Bandara Aroeppala Selayar Kembali Layani Penerbangan Awal Mei

Bandara Aroeppala Selayar Kembali Layani Penerbangan Awal Mei

Nur Hidayat Said - detikSulsel
Sabtu, 20 Apr 2024 11:00 WIB
Bandara Aroeppala Kepulauan Selayar.
Foto: Bandara Aroeppala Kepulauan Selayar. (dok. istimewa)
Selayar -

Bandara Aroeppala di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), akan kembali melayani rute penerbangan ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros pada Mei 2024 mendatang. Layanan kembali dibuka setelah Pemprov Sulsel mengucurkan subsidi penerbangan.

"Sementara masih on schedule penyelesaian administrasi, kontrak, dan segala macamnya. Insyaallah sesuai pembicaraan terakhir, mungkin awal Mei itu terbang. Bulan ini harus selesai (kontraknya)," ujar Anggota DPRD Sulsel Ady Ansar kepada detikSulsel, Jumat (19/4/2024).

Ady mengungkapkan Pemprov Sulsel akan mengucurkan subsidi Rp 30 miliar ke lima bandara perintis di Sulsel. Namun, dia tidak mengetahui pasti besaran subsidi khusus untuk Bandara Aroeppala yang sudah sejak awal 2024 ini tidak melayani rute penerbangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini satu paket semua untuk bandara perintis kita," katanya.

Legislator Partai NasDem asal Kepulauan Selayar itu menyampaikan frekuensi penerbangan Bandara Aroeppala-Bandara Internasional Sultan Hasanuddin dengan jenis pesawat ATR-72 rencananya tiga kali sepekan. Yakni pada Senin, Rabu, dan Jumat.

ADVERTISEMENT

Bupati Kepulauan Selayar Basli Ali menyambut baik usulan subsidi penerbangan ke Pemprov Sulsel akhirnya terealisasi. Menurutnya, masyarakat di Kepulauan Selayar, yang notabene satu-satunya kabupaten yang terpisah dengan daratan Sulsel, sangat membutuhkan akses udara untuk bepergian.

"Kami melalui Dinas Perhubungan sudah biasa komunikasi, proposal juga kita sampaikan, agar (usulan subsidi penerbangan) diperhatikan. Alhamdulillah akhirnya Pemprov menganggarkan," tutur Basli.

Basli mengaku sedari awal sangat berharap Bandara Aroeppala menjadi prioritas mendapat subsidi penerbangan. Salah satunya untuk menunjang potensi daerah yang masuk dalam kawasan strategis pengembangan pariwisata nasional.

"Jadi, memang sangat dibutuhkan dalam rangka peningkatan kunjungan wisatawan. Pesawat ini juga pada hal-hal yang emergency sangat dibutuhkan. Selain itu, masyarakat banyak yang mau naik pesawat karena persoalan waktu (dibandingkan perjalanan darat atau laut). Bukan hanya itu, para investor juga datang ke saya, 'bagaimana ini pesawat, Pak?'," ungkapnya.




(asm/hmw)

Hide Ads