Pesawat Smart Air yang jatuh di kawasan hutan Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), telah ditemukan Tim SAR gabungan. Basarnas Tarakan menyebut kondisi pesawat tidak utuh lagi saat ditemukan.
Dalam foto yang diterima detikcom, tampak puing-puing pesawat berada di antara pepohonan. Kondisi pesawat sudah tidak utuh lagi.
Sejumlah logistik yang diduga sembako berhamburan. Tampak beberapa personel SAR berada di antara puing-puing pesawat tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya juga bingung mengklasifikasi hancur total dan hancur biasa. Tapi yang pasti tidak utuh lagi. Artinya mungkin karena ada benturan dan jatuh. Tapi kalau dilihat dari gambar yang kita dapat di lokasi enggak utuh kelihatannya," ujar Kepala Basarnas Tarakan Syahril kepada detikcom, Senin (11/3/2024).
Syahril mengatakan posisi puing-puing pesawat ditemukan di dasar hutan wilayah Alur Subaka, Nunukan. Sebelum jatuh, pesawat sempat menabrak pepohonan.
"Iya menabrak pohon-pohon, dia sudah di dasar di gunung dan tidak nyangkut di pohon," terangnya.
Dari laporan di lapangan, Syahril menyebut barang sembako yang diangkut pesawat nampak terhambur keluar. Menurutnya hal ini disebabkan kerasnya benturan yang terjadi.
"Barang-barang (sembako) yang dibawa berhamburan semua," ujarnya.
Syahril menambahkan, saat ini tim SAR yang berjumlah 10 orang masih berada di puing-puing pesawat untuk mencari black box dan flight data recorder (FDR). Tim SAR telah berada di lokasi pada Minggu (11/3) kemarin saat melakukan evakuasi pilot dan engineer.
"Masih (tertahan). Dari Basarnas 5 orang, dari TNI 3, dan dari Polri 2 orang. Mereka sedang mencari black box dan FDR. Tapi ditemukan atau tidak kami masih menunggu laporan," ungkapnya.
Rencananya proses evakuasi dari Tim SAR yang ada di puing-puing pesawat akan dilakukan hari ini. Namun dikarenakan kondisi cuaca buruk, proses evakuasi belum dapat di lakukan.
"Masih upaya evakuasi tapi terkendala cuaca sampai saat ini," pungkasnya.
Diberikan sebelumnya, Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi pilot dan engineer pesawat Smart Air yang jatuh di sebuah hutan berbukit di Nunukan. Pilot tersebut ditemukan selamat, sedangkan engineernya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Sudah di evakuasi tadi pukul 17.22 Wita (ke Tarakan)," ujar Kepala Kantor Basarnas Tarakan Syahril kepada detikcom, Minggu (10/3).
Korban dievakuasi dari puing-puing pesawat jenis Pilatus pada pukul 16.22 Wita sore tadi. Keduanya langsung diterbangkan ke Tarakan.
"Pesawat yang mengevakuasi korban sudah mendarat di Tarakan," ujar Syahril.
"Satu selamat, satu meninggal. Pilotnya selamat," imbuh dia.
(ata/sar)