Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) Imam Taufiq Bohari buka suara terkait tumpukan sampah yang berserakan dan lambat ditangani di sejumlah wilayah. Imam menilai kondisi persampahan yang dikeluhkan warga itu turut dipicu kemunculan pembangunan perumahan yang makin marak.
"Iya, kan kondisi persampahan volume sampah itukan tambah banyak dengan banyaknya perumahan segala macam volume sampah ini makin banyak," kata Imam Taufiq Bohari kepada detikSulsel, Minggu (31/3/2024).
Imam juga mengakui sarana dan prasarana milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memang terbatas. Situasi ini menyebabkan penanganan sampah belum berjalan maksimal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian dari sisi yang mengurusi sampah kan mungkin sarana dan prasarananya juga terbatas, sehingga yah pasti," jelasnya.
Dia pun tidak menampik kesadaran masyarakat terhadap kebersihan masih kurang. Imam berharap, masyarakat bisa membantu pemerintah dalam menangani permasalahan tersebut.
"Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah juga kurang," ungkapnya.
Imam mengatakan salah satu lokasi yang paling parah adalah di Jalan Ishak Iskandar. Di lokasi itu memang menjadi tempat pembuangan alternatif karena jaraknya tidak terlalu jauh dari perumahan dan pasar.
"Itu yang disitu saya sudah beberapa kali koordinasikan, saya sudah suruh bersihkan cuma memang kemampuan armadanya untuk mengangkut dari dinas lingkungan hidup terbatas," ucapnya.
"Saya pernah inisiatif menghubungi Dinas DLH dan ditindaklanjuti, cuma memang itu pembuangan sampah dari pasar, berapa perumahan disitu dia tumpuk, di situ masalahnya barukan ruangan terbuka," tambah Imam.
Imam menyarankan agar Dinas DLH dapat membangun komunikasi lintas sektor dalam rangka menuntaskan persoalan tersebut. Dia juga meminta Pemkab Jeneponto intens memberikan pemahaman kepada masyarakat.
"Kalau saya sih harus ada koordinasi yang baik dengan beberapa instansi. Dinas Lingkungan Hidup kan keluhannya biasa dari sisi armada, operasional yang terbatas," pintanya.
"Tapi kalau saya bukan dari sisi itu saja artinya dari masyarakat juga harus diberikan pemahaman kesadaran bagaimana supaya dia tidak membuang sampah di sembarang tempat," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Jalan Ishak Iskandar Jeneponto dipenuhi sampah pada Jumat (29/3). DLH Jeneponto tidak menampik situasi tersebut namun dia beralasan masih sulit melakukan penanganan karena armada sampah terbatas.
"Tetap diangkut (sampah berserakan) tapikan kendaraan terbatas," kata Kepala DLH Jeneponto Arfan Sanre saat dihubungi, Jumat (29/3).
Arfan mengatakan, truk armada yang beroperasi saat ini cuma dua unit, dan mobil sampah kecil satu unit. Menurut dia, DLH membutuhkan 6 unit truk dan 8 unit mobil sampah kecil.
"Kalau armada pengangkut sampah dibutuhkan itu kurang lebih 6 unit truk, mobil sampah kecil kita butuh 8 unit. (Sementara) Yang beroperasi hanya 2 unit, mobil kecil itu hanya 1 unit," jelasnya.
(sar/hsr)