Pipa gas asam milik PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) mengalami kebocoran. Insiden ini mengakibatkan 40 karyawan mengalami sesak napas hingga pusing akibat terpapar gas tersebut.
"Peristiwa kebocoran pipa gas acid (gas asam) diduga terjadi di area pabrik milik PT Merdeka Tsingshan Indonesia di dalam Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP)," ujar Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan kepada wartawan, Rabu (20/3/2024).
Kebocoran gas terjadi di pabrik milik PT MTI di Kecamatan Bahodopi, Morowali pada Selasa (19/3) sekitar pukul 23.00 Wita. Saat itu pekerja sedang melakukan commissioning atau uji coba pengoperasian pabrik asam milik PT MTI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Commissioning itu dilakukan pukul 22.00 Wita. Sejam kemudian, tim MTI mendeteksi terjadinya kebocoran gas di lantai 4 pabrik," kata Dedy.
Dedy melanjutkan, tim MTI kemudian mengevakuasi seluruh karyawan yang berada di sekitar lokasi menuju tempat lebih aman. Namun ada sebanyak 40 orang karyawan dari 4 perusahaan yang lokasinya berdekatan dengan pabrik milik PT MTI harus mendapat pertolongan di fasilitas klinik PT IMIP.
"40 karyawan itu mengalami gejala sesak napas dan pusing. Diduga, mereka terpapar gas yang terbawa angin dari PT MTI hingga ke lokasi kerja puluhan karyawan tersebut," jelasnya.
Dedy mengaku kondisi 40 karyawan tersebut sudah membaik usai menjalani pemeriksaan selama 4 jam. Saat ini pihaknya telah menghentikan aktivitas commissioning dan operasional pabrik untuk kepentingan investigasi.
"Saat ini situasi baik di dalam areal pabrik PT MTI maupun pabrik-pabrik lain yang ada di sekitarnya sudah dalam kondisi normal. Namun lokasi kejadian masih kami tutup untuk kepentingan investigasi," ujar Dedy.
Lebih jauh, Dedy mengklaim bahwa peristiwa kebocoran gas tersebut tidak berdampak ke area pemukiman penduduk. Hal itu kata dia, setelah pihak perusahaan melakukan pengecekan kadar udara menggunakan alat Single Detector Only For So2 dan hasilnya adalah nihil.
"Nihil. Hasil pengujian kadar udara di Desa Labota tak ditemukan kandungan So2. Jadi masyarakat tak perlu khawatir," tutup Dedy.
(ata/asm)