Delapan penumpang kapal nelayan tenggelam di perairan Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara (Sultra), yang sempat dilaporkan hilang ditemukan selamat. Total 11 penumpang yang menjadi korban kini sudah dievakuasi.
"Delapan orang korban kapal tenggelam telah selamat," kata Kepala Basarnas Kendari Muhammad Arafah dalam keterangannya, Kamis (29/2/2024).
Arafah menjelaskan, kedelapan penumpang itu dievakuasi oleh nelayan di Desa Monse, Wawonii Timur, Rabu (28/2) sekitar pukul 08.30 Wita. Tim SAR pun menuju ke lokasi untuk memastikan informasi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat proses pencarian sekitar pukul 11.30 Wita, kami mendapatkan informasi bahwa kedelapan nelayan telah dievakuasi nelayan sekitar pukul 08.30 Wita," bebernya.
Arafah menjelaskan, tim SAR menggunakan KN SAR Pacitan kemudian membawa kedelapan korban tersebut. Delapan korban selamat dievakuasi ke Kendari.
"Tim Rescue KPP Kendari bergeser ke desa yang dimaksud untuk memastikan kondisi korban. Setelah memastikan kondisi korban dalam keadaan selamat, tim SAR dengan menggunakan KN SAR Pacitan kembali ke pangkalan," jelas Arafah.
Basarnas Kendari pun menutup proses pencarian para korban kapal nelayan tenggelam tersebut. Semua unsur terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing.
Adapun identitas 11 korban selamat yang dievakuasi di antaranya Kapten Subhan (52), Suherman (45), Suriadin (27), Suryanto (30), Rian (24), Aco (29), Arjun (34), Rival (33), Sudirman (27), Nadi (30), dan Syukur (32).
Sebelumnya diberitakan, kapal nelayan tenggelam di sekitar perairan Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan, Sultra, pada Selasa (27/2) sekitar pukul 08.30 Wita. Total ada 11 penumpang yang menjadi korban.
"Kapal dihantam gelombang yang mengakibatkan air masuk ke dalam kapal," beber Arafah, Rabu (28/2).
Tim SAR yang melakukan pencarian lebih dulu mengevakuasi 3 penumpang dalam kondisi selamat. Sementara 8 orang yang sempat hilang ditemukan sehari setelah kejadian.
"Mereka ini berangkat hari Senin menggunakan KMN Cahaya Sinar dengan tujuan mencari ikan di Pulau Wawonii," imbuhnya.
(sar/ata)