW), Melonguane (MNA), Palu (PLW), Tahuna (NAH), Ternate (TTE), Weda Bay (WDB) dan Morowali (MWS).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lion Group telah menginformasikan kepada semua penumpang yang terdampak mengenai pembatalan ini dan mengakomodasi permintaan perubahan jadwal penerbangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ujar Danang.

Danang mengatakan pihaknya berkomitmen memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan. Lion Group terus melakukan pemantauan intensif terhadap situasi terkait erupsi Gunung Ruang serta berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait.

ADVERTISEMENT

"Untuk memastikan bahwa semua operasi penerbangan memenuhi standar keselamatan yang ketat," sambungnya.

Danang mengatakan abu vulkanik memang berbahaya bagi penerbangan. Partikel abu yang keras dan tajam dapat mengikis dan merusak permukaan pesawat, termasuk kaca kokpit, yang mengganggu visibilitas dan aerodinamika.

"Abu vulkanik yang masuk ke dalam mesin dapat meleleh dan mengeras, yang mengganggu fungsi mesin dan berpotensi menyebabkan kerusakan pada mesin," kata Danang.

Dia mengatakan partikel abu juga bisa menyebabkan kerusakan pada sistem elektronik dan navigasi pesawat. Ini karena sifat konduktif dan abrasifnya.

"Abu di atmosfer akan mengurangi visibilitas, yang sangat berisiko selama proses lepas landas dan pendaratan," kata Danang.

"Abu tebal pada landasan pacu dapat mengurangi pergerakan/ gaya gesekan roda pesawat dan menyumbat sistem di bandar udara," katanya.




(hmw/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads