Niat Puasa Qadha Ramadhan di Bulan Syawal Lengkap Arab, Latin, dan Artinya

Niat Puasa Qadha Ramadhan di Bulan Syawal Lengkap Arab, Latin, dan Artinya

Yaslinda Utari Kasim - detikSulsel
Senin, 15 Apr 2024 21:00 WIB
Niat Puasa Senin Kamis
Ilustrasi (Foto: Getty Images/Kikujiarm)
Makassar -

Setelah Hari Raya Idul Fitri, umat muslim yang memiliki utang puasa Ramadhan sudah mulai bisa mengqadhanya di bulan Syawal. Sebelum meng-qadha puasa terdapat bacaan niat yang perlu dilafalkan.

Lantas, bagaimana lafaz niat puasa qadha Ramadhan di bulan Syawal?

Dinukil dari Kemenag RI, setiap muslim wajib mengganti atau meng-qadha puasanya sebanyak hari yang telah ditinggalkan. Sebagaimana termaktub dalam surah al-Baqarah ayat 184 berikut:

يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ۝١٨٤

Artinya: "(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

ADVERTISEMENT

Adapun waktu menggantinya yaitu setelah Ramadhan sampai dengan bulan Ramadhan berikutnya. Artinya, mengganti puasa Ramadhan juga bisa dilakukan di bulan Syawal ini.

Namun, sebelum mengerjakannya ketahui terlebih dahulu bacaan niat qadha puasa Ramadhan di bulan Syawal. Untuk itu, yuk simak penjelasannya berikut ini!

Niat Puasa Qadha Ramadhan di Bulan Syawal

Melansir NU Online, ketika mengqadha puasa Ramadhan seorang muslim wajib melafalkan niat sebelumnya. Nah, untuk itu berikut bacaan niat puasa qadha Ramadhan yang bisa dilafalkan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ.

Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah ta'ala.

Niat puasa Ramadhan tersebut wajib dilafazkan pada malam hari sebelum melaksanakan ibadah puasa. Sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Sulaiman Al-Bujairimi berikut:

ويشترط لفرض الصوم من رمضان أو غيره كقضاء أو نذر التبييت وهو إيقاع النية ليلا لقوله صلى الله عليه وسلم: من لم يبيت النية قبل الفجر فلا صيام له. ولا بد من التبييت لكل يوم لظاهر الخبر.

Artinya: Disyaratkan memasang niat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Syarat ini berdasar pada hadits Rasulullah SAW, "Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya." Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadits," (Lihat Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna', [Darul Fikr, Beirut: 2007 M/1428 H], juz II).

Puasa Qadha Ramadhan Sekaligus Syawal

Melansir kembali laman Kemenag RI, di bulan Syawal ini terdapat anjuran untuk berpuasa sunnah selama enam hari. Bagi seorang muslim yang melaksanakannya maka akan diberi pahala seperti berpuasa setahun.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya: "Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun" (HR Muslim).

Lantas, muncul pertanyaan bagaimana jika qadha puasa Ramadhan dikerjakan bersamaan dengan puasa Syawal?

Berdasarkan keterangan Syekh Ibrahim Al-Baijuri, seseorang yang melaksanakan puasa qadha Ramadhan di bulan Syawal akan tetap mendapatkan keutamaan selayaknya melakukan puasa sunah Syawal. Sebagaimana keterangannya berikut ini:

وإن لم يصم رمضان كما نبه عليه بعض المتأخرين والظاهر كما قاله بعضهم حصول السنة بصومها عن قضاء أو نذر

Artinya: "Puasa Syawal tetap dianjurkan meskipun seseorang tidak berpuasa Ramadhan-seperti diingatkan sebagian ulama muta'akhirin-. Tetapi yang jelas-seperti dikatakan sebagian ulama-seseorang mendapat keutamaan sunah puasa Syawal dengan cara melakukan puasa qadha atau puasa nadzar (di bulan Syawal)," (Lihat Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyatul Baijuri 'alâ Syarhil 'Allâmah Ibni Qasim, Darul Fikr, Juz I, Halaman 214).

Dengan begitu, melaksanakan qadha puasa Ramadhan di bulan Syawal akan tetap mendapatkan keutamaan seperti berpuasa Syawal.

Niat dan Tata Cara Puasa Syawal

Bagi detikers yang ingin secara khusus melaksanakan puasa Syawal, tentunya perlu mengetahui terlebih dahulu tata cara dan niatnya. Tata cara puasa Syawal sendiri sama seperti puasa lainnya yaitu menahan makan dan minum mulai terbit fajar sampai terbenamnya Matahari.

Namun, pada lafal niatnya terdapat perbedaan. Berikut ini bacan niat puasa Syawal:

1. Niat Puasa Syawal di Malam Hari

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta'ala."

2. Niat Puasa Syawal di Siang Hari

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnatisy Syawwâli lillâhi ta'âlâ

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah ta'ala."

Demikianlah ulasan mengenai niat puasa qadha Ramadhan di bulan Syawal. Semoga menjawab!




(alk/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads