Umat muslim biasanya melaksanakan ritual menyucikan diri dengan cara mandi dalam menyambut hari-hari penting seperti awal Ramadhan. Lantas, bagaimana niat doa dan tata cara mandi keramas sebelum puasa Ramadhan?
Mandi wajib untuk membersihkan diri dari hadas besar memang merupakan anjuran yang dilaksanakan menjelang Ramadhan. Dalam menjalankan amalan tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti doa niat yang perlu dilafalkan, hingga hukum ketika meninggalkan anjuran tersebut.
Untuk dapat mengamalkannya, berikut ini penjelasan tentang doa mandi-keramas sebelum puasa Ramadhan, tata cara, hingga hukumnya. Simak yuk!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hukum Mandi-Keramas Sebelum Puasa Ramadhan
Dari situs NU Online, mandi-keramas sebelum puasa Ramadhan merupakan amalan yang disunnahkan. Bahkan disebutkan bahwa mandi ini merupakan salah satu anjuran yang hendaknya dilakukan umat Islam pada malam-malam bulan Ramadhan.
Dalam kitab Hasyiyah al-Bajuri (1/81) karya Syekh Ibrahim al-Bajuri menjelaskan terkait kesunnahan mandi di malam Ramadhan.
و بقية الأغسال المسنونة مذكورة في المطولات منها الغسل لدخول المدينة الشريفة...ولكل ليلة من رمضان و قيده الأذرعي بمن يحضر الجماعة والمعتمد عدم التقييد بذالك
Artinya: Dan sisa mandi-mandi yang disunnahkan telah disebutkan dalam kitab-kitab yang panjang pembahasannya. Di antaranya adalah membersihkan badan karena hendak memasuki kota Madinah,... dan setiap malam di bulan Ramadhan. Imam al-Adzra'i hanya membatasi pada orang yang hendak menghadiri berjamaah, sementara menurut pendapat yang kuat tidak ada pembatasan dalam hal itu.
Berbeda dengan mandi junub atau mandi besar, mandi sunnah ini memang dianjurkan untuk dikerjakan. Namun, jika ditinggalkan pun tidaklah mengapa.(1)
Doa Mandi-Keramas Sebelum Puasa Ramadhan
Sebelum mengerjakan suatu amalan, hendaknya senantiasa diawali dengan niat. Berikut ini doa niat mandi keramas sebelum puasa Ramadhan yang dikutip dari laman Nahdlatul Ulama yakni:
نَوَيْتُ أَدَاءَ اْلغُسْلِ اْلمَسْنُوْنِ لِيْ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ مِنْ رَمَضَانَ لله تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu adâ'al ghuslil masnûni lî fî hadzihil lailatil min romadh lillâhi ta'âlâ.
Artinya: Aku berniat menjalankan mandi yang disunnahkan kepadaku pada malam ini di bulan Ramadhan karena Allah Ta'ala.(1)
Tata Cara Mandi-Keramas Sebelum Puasa Ramadhan
Mengutip dari NU Online, tata cara mandi harus sesuai dengan fardhunya yakni tiga hal sebagai berikut:
- Membaca Niat
- Menghilangkan najis bila terdapat pada tubuhnya
- Meratakan air ke seluruh rambut dan kulit
Kesunnahan Mandi Keramas
Kemudian, ada beberapa kesunnahan yang hendaknya dilaksanakan untuk mendapatkan keutamaan dalam melaksanakan mandi tersebut, yaitu:
- Membaca bismillah
- Berwudhu sebelum mandi
- Menggosokkan tangan keseluruh tubuh
- Tidak memutus aliran air pada badan pada saat meratakannya
- Mendahulukan bagian tubuh sebelah kanan.(2)
Urutan Mandi Keramas Sesuai Anjuran Rasulullah SAW
Sementara itu, dari laman Muhammadiyah, tata cara mandi keramas sesuai urutannya menurut Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:
- Mencuci kedua tangan.
- Mencuci farji (kemaluan) dengan tangan kiri. Setelah itu dituntunkan pula mencuci tangan kiri dengan tanah (HR. Al-Bukhâri) atau cukup digantikan dengan sabun mandi.
- Berwudhu seperti wudhu untuk shalat.
- Menyiramkan air ke kepala secara merata (keramas) sambil menguceknya/menggosokkannya sampai ke dasar kulit kepala. Bagi wanita yang berambut panjang, bila merasa kerepotan maka bisa menggelung rambutnya kemudian menyiramnya dengan air. (HR. Jama`ah, kecuali al-Bukhari).
- Menyiramkan air ke seluruh badan (mandi) sampai rata yang dimulai dari kanan kemudian kiri. Rasulullah SAW mengakhiri mandinya dengan mencuci kaki. (HR. al-Bukhâri-Muslim)(3)
Doa yang Dibaca Setelah Mandi Keramas
Setelah mandi keramas, para ulama sepakat bahwa disunnahkan membaca doa setelah mandi sebagaimana membaca doa setelah wudhu. Adapun bacaan doa setelah mandi keramas yang dapat dilafalkan seperti dikutip dari buku Praktik Mandi Janabah Rasulullah Menurut Empat Madzhab oleh Isnan Ansory, adalah sebagai berikut:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
Arab latin:Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri,"
Dari Umar ra berkata: Rasulullah saw bersabda: "Tiada seorang pun di antara kamu yang berwudlu dengan sempurna kemudian berdo'a: ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAH ... " kecuali telah dibukakan baginya pintu syurga yang delapan, ia dapat masuk melalui pintu manapun yang ia kehendaki." (HR. Muslim dan Tirmidzi).
Tirmizi menambahkan dalam riwayatnya: "ALLAHUMMAJ 'ALNII MINAT TAWWABIIN WAJ 'ALNII MINAL MUTATHAHHIRIIN." (4)
Nah, itulah penjelasan tentang doa mandi-keramas sebelum puasa Ramadhan, tata cara, hingga hukumnya. Semoga bermanfaat ya, detikers!
Referensi:
1. Laman NU Online 'Penjelasan tentang Mandi Puasa Ramadhan dan Niatnya'
2. Laman NU Online 'Berikut Ketentuan Mandi Besar, Junub, dan Sunah'
3. Laman resmi Muhammadiyah 'Thaharah'
4. Buku Praktik Mandi Janabah Rasulullah Menurut 4 Mazhab oleh Isnan Ansory, Lc., MA
(urw/edr)