DPRD Jeneponto Tak Akomodir Pengadaan Armada DLH karena Anggaran Terbatas

DPRD Jeneponto Tak Akomodir Pengadaan Armada DLH karena Anggaran Terbatas

Andi Muh Akbar Razak - detikSulsel
Minggu, 31 Mar 2024 21:15 WIB
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jeneponto Imam Taufiq Bohari.
Foto: Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jeneponto Imam Taufiq Bohari. (Dok istimewa)
Jeneponto -

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) Imam Taufiq Bohari mengakui tidak mengakomodir usulan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terkait pengadaan armada pengangkut sampah. Dia menegaskan anggaran terbatas untuk pengadaan armada kebersihan.

"Iya, kalau masalah itu kan pasti terkait di masalah anggaran. Kapasitas fiskal kita memang terbatas masalahnya," kata Imam Taufiq Bohari kepada detikSulsel, Minggu (31)3/2024).

Ketua DPC PPP Jeneponto ini mengatakan dinas DLH harus bisa mencari jalan alternatif untuk menuntaskan masalah persampahan. Dia meminta DLH mengajukan proposal ke Pemprov Sulsel hingga pusat agar mendapatkan suntikan anggaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah, untuk mengatasi yang begitu kita sebenarnya sering komunikasikan itu bahwa OPD-OPD yang ada ini mestinya harus mencoba melakukan inisiatif, mencari alternatif pembiayaan itu jangan berharap dari APBD saja," jelasnya.

Menurut Imam, kekurangan armada untuk mengangkut sampah di sejumlah wilayah bisa teratasi tanpa harus berpaku pada anggaran APBD. Sebab APBD Jeneponto dinilai tak mampu mengakomodir usulan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Mereka kan bisa mencari sumber-sumber pembiayaan dari provinsi atau pemerintah pusat untuk mendapatkan bantuan-bantuan kan seperti itu. Kalau dia hanya mengharap dari APBD yah kita kan kapasitas kemampuan APBD kita memang sangat terbatas," ungkapnya.

Ia tak menampik anggaran DLH saat ini memang terbatas. Menurutnya jika DLH memaksa untuk menyewa truk mengangkut sampah pasti akan kesulitan mencari anggaran.

"Kan di OPD itu mekanisme administrasinya harus jelas, kalau dia mau menganggarkan untuk menyewa kendaraan yah harus masuk di DPA segala macam, harus masuk di penganggaran," tambahnya.

Imam mengaku pihaknya bersama pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi persoalan sampah. Dia pun curiga DLH melakukan pembiaran.

"Saya kan sudah bilang kemarin-kemarin tumpukan begitu, ada ji inisiatif kita lakukan pasti ada upaya lah, tapi jangan sampai ada pembiaran toh. Cuma kan upaya yang dilakukan tidak bisa juga diharap langsung tuntas semua, tentu menyesuaikan dengan kemampuan," bebernya.

Sebelumnya diberitakan, Jalan Ishak Iskandar Jeneponto dipenuhi sampah pada Jumat (29/3). DLH Jeneponto tidak menampik situasi tersebut namun dia beralasan masih sulit melakukan penanganan karena armada sampah terbatas.

"Tetap diangkut (sampah berserakan) tapikan kendaraan terbatas," kata Kepala DLH Jeneponto Arfan Sanre saat dihubungi, Jumat (29/3).

Arfan mengatakan, truk armada yang beroperasi saat ini cuma dua unit, dan mobil sampah kecil satu unit. Menurut dia, DLH membutuhkan 6 unit truk dan 8 unit mobil sampah kecil.

"Kalau armada pengangkut sampah dibutuhkan itu kurang lebih 6 unit truk, mobil sampah kecil kita butuh 8 unit. (Sementara) Yang beroperasi hanya 2 unit, mobil kecil itu hanya 1 unit," jelasnya.




(hsr/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads