5 Hal Tentang Wanita Tewas Dalam Gudang Apotek Samarinda

5 Hal Tentang Wanita Tewas Dalam Gudang Apotek Samarinda

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Jumat, 22 Mar 2024 10:30 WIB
The dead womans body. Focus on hand
Foto: Thinkstock
Samarinda -

Warga di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) dibuat geger dengan kasus wanita berinisial BT (56) ditemukan tewas membusuk di dalam gudang apotek. Penyebab kematian korban masih menjadi misteri.

Mayat TB ditemukan di apotek Kimia Farma Jalan P Hidayatullah, Kecamatan Samarinda Kota, Samarinda pada Minggu (18/2). Korban sempat dilaporkan hilang saat kontrol di Rumah Sakit Jiwa (RSDJ) Atma Husada Samarinda bersama suaminya pada Rabu (31/1).

Dirangkum detikcom, Jumat (22/3/2024), berikut 5 hal tentang wanita tewas dalam gudang apotek di Samarinda:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Sosok Korban

Korban merupakan seorang mantan guru. Belakangan korban menderita gangguan jiwa hingga harus menjalani perawatan di RSDJ Atma Husada Samarinda.

"Dulunya guru terus ditempatkan di kantor kementerian agama," ujar keluarga korban bernama Jusman kepada detikcom, Rabu (20/3/2024).

ADVERTISEMENT

"Ibu guru itu memang kan ada gangguan kejiwaan," katanya.

Meskipun ada gangguan kejiwaan, korban tidak pernah bertindak anarkis. Korban justru kerap bernyanyi.

"Ibu guru ini kalau posisi lagi kumat dia lakukan nyanyi berdoa," sambungnya.

2. Korban Kontrol ke RSDJ Atma Husada Samarinda

Korban yang sedang mengalami gangguan jiwa diketahui melakukan kontrol ke RSDJ Atma Husada Samarinda pada Rabu (31/1). Setelah melakukan kontrol, korban mengaku haus sehingga suaminya saat itu beranjak membeli minum.

"Selesai kontrol sambil menunggu obat korban bilang sama suaminya kalau dia haus. Jadi suaminya pergi beli minuman dan suaminya sempat pesan ke istri nya (korban) tunggu aja di sini jangan kemana-mana," ucap Kapolsek Samarinda Kota Kompol Tri Satria Firdaus kepada detikcom, Senin (18/3/2024).

Namun tak lama berselang membeli minuman, suami TB terkejut lantaran TB telah telah menghilang dari RSDJ usai diduga pergi dari rumah sakit seorang diri. Sejak saat itu korban dilaporkan hilang.

"Kalau hasil penyelidikan dia jalan sendiri jalan kaki," kata Tri.


Simak selengkapnya di halaman berikutnya....

3. Korban Ditemukan Tewas di Gudang Apotek

Belakangan korban ditemukan tewas di dalam gudang apotek di Samarinda pada Minggu (18/2). Menurut keterangan pegawai apotek, korban TB memang sempat datang sendiri dan pamit menumpang ke toilet dan membuang sampah.

"Iya dia ke belakang buang sampah sama ke toilet. Setelah itu tidak ada kabar karena saat itu kan pasien ramai juga, jadi pegawai tidak merhatiin lagi," sebutnya.

Polisi sendiri masih terus mendalami kematian korban. Polisi berjanji segera mengungkapkan hasil penyelidikan.

"Kita sudah melakukan penyelidikan dari awal adanya penemuan mayat. Langkah-langkah kita untuk pengungkapan secara saintifik investigasi ini sedang kita lakukan," jelas Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadli kepada detikcom, Senin (18/3).

"Kemarin juga sudah pemeriksaan CCTV yang kita dapat pada 19 Februari, sehari setelah penemuan korban," ungkapnya.

4. Keluarga Ungkap Ragam Kejanggalan

Keluarga korban bernama Jusman mengungkap sejumlah kejanggalan terkait kematian korban. Dia lantas menyinggung pernyataan pihak apotek yang mengaku tidak memiliki rekaman CCTV saat korban berada di apotek pada Rabu (31/1).

"Ya itu janggal sekali buat kami, karena data yang kami mau minta itu (CCTV) per tanggal 31 Januari ternyata itu infonya dari kimia Farma itu sudah enggak ada," ucap Jusman kepada detikcom, Rabu (20/3).

Jusman juga mencurigai hasil visum yang menyebut korban telah meninggal selama 5 hari. Sementara korban sudah berada di dalam gudang apotek selama 18 hari.

"Dan itu tidak masuk akal sama sekali, kalau memang hasil autopsi itu mengatakan 5 hari (dinyatakan meninggal). Berarti selama 12 hari di dalam itu mustahil kalau tidak ada dengar suara (korban)," ungkapnya.

Terakhir, Jusman mengaku heran dengan pergantian pimpinan apotek yang menurutnya mendadak. Pihak keluarga menganggap hal itu berkaitan dengan kematian korban.

"Dan kejanggalan lain kita tau saat demo pimpinan kimia Farma itu sudah berganti, Itu janggal sekali buat kami," sebutnya.

Keterangan Pegawai Apotek, simak di halaman berikutnya...

5. Keterangan Pegawai Apotek

Polisi mengungkap korban BT sempat bertemu salah satu pegawai di dalam apotek. Korban sempat ditegur karena hendak masuk ke ruang racik obat.

"Menurut keterangan sementara yang kita dapatkan yang bersangkutan masuk ke dalam apotek dan langsung menuju ke ruang racik obat yang ada di dalam apotek," kata Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadli kepada detikcom, Rabu (30/3).

Menurut Ary, korban saat itu berpapasan dengan salah satu pegawai apotek di pintu ruang racik obat. Pegawai itu kemudian menegur dan menanyakan keperluan korban hendak masuk ke ruangan tersebut.

"Kemudian, 'loh ibu ada keperluan apa, jangan masuk, nggak boleh masuk ke ruang racik'," kata Ary menirukan keterangan saksi.

Setelah itu, lanjut Ary, korban menunjukkan kantong plastik kepada pegawai tersebut. Pegawai itu mengira kantong plastik yang dibawa korban adalah sampah sehingga mengarahkannya untuk membuangnya ke tempat sampah di belakang atau depan apotek.

"Kalau mau buang sampah ada ke depan atau ke belakang. Ibu itu kemudian menuju ke pintu belakang ke arah taman. Kemudian dilirik ibu itu cuci tangan, itu terakhir dilihat," lanjut Ary.

Di sisi lain, Ary menyebut TKP korban ditemukan tewas merupakan gudang yang tidak terpakai. Sehingga diduga menjadi penyebab mayat korban baru ditemukan setelah 18 hari dilaporkan hilang.

"TKP di salah satu gudang di apotek di Kimia Farma yang mana memang gudang ini berada di belakang dan gudang ini adalah tempat penyimpanan barang-barang yang sudah tidak terpakai dan terpisah dari apotek itu sendiri," sebutnya.

Ary menambahkan, selama 18 hari para karyawan apotek mengaku tidak mendengar suara TB dari dalam gudang. Sementara itu, gudang itu juga disebut dalam kondisi tidak terkunci.

"Tidak terkunci dan tidak ada (suara korban), kalau didengar kan pasti akan didatangi," jelasnya.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video: Ini Lho Standar 'Miskin' di Indonesia Versi BPS: Cukup Rp 20 Ribu/Hari "
[Gambas:Video 20detik]
(hmw/hmw)

Hide Ads