Sejumlah pengantar jenazah anarkis menyerang rumah milik pria bernama Asjaya Hartono (40) di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel). Namun para pengantar jenazah itu berakhir kocar-kacir sebab Asjaya sang pemilik rumah ternyata seorang anggota TNI.
Iring-iringan pengantar jenazah awalnya melintas di depan rumah Asjaya di Jalan Poros Moncongloe Bulu, Desa Moncongloe Bulu, Kecamatan Moncongloe pada Selasa (20/2), sekitar pukul 20.00 Wita. Asjaya lantas keluar rumah menegur sejumlah pengantar jenazah yang disebut melakukan geber-geber motor.
Seorang wanita kemudian muncul menarik Asjaya ke dalam rumah agar anggota TNI itu tenang. Hal tersebut rupanya coba dimanfaatkan sejumlah pengantar jenazah yang langsung turun dari motor dan berlari masuk ke rumah Asjaya untuk menyerang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belakangan para pengantar jenazah itu terlihat lari kocar-kacir dalam rumah. Rupanya, mereka dikejar oleh Asjaya yang tak takut dengan serangan mereka.
"Beliau (Asjaya Hartono) itu anggota TNI," ujar Kapolsek Moncongloe Iptu Suhardi kepada detikSulsel, Sabtu (24/2/2024).
Sementara itu, pihak keluarga meminta maaf terkait insiden pengantar jenazah tersebut. Permintaan maaf tersebut disampaikan langsung keluarga kepada Asjaya.
"Setelah dikubur jenazah itu, datang lah pihak keluarga tadi yang bawa jenazah ke korban minta maaf," kata Iptu Suhardi.
Suhardi mengatakan pihak keluarga jenazah datang ke rumah korban bersama dengan pemerintah setempat. Akhirnya kedua pihak bersepakat untuk damai.
"Udah selesai kok, ditemani dengan pemerintah setempat untuk dimediasi," ujarnya.
3 Pengantar Jenazah Ditangkap, simak di halaman berikutnya...
3 Pengantar Jenazah Ditangkap
Polisi yang melakukan penyelidikan terkait insiden itu akhirnya turun tangan menangkap tiga pengantar jenazah yang masuk ke rumah Asjaya. Para pelaku langsung digelandang ke Polsek Moncongloe.
"3 Orang dan diamankan di Polsek Moncongloe," ujar Kasat Reskrim Polres Maros Iptu Slamet kepada detikSulsel, Sabtu (24/2/2024).
Ketiga pelaku diamankan di wilayah Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, Sabtu (24/2). Iptu Slamet belum mengungkapkan identitas ketiga orang yang diamankan sebab masih dalam pemeriksaan.
Dia menyebut pihaknya masih mencari barang bukti berupa kayu dan bendera putih yang digunakan para pelaku mengancam korban. Hal tersebut berdasarkan rekaman CCTV di tempat kejadian perkara (TKP).
"Sekarang sementara melakukan pencarian bendera yang terekam CCTV," sebut Slamet.
Sementara itu, Pasi Intel Zipur 8/SMG Lettu Junardi mengatakan pihaknya belum menerima laporan terkait insiden itu. Dia mengaku akan mengeceknya lebih lanjut.
"Kami sementara cari tau tempat kejadiannya ini dimana karena sampai dengan saat ini belum ada yang laporan," kata Junardi saat dimintai konfirmasi terpisah.