Kepala Dinas (Kadis) Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Baubau, La Ode Ali Hasan buka suara soal dirinya meneriaki wanita berinisial FR sebagai pencuri saat antre beras murah di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra). Hasan mengaku spontan saat menuduh warga tersebut.
"Iya itu kemarin spontanitas (teriaki pencuri), spontan saja terucap itu," kata Hasan kepada detikcom, Jumat (8/3/2024).
Hasan mengaku saat itu hendak menertibkan warga yang berdesak-desakan. Dia tidak menyangka masyarakat membeludak ketika pasar murah digelar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena masyarakat sudah semakin membeludak di situ, jadi spontan saya ucapkan," bebernya.
Dia mengatakan Pemkot Baubau telah menyiapkan lokasi strategis untuk masyarakat membeli beras. Pihaknya sudah membuat aturan agar tertib dalam membeli beras.
"Kami sudah siapkan antrean dan itulah yang terjadi saat itu masyarakat masing-masing menarik beras dan saya terucap spontan," ujar Hasan.
Hasan menjelaskan, pasar murah yang digelar itu merupakan program Pemkot Baubau. Pemerintah menyediakan akses pangan dengan harga murah untuk masyarakat.
"Kemarin itu beras yang dijual sesuai HET Rp 54.500 per 5 kilo," ungkapnya.
Namun masyarakat saat itu dianggap tidak sabaran hingga berebutan beras. Padahal pihaknya sudah mengatur skema penjualannya.
"Jadi kita atur per NIK KTP agar tidak dobel-dobel dapatnya," tambah Hasan.
Sebelumnya diberitakan, insiden yang viral di media sosial itu terjadi di lapangan Kelurahan Tomba, Kecamatan Wolio, Baubau, Rabu (6/3) siang. FR saat itu ikut berdesakan bersama warga lainnya untuk membeli beras.
"Dia bilangi saya 'pencuri-pencuri, tangkap dia'," kata FR sambil sesenggukan kepada wartawan, Rabu (6/3).
FR mengaku heran atas tuduhan Hasan saat itu. Dia mengaku sudah memberi uang Rp 110 ribu untuk sekarung beras ukuran 10 kilogram kepada perempuan yang bertanggung jawab menjual beras murah tersebut.
"Saya sudah bayar itu Rp 110 ribu, saya sudah kasih ibu itu," pungkasnya.
(sar/asm)