Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi pilot dan engineer pesawat Smart Air yang jatuh di hutan Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara). Evakuasi dilakukan dengan menggunakan helikopter.
Dalam video yang diterima detikcom, Tim SAR gabungan menggunakan helikopter Caracas mendatangi lokasi jatuhnya pesawat di wilayah pegunungan Alur Subaka, Binuang, Nunukan pada Minggu (10/3) sekitar pukul 14.00 Wita. Helikopter diterbangkan dari Tarakan.
Helikopter tiba di lokasi jatuhnya pesawat pada pukul 16.22 Wita. Tim SAR tampak mengenakan peralatan keamanan lengkap dan turun menggunakan tali untuk menjangkau dasar gunung dan mengevakuasi pilot Capt M Yusuf dan jasad engineer Deni S.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara helikopter terus berada di posisi menjaga ketinggian agar tidak menabrak pepohonan yang menjulang tinggi. Dalam video juga terlihat jasad Deni S yang sudah berada di kantong jenazah berwarna oranye ditarik menggunakan tali ke atas helikopter.
Sementara Capt M Yusuf yang sudah dievakuasi terlihat langsung mendapatkan pertolongan pertama. Kepala pilot Smart Air itu nampak diperban oleh 3 tim SAR yang berada di dalam helikopter.
Pilot dan engineer kemudian dibawa ke Tarakan dan tiba pada pukul 17.22 Wita. Keduanya kemudian dibawa ke RSUD Yusuf SK Tarakan guna mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Diketahui, keberadaan pilot Yusuf terdeteksi dari isyarat lambaian tangan yang dilihat tim SAR saat patroli udara. Pilot pesawat Smart Air jenis pilatus tersebut ditemukan setelah 3 hari survive atau bertahan hidup di tengah hutan.
"Ada lambaian tangan dari bawah, itu pada pukul 12.43 Wita," kata Kapolsek Krayan Selatan Ipda Andi Iwan saat dihubungi detikcom, Minggu (10/3/2024).
Sementara itu, Kepala Kantor Basarnas Tarakan Syahril mengungkapkan, lokasi puing-puing pesawat juga terdeteksi berkat sinyal api yang dinyalakan Yusuf. Asap dari api unggun pilot pesawat Smart Air tersebut membubung ke udara.
"Karena yang satu (pilot) masih bisa melambai tangan keluar dan membuat asap atau api," beber Syahril kepada detikcom, Minggu (10/3).
Helikopter Caracas pun dikerahkan ke titik lokasi tersebut pada Minggu (10/3) pukul 16.22 Wita. Tim SAR berpacu dengan waktu melakukan evakuasi karena hari mulai gelap.
"Kendala kita karena injury time sore hari, kita keburu mengejar waktu jangan sampai telat di lapangan. Tapi berhasil dikeluarkan korbannya," ucap Iwan.
(asm/sar)