Kapal Nelayan Bawa 7 Ton Ikan-4 ABK Hilang Kontak di Perairan Raja Ampat

Kapal Nelayan Bawa 7 Ton Ikan-4 ABK Hilang Kontak di Perairan Raja Ampat

Juhra Nasir - detikSulsel
Sabtu, 16 Mar 2024 12:16 WIB
Bakamla RI selamatkan nelayan, kapal nelayan terapung di tengah laut, ilustrasi kapal nelayan, ilustrasi kecelakaan kapal
Ilustrasi. Foto: (Dok Bakamla RI).
Sorong - Kapal nelayan KM Sinar Lema 01 asal Kota Sorong, Papua Barat Daya yang membawa 4 anak buah kapal (ABK) dan 7 ton ikan dilaporkan hilang kontak di perairan Raja Ampat. Tim SAR Sorong kini diterjunkan melakukan pencarian.

"Iya, kami sedang melakukan pencarian setelah menerima laporan," kata Kepala Basarnas Sorong Amiruddin kepada detikcom, Sabtu (16/3/2024).

Kapal tersebut dilaporkan hilang kontak di Perairan Misool, Kabupaten Raja Ampat pada Rabu (13/3) sekitar pukul 20.00 WIT. Kapal Ikan itu berlayar dari Pulau Yellu, Misool, Kabupaten Raja Ampat menuju Kota Sorong.

"Sesuai dengan laporan mereka (kru kapal) itu berangkat dari tanggal 13 Maret 2024 dari pulau Misool menuju Sorong, estimasi tiba itu malamnya di pukul 20.00 WIT tapi belum tiba, sehingga besok paginya dilaporkan," jelasnya.

Dia melanjutkan pihaknya mendapatkan laporan pada Kamis (14/4) malam sekitar pukul 22.00 WIT. Selanjutnya, SAR Sorong memberangkatkan KM SAR Wisnu bersama para personel, nelayan, hingga keluarga korban menuju lokasi kejadian.

"Tanggal 14 Maret 2024 kami sudah menerima laporan di malam hari pukul 22.00 WIT. Malam itu kami sudah aksi dengan memapelkan ke stasion radio pantai yang ada di Sorong untuk di maklumatkan ke kapal-kapal di sekitaran itu," ujarnya.

"Pencarian ini kami kerahkan dari kemarin, kami kerahkan KM SAR Wisnu menuju ke lokasi yang diduga rute dari kapal tersebut termasuk dengan keluarga korban maupun ABK kapal nelayan itu ikut KM SAR Wisnu untuk menunjukkan rute yang biasa dilalui," ungkapnya.

Amiruddin mengaku hingga Jumat (15/3) malam pencarian masih nihil. Personelnya, pada Sabtu (16/3) pagi sudah kembali melakukan pencarian di sekitar perairan Pulau Misool-Sorong.

"Sampai dengan Jumat malam masih nihil. Pagi ini personel KM Wisnu dan keluarga korban masib on board diatas kapal untuk melakukan penyisiran dan pencarian diantara Pulau Misool dengan Kota Sorong termasuk pulau Yefius," tuturnya.

Dia mengungkap perkiraan gelombang saat kejadian tidak tinggi hanya sekitar 0,5 hingga 1 meter. Namun saat itu terjadi angin kencang.

"Jadi berdasarkan data dari BMKG untuk sekitaran Pulau Misool sampai pintu Seget, Kabupaten Sorong memang angin kencang tapi untuk gelombang tidak terlalu sesuai data BMKG hanya 0,5 sampai maksimum 1 meter," tutupnya.


(asm/hmw)

Hide Ads