Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengajak anak yatim piatu korban longsor di Kabupaten Tana Toraja, Rian (15) untuk bekerja di Makassar. Namun Rian menolak dan meminta agar diberi bantuan babi untuk menjadi hewan ternaknya.
Momen itu tejadi saat Risma berdialog dengan keluarga korban tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Rabu (17/4/2024) sekitar pukul 12.00 Wita. Diketahui, Rian menjadi yatim piatu usai orang tuanya, yakni Ala' (60) dan Baru (40) meninggal tertimbun longsor.
Risma awalnya menawarkan kepada anak korban longsor, termasuk Rian untuk dibina dengan maksud bisa hidup mandiri. Pihaknya berencana memberikan pelatihan wirausaha kepada korban agar bisa melanjutkan kehidupannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mau di sini saja ternak babi. Babi saja," singkat Rian saat Mensos Risma memberikan penawaran kepadanya.
Sementara Risma mengaku berniat mempekerjakan Rian di balai pelatihan kerja milik Kemensos di Makassar atau Manado. Namun anak tersebut memilih untuk menetap di Toraja.
"Tadi saya tawarkan ke anak yang kedua orang tuanya itu jadi korban. Saya ajak ke Makassar atau ke Manado dia ngga mau karena kan kita punya balai di sana, tapi dia ngga mau," ungkap Risma.
Dia pun akan memberikan bantuan babi khusus untuk Rian. Dia berharap dengan bantuan tersebut bisa membantu anak korban bencana longsor itu.
"Sebenarnya kalau dia kerja dibalai pasti sudah dijamin dan ada gaji juga. Tapi ternyata dia minta ternak babi, nanti kita bantu," ucapnya.
Di satu sisi, Risma juga menekankan agar Sulsel harus punya mempunyai treatment atau perlakuan khusus dalam penanganan bencana. Apalagi kondisi alam di Sulsel khususnya Toraja mayoritas perbukitan dan kondisi jalannya yang terbilang kecil.
"Kondisi di sini kan rata-rata perbukitan, kemudian jalannya kecil jadi memang harus punya treatment khusus dalam mitigasi bencana. Kami harapkan juga Pemda maupun Pemprov ya segera melakukan penanganan ini," ungkap Risma.
Dia pun mengutarakan, akan membantu dalam penanganan relokasi rumah warga yang terdampak longsor. Menurutnya, dalam waktu dekat ini pihaknya juga akan menyalurkan bantuan sosial bagi warga yang terdampak.
"Nanti saya diskusikan dengan Bupati, sebenarnya kalau ada relokasi koordinasinya dengan BNPB, tapi kalau BNPB tidak bisa bantu kami juga bisa bantu. Asalkan warga direlokasi ke tempat yang aman. Insyaa Allah bulan ini saya bisa keluarkan bantuan sosial untuk mereka, tapi harus didata dulu," ucapnya.
Diketahui, longsor menerjang dua lokasi di Tator, yakni di Kelurahan Palangka, Kecamatan Makale dan Desa Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan hingga menimbulkan 20 korban jiwa. Risma juga telah memberikan santunan sebesar Rp 310 juta kepada keluarga atau ahli waris korban longsor.
Rinciannya, ahli waris korban longsor yang meninggal dunia mendapatkan santunan sebesar Rp 15 juta yang diberikan kepada 20 orang ahli waris. Sedangkan korban luka menerima Rp 5 juta yang diberikan kepada 2 orang.
(sar/hmw)











































