DPD I Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel) kini dalam bayang-bayang evaluasi setelah gagal mempertahankan kursi ketua di sejumlah daerah pada Pileg 2024, termasuk di DPRD Sulsel. DPP Golkar menilai hasil minor itu menjadi tanggung jawab Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe.
Pada Pileg 2024, Golkar harus melepas kursi ketua DPRD Sulsel yang direbut NasDem setelah meraih 17 kursi. Sementara Golkar, tercatat hanya meraih 14 kursi untuk DPRD Sulsel.
Golkar juga kehilangan kursi ketua DPRD di sejumlah daerah, seperti Luwu Timur, Enrekang, Maros, Bone, dan Palopo. Golkar hanya menang di Luwu Utara, Toraja Utara, Toraja, Parepare, Barru, Selayar, dan Soppeng.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Golkar Erwin Aksa mengakui dominasi Golkar di Sulsel merosot pada Pileg 2024. Hasil ini pun dianggap menjadi catatan untuk evaluasi, terutama Taufan Pawe sebagai pimpinan Golkar di Sulsel.
"Hilangnya kursi Ketua DPRD Sulsel pada Pemilu 2024 tahun ini tentu menjadi tanggungjawab penuh Ketua Golkar Sulsel Taufan Pawe," ujar Erwin kepada detikSulsel, Selasa (19/3/2024).
Erwin menyebut Sulsel selama ini kerap menjadi basis suara Golkar setiap kali pesta demokrasi. Hanya saja, kini hasilnya menunjukkan penurunan sehingga dinilai perlu dilakukan evaluasi.
"Sulsel basis Golkar dari dulu, (dengan melihat hasil Pileg di Sulsel) evaluasi akan dilakukan pastinya," kata Erwin.
Menurutnya, ada banyak hal yang perlu dievaluasi di bawah kepemimpinan Taufan Pawe usai Pemilu 2024. Terlebih, Golkar masih akan menghadapi Pilkada 2024.
"Banyak yang perlu dievaluasi di Golkar Sulsel di bawah kepemimpinan Pak TP, apalagi ke depan kita menghadapi Pilkada 2024," ujar Erwin.
Terkait evaluasi yang dimaksud, Erwin belum merincikannya. Dia juga mengaku belum ada rencana untuk melaksanakan musyawarah daerah luar biasa (musdalub).
"Belum ada arah ke sana (musdalub). Tapi pastinya akan ada evaluasi," tegasnya.
Simak sorotan lain ke Golkar Sulsel di halaman selanjutnya.
Simak Video "Video: Jelang HUT Ke-61, Golkar Bagikan Setengah Juta Paket Sembako"
(asm/asm)