BMKG Wilayah Sorong dan Kemenag Papua Barat mengungkapkan hilal untuk menentukan 1 Ramadan 1445 Hijriah di Kota Sorong, Papua Barat Daya, tidak terlihat. Ketinggian hilal hingga berakhirnya pemantauan rukyatul hilal berada di posisi minus 0,1 derajat.
"Sekarang sudah pukul 18.34 WIT, saat ini dari pemantauan kami hilal tidak terlihat, karena posisi hilal sendiri itu terhalang mendung," kata Kepala Stasiun Meteorologi dan Geofisika Sorong Dedi Irjayanto di Kasuari Valley Resort Sorong, Minggu (10/3/2024).
Dedi menjelaskan hasil pemantauan hilal tetap akan dikirimkan ke Kementerian Agama (Kemenag). Pihaknya menunggu keputusan sidang isbat untuk penentuan awal Ramadan 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi untuk penentuan 1 Ramadan di Kota Sorong untuk saat ini tidak terlihat tapi kita menunggu dari sidang isbat," tutur Dedi.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kementerian Agama Papua Barat Luksen Jems Mayor menambahkan, hilal tidak terlihat di Sorong. Namun dia berharap ada kabar positif dari pemantauan yang juga digelar di Fakfak dan Manokwari.
"Sorong hari ini kita saksikan itu minus 0,1 derajat dan tidak terlihat. Itu artinya bahwa nanti isbat malam ini akan menetapkan dan kita akan laporkan kepada bapak menteri," tutur Luksen.
Luksen mengimbau agar umat muslim menunggu keputusan sidang isbat yang akan digelar Kemenag RI malam ini. Meskipun dia mengakui umat Muhammadiyah dipastikan akan melaksanakan puasa 1 Ramadan 1445 H mulai Senin (11/3) besok.
"Kita ada perbedaan nanti, perbedaan 1 Ramadan, teman-teman Muhammadiyah sudah melaksanakan puasa nanti hari Senin. Kalau penetapan oleh Kementerian Agama malam ini tetapi diperkirakan secara umum hari Selasa," ucapnya.
"Tetapi pada prinsipnya kita tidak ada persoalan soal itu. Kita berharap semua menjalankan puasa dengan baik, menjaga kerukunan, toleransi, menghargai. Itu yang sangat penting," tambah Luksen.
Diberitakan sebelumnya, Kemenag Papua Barat menggelar pemantauan hilal di tiga titik, yakni Fakfak, Sorong, dan Manokwari. Sementara kriteria hilal terlihat berada di ketinggian 3 derajat berdasarkan hasil kesepakatan Menteri Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
"Untuk ketentuan MABIMS se-Asia Tenggara minimal batas hilal 3 derajat baru bisa terlihat," ujar epala Stasiun Meteorologi dan Geofisika Sorong Dedi Irjayanto.
(sar/nvl)