Keluarga Wanita Tewas di Gudang Apotek Samarinda Aksi Damai 1.000 Lilin

Keluarga Wanita Tewas di Gudang Apotek Samarinda Aksi Damai 1.000 Lilin

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Jumat, 19 Apr 2024 10:10 WIB
Aksi damai 1.000 lilin di depan apotek Samarinda. Muhammad Budi Kurniawan/detikcom
Foto: Aksi damai 1.000 lilin di depan apotek Samarinda. Muhammad Budi Kurniawan/detikcom
Samarinda -

Keluarga korban Bertha (56), wanita tewas di gudang apotek Kimia Farma Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar aksi damai 1.000 lilin. Aksi tersebut memperingati 2 bulan kematian misterius Bertha.

"Ini aksi damai dalam bentuk aksi seribu lilin. Sembari untuk mengenang 2 bulan kepergian kakak kami. Berharap dari aksi ini kiranya kasus ini dapat terang benderang seperti lilin ini," ucap sepupu korban Alfirda kepada detikcom, Kamis (18/4/2024).

Aksi damai berlangsung di depan Apotek Kimia Farma, Jalan P Hidayatullah, Kecamatan Samarinda Kota, Samarinda pada Kamis malam (18/4). Dalam aksi itu juga turut dihadiri Ikatan Keluarga Toraja dengan ikut menyalakan lilin sembari mendoakan korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alfirda menyebut selain memperingati kematian keluarga mereka, aksi ini juga bentuk pihak keluarga memastikan misteri kematian Bertha dapat terus mendapatkan sorotan masyarakat.

"Ini lanjutnya aksi kemarin di Polres, supaya kasus ini tidak tenggelam," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sejauh ini pihak keluarga mengaku belum mendapatkan laporan dan kejelasan dari hasil perkembangan penyelidikan kepolisan.

"Belum ada (perkembangan), terakhir waktu RDP itu disampaikan bahwa secepatnya mungkin akan gelar perkara itu saja info terakhir yang kami terima, kami disuruh menunggu," ungkapnya.

Sementara itu, Kapolsek Samarinda Kompol Tri Satria Firdaus mengatakan pihaknya menurunkan 70 personel gabungan dalam pengamanan aksi damai yang dilakukan keluarga korban.

"Ada sekitar 70 sampai 80 personel gabungan Polsek dan Polresta. Kita mengamankan aksi mereka dalam rangka berdoa dan aksi 1.000 lilin untuk memperingati 2 bulan," kata Tri.

Tri mengaku tidak bisa memberikan pernyataan mengenai perkembangan penyelidikan kasus kematian Bertha. Dia menyebut kasus ini telah diambil ahli oleh Polresta Samarinda dan Polda Kaltim.

"Iya penanganannya diambil Polresta dan masih menunggu hasil perkembangan," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, korban ditemukan tewas membusuk di gudang sebuah apotek di Samarinda, Jalan P Hidayatullah, Kecamatan Samarinda Kota, Samarinda pada Minggu (18/2). Polisi tengah mengusut misteri kematian korban.

"Kita sudah melakukan penyelidikan dari awal adanya penemuan mayat. Langkah-langkah kita untuk pengungkapan secara saintifik investigasi ini sedang kita lakukan," jelas Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadli kepada detikcom, Senin (18/3).

"Kemarin juga sudah pemeriksaan CCTV yang kita dapat pada 19 Februari, sehari setelah penemuan korban," ungkapnya.

Mengenai CCTV, Ary menyebut pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan yang lakukan Labfor Surabaya guna membongkar misteri kematian korban. Apotek tersebut juga didemo keluarga yang menilai kejanggalan di barang bukti CCTV.

"Makanya kita mau memastikan apakah memang sesuai dengan keterangan pihak IT mereka itu atau tidak. Kita akan cek secara forensik. Kalau memang benar tidak ada (kejanggalan) ya kita akan sampaikan," kata Ary.




(hmw/sar)

Hide Ads