10 Keutamaan Nisfu Syaban, Malam Pengampunan-Waktu Dikabulkannya Doa

10 Keutamaan Nisfu Syaban, Malam Pengampunan-Waktu Dikabulkannya Doa

Irmalasari - detikSulsel
Sabtu, 24 Feb 2024 20:06 WIB
A full moon is seen over a taksim mosque in istanbul.
Ilustrasi keutamaan malam Nisfu Syaban (Foto: Getty Images/Abdulkadir ARSLAN)
Makassar -

Keutamaan malam Nisfu Syaban banyak disebutkan dalam hadits-hadits Rasulullah. Berikut 10 keutamaan malam Nisfu Syaban yang perlu diketahui oleh kaum muslimin.

Malam Nisfu Syaban adalah malam pertengahan bulan Syaban atau tanggal 15 Syaban. Berdasarkan kalender Hijriah yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama RI, 15 Syaban bertepatan dengan tanggal 25 Februari 2024. Oleh karena itu, malam Nisfu Syaban jatuh pada Sabtu malam 24 Februari 2024.

Ada banyak amalan-amalan sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan oleh kaum muslimin pada malam Nisfu Syaban. Beberapa contohnya seperti membaca doa, membaca surah Yasin, berdzikir, dan sebagainya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum mengerjakan amalan-amalan tersebut, simak keutamaan malam Nisfu Syaban dulu, yuk!

1. Malam Diangkatnya Amalan kepada Allah SWT

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Nasa'i, Rasulullah SAW menyebutkan bhawa malam Nisfu Syaban adalah malam ketika amal perbuatan diangkat kepada Allah SWT.

ADVERTISEMENT

"Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; Aku bertanya; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya'ban?" Beliau bersabda: "Itulah bulan yang manusia lalai darinya; -ia bulan yang berada- di antara bulan Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan yang di sana berisikan berbagai amal, perbuatan diangkat kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa." (H.R. Imam Nasa'i No. 2356)1

2. Malam Penuh Pengampunan

Keutamaan malam Nisfu Syaban yang satu ini disebutkan oleh Rasulullah Muhammad SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Imam Ibnu Majah, Imam Ahmad bin Hanbal, dan Imam Hibban.

Berikut bunyi haditsnya:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ : فَقَدْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً فَخَرَجْتُ فَإِذَا هُوَ بِالْبَقِيعِ فَقَالَ أَكُنْتِ تَخَافِينَ أَنْ يَحِيَفَ اللَّهُ عَلَيْكِ وَرَسُولُهُ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي ظَنَنْتُ أَنَّكَ أَتَيْتَ بَعْضَ نِسَائِكَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَنْزِلُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَغْفِرُ لِأَكْثَرَ مِنْ عَدَدِ شَعْرِ غَنَمٍ كِلَبٍ

Artinya: Dari Sayyidah Aisyah ra beliau berkata : "Aku kehilangan Rasulullah SAW pada suatu malam. Kemudian aku keluar dan aku menemukan beliau di pemakaman Baqi' Al Ghorqod maka beliau bersabda "Apakah engkau khawatir Allah dan Rasulnya akan menyia-nyiakanmu?" Kemudian aku berkata: "Tidak wahai Rasulullah, sungguh aku telah mengira engkau telah mendatangi sebagian isteri-isterimu." Kemudian Rasulullah SAW bersabda "Sesungguhnya Allahh menyeru hambanya di malam Nisfu Sya'ban kemudian mengampuninya dengan pengampunan yang lebih banyak dari bilangan bulu domba Bani Kilab(maksudnya pengampunan yang sangat banyak)."

Keutamaan Nisfu Syaban yang satu ini juga dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah. Hadist tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT akan mengampuni dosa semua hambanya kecuali orang yang menyekutukan-Nya dan orang munafik.

عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: إن الله ليطلع في ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو منافق.

Artinya: "Dari Abu Musa Al-asy'ari RA dari Rasulullah SAW, beliau berkata: "Sesungguhnya Allah SWT melihat kepada hambaNya di malam nisfu Sya'ban maka Allah SWT mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang yang menyekutukan Allah atau orang munafik."

3. Malam Dikabulkannya Doa

Allah SWT akan mengabulkan hajat hamba-nya yang memohon kepada-Nya di malam Nisfu Syaban. Hal ini disebutkan Rasulullah dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dan Imam Baihaqi.

عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ : إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوا لَيْلَهَا وَ صُوْمُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ : أَلا مِنْ مُسْتَغْفِرِ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ ! أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ : أَلا مُبْتَلَى فَأُعَافِيَهُ : أَلا كَذَا ... أَلا كَذَا ... حَتَّى يَطْلُعَ الفَجْرُ

Artinya: Dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Apabila tiba malam nisfu Syaban, shalatlah pada malam harinya dan puasalah di siang harinya karena Allah menyeru hamba-Nya di saat tenggelamnya matahari, lalu berfirman: 'Adakah yang meminta ampun kepada-Ku? niscaya Aku akan mengampuninya, Adakah yang meminta rezeki kepada-Ku? niscaya akan memberinya rezeki. Adakah yang sakit? niscaya Aku akan menyembuhkannya, Adakah yang demikian (maksudnya Allah akan mengabul hajat hambanya yang memohon pada waktu itu).... Adakah yang demikian.... sampai terbit fajar."2

4. Malam Pembagian Takdir

Pada malam Nisfu Syaban, para malaikat turun ke bumi untuk membagikan keberkahan dan kebaikan. Tidak hanya itu, para malaikat juga turun untuk menentukan takdir kepada semua manusia mulai dari rezeki, jodoh, hingga pangkat.

Keutamaan ini disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Atha bin Yasar. Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ دُفِعَ إِلَى مَلَكِ الْمَوْتِ صَحِيْفَةً فَيُقَالُ اِقْبِضْ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَنْ فِي هَذِهِ الصَّحِيْفَةِ فَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَغْرَسَ الغُرَّاسَ وَيُنْكِحَ الْأَزْوَاجَ وَيَبْنِي الْبُنْيَانَ وَإِنَّ اسْمَهُ فِي تِلْكَ الصَّحِيْفَةِ وَهُوَ لَا يَدْرِيْ

Artinya: Apabila telah datang malam pertengahan bulan Sya'ban maka diserahkan kepada malaikat maut sebuah catatan. Maka dikatakan, cabutlah pada tahun ini, nama yang ada dalam catatan itu, karena sungguh seorang hamba akan menanam tanaman, akan menikahi wanita, membangun rumah, sedangkan namanya ada dalam catatan itu dan dia tidak tahu.

5. Malam Kehidupan (Al-Hayat)

Orang yang beribadah pada malam Nisfu Syaban maka hatinya tidak akan dimatikan oleh Allah ketika semua hati manusia mati. Sederhananya, Allah tidak akan membiarkan orang yang beribadah pada malam Nisfu Syaban itu terlena dengan kehidupan duniawi.

Selain itu, dalam sebuah hadits yang menyebutkan bahwa pada malam Nisfu Syaban itu tidak ada orang yang meninggal. Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ لَمْ يَمُتْ أَحَدٌ بَيْنَ الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ لِاشْتِغَالِ مَلَكِ الْمَوْتِ بِقَبْضِ الصَّكَاكِ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ


Artinya: Jika malam pertengahan bulan Sya'ban telah datang, maka tidak akan ada seorang pun yang mati, mulai dari ujung timur hingga ujung barat, karena sibuknya malaikat pencabut nyawa dengan menerima catatan-catatan (makhluk) dari Tuhan semesta alam.

6. Hari Raya Malaikat

Bukan hanya umat Islam yang memiliki hari dua raya (Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha) yang dirayakan setiap tahunnya, maka para malaikat juga demikian. Hari raya para malaikat yaitu pada malam pertengahan bulan Syaban dan malam Lailatul Qadar.

7. Malam Syafaat

Menurut Al-Hafiz Syekh Salim as-Sanhuri, malam pertengahan bulan Syaban menjadi malam sempurnanya syafaat. Pemberian syafaat kepada umat Nabi Muhammad dimulai sejak tanggal 13 Syaban. Rasulullah pernah ditanyai perihal syafaatnya yang akan diberikan kepada umatnya. Beliau menjawab bahwa ia hanya akan memberikan sepertiga kepada mereka.

Pada malam tanggal 14 Syaban, Rasulullah kembali ditanya perihal syafaat yang akan diberikan pada umatnya. Saat itu beliau menjawab bahwa ia hanya akan dua pertiga syafaat kepada mereka.

Tepat pada malam Nisfu Syaban, Rasulullah kembali ditanya perihal syafaat. Dengan tegas, Rasulullah menjawab bahwa syafaatnya akan diberikan semuanya kepada umatnya. Oleh karena itu, malam Nisfu Syaban disebut dengan malam sempurnanya syafaat.

8. Malam Kemerdekaan

Malam Nisfu Syaban juga disebut sebagai malam kemerdekaan. Malam di mana separuh umat Nabi Muhammad diangkat dari neraka.

Hal ini disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Sayyidah Aisyah, Rasulullah SAW bersabda:

رُوِيَ أَنَّ النَّبِي كَانَ جَالِسًا فِي تِلْكَ اللَّيْلَةِ فَنَزَلَ عَلَيْهِ جِبْرِيْلُ. فَقَالَ: اِنَّ اللهَ قَدْ أَعْتَقَ مِنَ النَّارِ نِصْفَ أُمَّتِكَ

Artinya: Diriwayatkan, sungguh Nabi Muhammad sedang duduk pada suatu malam (Nisfu Sya'ban), maka datang kepadanya malaikat Jibril. Ia berkata "Sungguh Allah telah memerdekakan dari neraka separuh umatmu."

9. Malam Pembebasan

Malam Nisfu Syaban juga dikenal dengan nama malam pembebasan. Pada malam itu, Allah mencatat kebebasan bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dari neraka. Tidak hanya kepada orang yang beriman yang taat, Allah juga akan memberikan pembebasan kepada orang mukmin yang masih sering melakukan maksiat.

10. Malam Hadiah

Malam Nisfu Syaban dikenal juga dengan malam hadiah atau al-jaizah. Alasan penamaan ini tidak lain karena malam mulia ini hanya diberikan kepada umat Nabi Muhammad, tidak bagi umat-umat sebelumnya.

Oleh karena itu, malam Nisfu Syaban merupakan hadiah langsung dari Allah secara khusus kepada umat Nabi Muhammad.3

Nah, itulah tadi 10 keutamaan malam Nisfu Syaban. Semoga bermanfaat ya, detikers!

Referensi:

1. Jurnal Universitas Islam Negeri Salatiga 'Pemahaman Hadis-hadis Nisfu Syaban'
2. Buku Hujjah Ilmiah Amalan di Bulan Syaban yang disusun oleh Buya Yahya
3. Laman Nahdlatul Ulama '10 Keutamaan Malam Nisfu Syaban'




(urw/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads