Kepala Dinas (Kadis) Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kota Baubau, La Ode Ali Hasan meminta maaf kepada warga bernama Fitriani yang diteriakinya sebagai pencuri. Hasan mengaku spontan saat menuduh wanita yang sedang antre membeli beras murah di Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Peristiwa itu terjadi saat pasar murah yang digelar Pemkot Baubau di lapangan Kelurahan Tomba, Kecamatan Wolio, Rabu (6/3) siang. Hasan lalu mendatangi kediaman Fitriani untuk memohon maaf atas perbuatannya pada Kamis (7/3) malam.
"Kami sudah meminta maaf. Sudah selesai, kami sudah ketemu warga (Fitriani), kami datangi rumahnya tadi malam," kata Hasan kepada detikcom, Jumat (8/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasan mengatakan kedatangannya memohon maaf turut disaksikan keluarga Fitriani dan warga setempat. Hasan mengaku khilaf telah menuduh Fitriani.
"Kita secara kekeluargaan dan menyampaikan bahwa manusia dalam kondisi seperti itu, akhirnya kata-kata keluar," tuturnya.
Hasan beralasan ucapannya saat itu dipengaruhi kondisi pasar murah di lapangan. Dia mengaku hendak menertibkan masyarakat yang berebut beras murah.
"Karena masyarakat sudah semakin membeludak di situ, jadi spontan saya ucapkan," beber Hasan.
Dia menjelaskan, pasar murah itu digelar untuk mengakomodir ketersediaan sembako masyarakat menjelang Ramadan. Beras yang dijual saat itu sesuai harga eceran tertinggi (HET).
"Kemarin itu beras yang dijual sesuai HET Rp 54.500 per 5 kilogram," ungkapnya.
Namun animo masyarakat membeli beras sangat tinggi. Warga sampai berdesak-desakan berebut membeli beras.
"Kami sudah siapkan antrean dan itulah yang terjadi saat itu masyarakat masing-masing menarik beras dan saya terucap spontan," ujar Hasan.
Padahal lanjut Hasan, pihaknya sudah mengatur mekanisme penjualannya. Pembelian beras dibatasi untuk tiap warga agar penyalurannya merata.
"Jadi kita atur per NIK (atau) KTP agar tidak dobel-dobel dapatnya," imbuh Hasan.
Dikonfirmasi terpisah, Fitriani mengaku sudah memaafkan kadis Perindag Baubau. Dia mengapresiasi tindakan Hasan yang berniat mendatanginya secara langsung.
"Iya betul sudah datang minta maaf dan saya sebagai manusia harus memaafkan kalau pak Kadis sudah mengaku salah," ungkap Fitriani.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Permintaan Maaf Secara Terbuka
Fitriani berharap Hasan juga melakukan permintaan maaf secara terbuka ke publik. Pasalnya, tuduhan Kadis Perindag Baubau itu sudah telanjur beredar di media sosial.
"Saya sampaikan, karena saya ini punya keluarga, dan videonya sudah beredar luas, saya dicap seperti itu," ucap Fitriani.
Atas kondisi itu, Fitriani meminta Hasan turut mengklarifikasi tuduhannya yang tidak berdasar. Pihak keluarganya menanti iktikad baik Hasan untuk memenuhi permintaannya.
"Saya minta ke pak Kadis untuk meminta maaf secara terbuka dan pak Kadis juga sudah mengiyakan, saya masih tunggu permintaan maaf terbukanya," harapnya.
Diketahui, insiden Hasan meneriaki Fitriani sebagai pencuri viral di media sosial. Dalam video beredar, warga mulanya berdesak-desakan di dekat sebuah mobil pikap yang menjual beras dan dijaga Satpol PP Baubau.
Sementara Hasan tampak berusaha menertibkan warga. Tiba-tiba, Hasan meneriaki Fitriani yang hendak mengambil sekarung beras.
"Woi, pencuri, pencuri, tangkap, tangkap," teriak Hasan. Dalam penggalan video lainnya, Fitriani menangis karena tidak menyangka mendapat tuduhan itu.
Fitriani pun membantah tuduhan Hasan. Dia mengaku sudah membayar Rp 110 ribu untuk beras seberat 10 kilogram.
"Saya sudah bayar itu Rp 110 ribu, (uangnya) saya sudah kasih ibu itu (yang mengatur penjualan beras di mobil pikap)," kata Fitriani kepada wartawan, Rabu (6/3).
Fitriani menyayangkan kejadian tersebut. Dia mengaku kecewa kepada Hasan yang meneriakinya di depan umum.
"Untuk apa saya mencuri (hanya) harga beras begitu," tandasnya.
Simak Video "Video: Viral Pria di Baubau Gelantungan di Kabel Listrik Diduga Depresi"
[Gambas:Video 20detik]
(sar/ata)