Pemerintah Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), kewalahan menangani persoalan sampah yang menumpuk lantaran kekurangan armada pengangkut sampah. DPRD Jeneponto pun menyarankan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) meminta bantuan armada ke Pemprov Sulsel hingga ke pusat.
Wakil Ketua DPRD Jeneponto Imam Taufiq Bohari mengatakan DLH seharusnya bisa mencari alternatif untuk menangani masalah kebersihan. Terkait pengadaan armada pengangkut sampah, dia meminta DLH bermohon ke Pemprov Sulsel karena APBD Jeneponto sangat terbatas.
"Nah, untuk mengatasi yang begitu kita sebenarnya sering komunikasikan itu bahwa OPD-OPD yang ada ini mestinya harus mencoba melakukan inisiatif, mencari alternatif pembiayaan itu jangan berharap dari APBD saja," kata Imam kepada detikSulsel, Minggu (31/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka kan bisa mencari sumber-sumber pembiayaan dari provinsi atau pemerintah pusat untuk mendapatkan bantuan-bantuan kan seperti itu. Kalau dia hanya mengharap dari APBD yah kita kan kapasitas kemampuan APBD kita memang sangat terbatas," tambahnya.
Di sisi lain, Imam mengaku menerima permohonan dari DLH terkait pengadaan armada baru pengangkut sampah. Namun dia menegaskan permintaan tersebut tidak bisa diakomodir karena anggaran APBD terbatas.
"Iya, kalau masalah itu kan pasti terkait di masalah anggaran. Kapasitas fiskal kita memang terbatas masalahnya," katanya.
Ketua DPC PPP Jeneponto itu juga tak menampik anggaran DLH saat ini memang terbatas. Menurutnya jika DLH memaksa untuk menyewa truk mengangkut sampah pasti akan kesulitan mencari anggaran.
"Kan di OPD itu mekanisme administrasinya harus jelas, kalau dia mau menganggarkan untuk menyewa kendaraan yah harus masuk di DPA segala macam, harus masuk di penganggaran," tambahnya.
![]() |
Imam mengaku pihaknya bersama pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi persoalan sampah. Dia pun berharap DLH tidak melakukan pembiaran sehingga sampah bertumpuk.
"Saya kan sudah bilang kemarin-kemarin tumpukan begitu, ada ji inisiatif kita lakukan pasti ada upaya lah, tapi jangan sampai ada pembiaran toh. Cuma kan upaya yang dilakukan tidak bisa juga diharap langsung tuntas semua, tentu menyesuaikan dengan kemampuan," bebernya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
DLH Kekurangan Armada Pengangkut Sampah
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jeneponto Arfan Sanre mengatakan kurangnya armada menjadi kendala utama saat ini. Karena itu, pihaknya hanya bisa melakukan pengangkutan sampah secara bertahap.
"Tetap diangkut (sampah berserakan) tapikan kendaraan terbatas," kata Arfan Sanre kepada detikSulsel, Jumat (29/3).
Dia mengungkapkan armada pengangkut sampah yang beroperasi hanya 2 unit truk dan 1 unit mobil kecil. Sementara, kebutuhan untuk mengakomodir pengangkutan sampah di wilayah Jeneponto idealnya butuh 6 truk dan 8 mobil sampah kecil.
"Kalau armada pengangkut sampah dibutuhkan itu kurang lebih 6 unit truk, mobil sampah kecil kita butuh 8 unit. (Sementara) Yang beroperasi hanya 2 unit, mobil kecil itu hanya 1 unit," paparnya.
Arfan bahkan menyebut kondisi armada yang ada saat ini sudah memprihatinkan. Sebab armada tersebut sudah berumur, operasionalnya hanya bisa dilakukan di dalam kota, wilayah Kecamatan Binamu.
"Dalam kota, armada sudah berumur," ungkap Arfah.
Arfah mengaku sudah berulang kali mengajukan penambahan armada kepada OPD yang membidanginya. Namun, sampai sekarang belum pernah terealisasi.
"Oh setiap tahunnya kita usulkan, setiap harinya kita sampaikan ke OPD penanggungjawab. Yang jelas kami hanya menyampaikan dan mengusulkan," ucapnya.
Simak Video "Video: Belum Sehari Dilantik, Bupati Jeneponto Paris Yasir Cekcok dengan Warga"
[Gambas:Video 20detik]
(hsr/hsr)