Wanita berinisial BT (56) ditemukan tewas membusuk di gudang sebuah Apotek di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Penyebab tewasnya korban dan alasan mayatnya berada dalam gudang apotek masih menjadi misteri.
Mayat TB ditemukan di apotek Kimia Farma Jalan P Hidayatullah, Kecamatan Samarinda Kota, Samarinda pada Minggu (18/2). Mayat BT pertama kali didapati oleh cleaning service.
"Yang menemukan itu cleaning service, ditemukan di gudang paling belakang apotek," ucap Kapolsek Samarinda Kota Kompol Tri Satria Firdaus kepada detikcom, Senin (18/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Tri, TB diketahui dikabarkan hilang saat kontrol bersama suaminya di Rumah Sakit Jiwa (RSDJ) Atma Husada Samarinda bersama suaminya pada Rabu (31/1). Saat itu, korban mengaku sedang haus sehingga sang suami mencarikan korban air minum.
"Itu tanggal 31 Januari saat kontrol. Selesai kontrol sambil menunggu obat korban bilang sama suaminya kalau dia haus. Jadi suaminya pergi beli minuman dan suaminya sempat pesan ke istri nya (korban) tunggu aja di sini jangan ke mana-mana," ungkapnya.
Namun setelah membeli minum, suami TB terkejut sebab korban telah menghilang dari RSDJ. Padahal, suami korban cukup cepat saat membeli air.
"Setelah 7 menit, si suami ini datang beli air korban sudah tidak ada lagi di (RS Jiwa). Kalau hasil penyelidikan dia jalan sendiri jalan kaki," kata Tri.
Hingga akhirnya, TB baru ditemukan meninggal di gudang apotek setelah dua pekan berlalu. Menurut keterangan pegawai apotek, saat itu TB datang sendiri dan pamit menumpang ke toilet dan membuang sampah.
"Iya dia ke belakang buang sampah sama ke toilet. Setelah itu tidak ada kabar karena saat itu kan pasien ramai juga, jadi pegawai tidak merhatiin lagi," sebutnya.
Simak di halaman berikutnya....
Polisi Usut Kematian Korban
Polisi memastikan pihaknya mengusut misteri kematian korban. Namun pihak kepolisian meminta waktu dalam proses penyelidikan.
"Kita sudah melakukan penyelidikan dari awal adanya penemuan mayat. Langkah-langkah kita untuk pengungkapan secara saintifik investigasi ini sedang kita lakukan," ujar Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadli kepada detikcom, Senin (18/3/2024).
Kombes Ary mengatakan pihaknya juga masih mendalami dengan memeriksa CCTV apotek. Mengenai CCTV, Ary menyebut pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan yang lakukan Labfor Surabaya guna membongkar.
"Makanya kita mau memastikan apakah memang sesuai dengan keterangan pihak IT mereka itu atau tidak. Kita akan cek secara forensik. Kalau memang benar tidak ada (kejanggalan) ya kita akan sampaikan," kata Ary.
Ary menambahkan dari hasil Labfor nantinya kepolisian dapat memastikan kebenaran CCTV yang dicurigai di hapus oleh pihak Apotek.
"Apakah ada upaya-upaya menghilangkan atau tidak. Kalau memang tidak ya pasti ahli yang tau kalau ada penghapusan atau tidak," katanya.
Sementara soal visum, Ary menerangkan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, dan tidak ditemukan barang berharga milik korban raib.
"Ya untuk sementara kalau kita lihat secara fisik dari luar secara visum maupun hasil autopsi kan tidak ada tanda-tanda kekerasan. Kemudian kalau dugaan apa ya semua barang-barang berharga milik korban masih lengkap," bebernya.
Saat ini polisi juga telah memeriksa 8 saksi guna melengkapi proses penyelidikan. Sekaligus mengumpulkan keterangan-keterangan termasuk bukti dan petunjuk.
"6 orang dari Kimia Farma, 2 orang lagi dari keluarga. Kita akan gelarkan untuk segera memberikan kepastian hukum," pungkasnya.
Simak Video "Video: Mencicipi Es Susu Kedelai Legendaris di Samarinda yang Eksis Sejak 1986"
[Gambas:Video 20detik]
(hmw/hmw)