Angka Laka Lantas Selama Operasi Ketupat 2024 di Sulteng Turun Jadi 40 Kasus

Angka Laka Lantas Selama Operasi Ketupat 2024 di Sulteng Turun Jadi 40 Kasus

Hafis Hamdan - detikSulsel
Selasa, 16 Apr 2024 15:47 WIB
Ilustrasi kasus kecelakaan mahasiswa UI
Foto: Edi Wahyono
Palu -

Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat 40 kasus kecelakaan lalu lintas selama Operasi Ketupat Tinombala 2024 dalam rangka pengamanan Lebaran Idul Fitri. Angka tersebut turun dari Operasi Ketupat Tinombala tahun 2023 dengan 53 kasus.

Hal itu disampaikan Kapolda Sulteng Irjen Agus Nugroho saat memimpin Apel Gabungan seluruh satker Polda Sulteng dan personel satgas Operasi Ketupat Tinombala 2024 di Mapolda Sulteng, pagi tadi. Irjen Agus mengapresiasi kinerja personel selama operasi tersebut.

"Hari ini merupakan hari terakhir pelaksanaan Operasi Ketupat Tinombala-2024. Kita patut bersyukur hingga hari ke-12 Operasi Ketupat, situasi di wilayah hukum Polda Sulteng secara umum relatif kondusif," kata Irjen Agus dalam keterangannya, Selasa (16/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Irjen Agus menuturkan selama pelaksanaan Operasi Ketupat Tinombala 2024 angka kejadian khususnya fatalitas kecelakaan lalu lintas mengalami penurunan sekitar 25 persen bila dibandingkan angka kecelakaan tahun 2023 dalam operasi yang sama.

"Angka kecelakaan lalu lintas sampai dengan hari ke-12 Operasi Ketupat Tinombala 2024 mencatat 40 kasus. Sedangkan dalam pelaksanaan Operasi Ketupat Tinombala 2023 di waktu yang sama telah terjadi 53 kasus laka lantas," terangnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, penurunan angka laka lantas tidak terlepas dari meningkatnya kegiatan kepolisian di lapangan selama pelaksanaan operasi. Seperti pengaturan lalu lintas, penjagaan, pengawalan dan patroli lalu lintas yang secara kwantitatif mengalami peningkatan berkisar antara 88 persen hingga 94 persen dibandingkan tahun lalu.

"Mudah-mudahan angka ini masih bisa kita terus pelihara, kita jaga, dalam rangka menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif, situasi kamseltibcarlantas yang baik, dalam rangka memberikan rasa aman, rasa nyaman bagi masyarakat Sulawesi Tengah," ucapnya.

Irjen Agus menyebut Operasi Ketupat Tinombala 2024 akan berakhir pada hari ini, Selasa (16/4) pukul 24.00 Wita. Kendati begitu, dia meminta agar personel jajaran tetap waspada dengan potensi gangguan agar situasi kamtibmas di Sulteng tetap aman dan damai.

"Walaupun situasi kamtibmas di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah dalam keadaan kondusif, saya berharap kepada kita semua untuk senantiasa memelihara, menjaga kewaspadaan kita, karena tantangan tugas kita ke depan semakin berat, semakin kompleks," tuturnya.

Selain itu, ia mengajak semua personel agar selalu menjaga kekompakan dan kebersamaan. Hal itu kata dia, untuk menguatkan dalam pelaksanaan tugas masing-masing.

"Terakhir saya mengajak kita semua, kencangkan ikat pinggang, rapatkan barisan, memelihara dan menjaga kekompakan, kebersamaan yang selama ini terbangun dengan baik yang didasarkan karena adanya rasa kekeluargaan, rasa saling menghormati, rasa saling menghargai untuk kebaikan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi kita masing-masing," katanya.

Sementara itu, Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Sulteng Kompol Sugeng Lestari mencatat 40 kasus laka lantas terjadi selama Operasi Ketupat Tinombala yang dimulai 4-16 April 2024. Dengan rincian 13 korban meninggal dunia, 31 luka berat, 72 luka ringan dengan total kerugian materil Rp 114,7 juta.

"Di 2023 jumlah kejadian 53 kasus, korban meninggal dunia 12, korban luka berat 27, korban luka ringan 71, kerugian materil Rp 156,6 juta,"ujar Sugeng.




(hmw/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads