- Bacaan Doa Nisfu Syaban #1
- Bacaan Doa Nisfu Syaban #2
- Bacaan Doa Nisfu Syaban #3
- Kapan Membaca Doa Nisfu Syaban?
- Keutamaan Membaca Doa Nisfu Syaban
- Amalan Lain Saat Malam Nisfu Syaban 1. Membaca Surah Yasin 2. Berdzikir 3. Bersedekah 4. Memperbanyak Syahadat 5. Membaca Tasbih Nabi Yunus 6 Membaca Ayatul Hirsh 7. Memperbanyak Shalawat Nabi 8. Membaca Surah Ad-Dukhan
Umat Islam dianjurkan memperbanyak amalan saleh saat malam Nisfu Syaban atau pertengahan bulan Syaban. Salah satunya adalah memanjatkan doa kepada Allah SWT. Lantas, bagaimana bacaan doa Nisfu Syaban?
Dikutip dari buku Hujjah Ilmiah Amalan di Bulan Sya'ban yang ditulis oleh Buya Yahya, Allah SWT akan mengabulkan doa atau permintaan yang dipanjatkan pada malam Nisfu Syaban. Hal tersebut disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Imam Baihaqi.
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ : إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوا لَيْلَهَا وَ صُوْمُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ : أَلا مِنْ مُسْتَغْفِرِ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ ! أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ : أَلا مُبْتَلَى فَأُعَافِيَهُ : أَلا كَذَا ... أَلا كَذَا ... حَتَّى يَطْلُعَ الفَجْرُ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Dari Sayyidina Ali bin Abu Thalib bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Apabila tiba malam nisfu Syaban, shalatlah pada malam harinya dan puasalah di siang harinya karena Allah menyeru hamba-Nya di saat tenggelamnya matahari, lalu berfirman: 'Adakah yang meminta ampun kepada-Ku? niscaya Aku akan mengampuninya, Adakah yang meminta rezeki kepada-Ku? niscaya akan memberinya rezeki. Adakah yang sakit? niscaya Aku akan menyembuhkannya, Adakah yang demikian (maksudnya Allah akan mengabul hajat hambanya yang memohon pada waktu itu).... Adakah yang demikian.... sampai terbit fajar.
Nah, bagi detikers yang hendak membaca doa Nisfu Syaban namun belum mengetahui bacaannya, tenang saja. Berikut ini beberapa bacaan doa Nisfu Syaban yang dapat dipanjatkan.
Yuk, simak selengkapnya!
Bacaan Doa Nisfu Syaban #1
Dikutip dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun yang ditulis oleh Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, doa Nisfu Syaban yang sering dikutip oleh para ulama adalah doa Nabi Adam ketika turun ke bumi, thawaf tujuh kali di Kabbah, dan shalat dua rakaat di belakang maqam. Berikut lafal doa Nabi Adam yang biasanya kaum muslimin saat Nisfu Syaban.
اللَّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ سِرِّي وَعَلَانِيَتِي فَاقْبَلْ مَعْذِرَتِي، وَتَعْلَمُ حَاجَتِي فَأَعْطِنِي سُؤَلِي، وَتَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي ذَنْبِي اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا يُبَاشِرُ قَلْبِيْ وَيَقِيْنَا صَادِقًا حَتَّى أَعْلَمَ أَنَّهُ لَا يُصِيبُنِي إِلَّا مَا كَتَبْتَ لِي وَرَضِنِي بِقَضَائِكَ
Arab Latin: Allaahumma innaka ta'lamu sirrii wa 'alaaniyati faqbal ma'dzirati, wata'lamu haajatii fa'thinii suaa-li, wata'lamu maa fii nafsii faghfir lii dzambii. Allaahumma innii as-aluka imaanan yubasyiru qalbii wa yaqiinan shaadiqan hattaa a'lamu annahu laa yushiibunii illaa maa katabta lii waraddani biqadhaa-ik
Artinya: "Ya Allah, sungguh Engkau tahu apa yang tersembunyi dan tampak dariku, karena itu terimalah penyesalanku. Engkau tahu kebutuhanku, maka kabulkanlah permintaanku. Engkau tahu apa yang ada dalam diriku, maka ampunilah dosaku. Ya Allah sungguh aku memohon kepada-Mu iman yang menyentuh kalbuku dan keyakinan yang benar sehingga aku tahu bahwa tidak akan menimpaku kecuali telah Engkau tetapkan atasku. Ya Allah berikanlah rasa rela terhadap apa yang Engkau bagi untuk diriku."
Bacaan Doa Nisfu Syaban #2
Selain doa di atas, terdapat juga doa yang direkomendasikan oleh Syekh Abdullah. Berikut bacaan doanya seperti dilansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama.
اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَار رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ
Arab Latin: Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu 'alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in'âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma'manal khâ'ifîn. Allâhumma in kunta katabtanî 'indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran 'alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî 'indaka sa'îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal 'alâ lisâni nabiyyikal mursal, "yamhullâhu mâ yasyâ'u wa yutsbitu, wa 'indahû ummul kitâb" wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil 'alamîn.
Artinya: Wahai Tuhanku yang Maha Pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitab-Mu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.' Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.
Setelah membaca doa tersebut, disambung dengan membaca doa dari Syekh Ma'ul Ainain as-Syinqithi. Berikut bacaanya:
إِلٰهِي بِالتَّجَلِّي الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمَ الَّتِي يُفْرَقُ فِيهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ وَيُبْرَمُ، أَسْأَلُكَ أَنْ تَكْشَفَ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ ، وَمَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ ، إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُّ الْأَكْرَمُ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Arab Latin: Ilahi bitajalli al 'adzam fi lailati an nishf min sahri sya'ban al mukarram, allati yufraqu fiiha kullu amrin hakiim wa yubram. Nas`aluka an taksyifa 'anna minal balaa maa na'lam, wamaa laa na'lam wamaa anta bihi a'lam. Innaka anta al a'azzu al akram, washallalahu 'ala sayyidina Muhammad an nabiy al ummi wa'ala aalihi wa shahbihi wasallam.
Artinya: Tuhanku, dengan penampakan-Mu yang agung pada malam pertengahan Sy'aban yang dimuliakan, di mana pada malam itu adalah dipisahkan urusan yang penting dan ditetapkan, kami bermohon kepada Engkau agar dihilangkan dari kami ujian dan cobaan yang kami ketahui dan yang tidak kami ketahui, sedangkan Engkau adalah yang maha mengetahui. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang maha tinggi dan mulia, semoga shalawat dan salam selalu teruntuk kepada Nabi Muhammad SAW.
Bacaan Doa Nisfu Syaban #3
Masih dari laman NU Online, berikut doa malam Nisfu Syaban lainnya yang dicontohkan oleh Syekh Abdul Qadir Al-Jilani dalam kitab Ghunyah al-Thalibin. Adapun bacaan doanya adalah sebagai berikut:
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ، مَصَابِيْحِ الْحِكْمَةِ وَمَوَالِيْ النِّعْمَةِ، وَمَعَادِنِ الْعِصْمَةِ، وَاعْصِمْنِيْ بِهِمْ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ. وَلَا تَأْخُذْنِيْ عَلَى غِرَّةٍ وَلَا عَلَى غَفْلَةٍ، وَلَا تَجْعَلْ عَوَاقِبَ أَمْرِيْ حَسْرَةً وَنَدَامَةً، وَارْضَ عَنِّيْ، فَإِنَّ مَغْفِرَتَكَ لِلظَّالِمِيْنَ، وَأَنَا مِنَ الظَّالِمِيْنَ، اللهم اغْفِرْ لِيْ مَا لَا يَضُرُّكَ، وَأَعْطِنِيْ مَا لَا يَنْفَعُكَ، فَإِنَّكَ الْوَاسِعَةُ رَحْمَتُهُ، اَلْبَدِيْعَةُ حِكْمَتُهُ، فَأَعْطِنِي السَّعَةَ وَالدَّعَةَ، وَالْأَمْنَ وَالصِّحَّةَ وَالشُّكْرَ وَالْمُعَافَاةَ، وَالتَّقْوَى، وَأَفْرِغِ الصَّبْرَ وَالصِّدْقَ عَلَيَّ، وَعَلَى أَوْلِيَائِيْ فِيْكَ، وَأَعْطِنِي الْيُسْرَ، وَلَا تَجْعَلْ مَعَهُ الْعُسْرَ، وَأَعِمَّ بِذَلِكَ أَهْلِيْ وَوَلَدِيْ وَإِخْوَانِيْ فِيْكَ، وَمَنْ وَلَدَنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
Arab Latin: Allâhumma shalli 'alâ Muhammadin wa âlihi, Mashâbihil hikmati wa mawâlin ni'mati, wa ma'âdinil 'ishmati, wa'shimni bihim min kulli sû-in, wa lâ ta'khudznî 'alâ ghirratin wa lâ 'ala ghaflatin, wa lâ taj'al 'awâqiba amri hasratan wa nadâmatan, wardla 'annî, fainna maghfirataka lidh dhâlimin, wa anâ minadh dhâlimîna, allâhumma ighfir lî mâ lâ yadlurruka, wa a'thinî mâ lâ yanfa'uka, fainnaka al-wâsi'atu rahmatuhu, al-badî'atu hikmatuhu, fa a'thini as-sa'ata wad da'ata, wal-amna wash-shihhata wasy-syukra wal-mu'âfata wattaqwa, wa afrighiash-shabra wash-shidqa 'alayya, wa 'alâ auliyâi fîka, wa a'thinî al-yusra, walâ taj'al ma'ahu al-'usra, wa a'imma bi dzâlika ahlî wa waladî wa ikhwanî fîka, wa man waladanî minal muslimîna wal muslimâti wal mu'minîna wal mu'minâti.
Artinya: "Ya Allah limpahkan rahmat ta'dhim-Mu kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, lampu-lampu hikmah, tuan-tuan nikmat, sumber-sumber penjagaan. Jagalah aku dari segala keburukan lantaran mereka, janganlah engkau hukum aku atas kelengahan dan kelalaian, janganlah engkau jadikan akhir urusanku suatu kerugian dan penyesalan, ridhailah aku, sesungguhnya ampunanMu untuk orang-orang zhalim dan aku termasuk dari mereka, ya Allah ampunilah bagiku dosa yang tidak merugikanMu, berilah aku anugerah yang tidak memberi manfaat kepadaMu, sesungguhnya rahmat-Mu luas, hikmah-Mu indah, berilah aku kelapangan, ketenangan, keamanan, kesehatan, syukur, perlindungan (dari segala penyakit) dan ketakwaan. Tuangkanlah kesabaran dan kejujuran kepadaku, kepada kekasih-kekasihku karena-Mu, berilah aku kemudahan dan janganlah jadikan bersamanya kesulitan, liputilah dengan karunia-karunia tersebut kepada keluargaku, anaku, saudar-saudaraku karena-Mu dan para orang tua yang melahirkanku dari kaum muslimin muslimat, serta kaum mukiminin dan mukminat." (Syekh Abdul Qadir al-Jilani, Ghunyah al-Thalibin, juz 3, hal. 249)
Kapan Membaca Doa Nisfu Syaban?
Dikutip dari Buletin Mimbar Jumat Masjid Istiqlal, waktu membaca doa Nisfu Syaban lebih bagus dilakukan ketika mendekati waktu magrib.
Adapun malam Nisfu Syaban (tanggal 15 bulan Syaban) dimulai sejak Sabtu, 24 Februari 2024 sejak masuk waktu magrib. Hal ini karena pergantian hari dalam kalender Hijriah dihitung berdasarkan perputaran Bulan mengelilingi Bumi, bukan peredaran Matahari sebagaimana kalender Masehi.
Dengan demikian, umat muslim bisa membaca doa Nisfu Syaban ini sejak magrib pada malam Ahad.
Keutamaan Membaca Doa Nisfu Syaban
Dikutip dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun, di malam Nisfu Syaban, Allah SWT Allah SWT akan mengabulkan hajat hamba-Nya yang memohon kepada-Nya. Keutamaan ini disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dan Imam Baihaqi.
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ : إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوا لَيْلَهَا وَ صُوْمُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ : أَلا مِنْ مُسْتَغْفِرِ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ ! أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ : أَلا مُبْتَلَى فَأُعَافِيَهُ : أَلا كَذَا ... أَلا كَذَا ... حَتَّى يَطْلُعَ الفَجْرُ
Artinya: Dari Sayyidina Ali bin Abu Thalib bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Apabila tiba malam nisfu Syaban, shalatlah pada malam harinya dan puasalah di siang harinya karena Allah menyeru hamba-Nya di saat tenggelamnya matahari, lalu berfirman: 'Adakah yang memintaampun kepada-Ku? niscaya Aku akan mengampuninya, Adakah yang meminta rezeki kepada-Ku? niscaya akan memberinya rezeki. Adakah yang sakit? niscaya Aku akan menyembuhkannya, Adakah yang demikian (maksudnya Allah akan mengabul hajat hambanya yang memohon pada waktu itu).... Adakah yang demikian.... sampai terbit fajar."
Amalan Lain Saat Malam Nisfu Syaban
Selain membaca doa Nisfu Syaban, umat Islam juga dianjurkan untuk mengerjakan beberapa amalan untuk menghidupkan malam Nisfu Syaban guna meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Berikut beberapa amalan Nisfu Syaban yang dapat detikers kerjakan.
1. Membaca Surah Yasin
Masih dari sumber yang sama, umat Islam dianjurkan untuk membaca surah Yasin tiga kali berturut-turut saat malam Nisfu Syaban. Bacaan yasin yang pertama diniatkan untuk meminta umur panjang yang diisi dengan ketaatan kepada Allah SWT.
Bacaan Yasin kedua diniatkan agar dijaga oleh Allah SWT dari semua bahaya dan seiberi keluasan rezeki yang baik dan halal. Sementara bacaan yang ketiga diniatkan agar memiliki hari yang senantiasa merasa cukup dan dianugerahi husnul khatimah.
Setelah membaca surah Yasin, detikers disunnahkan untuk membaca doa berikut ini:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. اللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُ عَلَيْهِ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ، وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِينَ، وَمَأْمَنَ الْخَائِفِينَ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِي أُمَ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مَطْرُوْدًا أَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ مِنْ أُمَ الْكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَتَقْتِيرَ رِزْقِي، وَأَثْبِتْنِي عِنْدَكَ سَعِيدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَقًا لِلْخَيْرَاتِ، فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِي كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ). إِلهِي بِالتَّجَلِي الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الْمُكَرَمِ الَّتِي يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ وَيُبْرَمُ، إِكْشِفْ عَنِّي مِنَ الْبَلَاءِ مَا أَعْلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ وَاغْفِرْ لِي مَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُ الْأَكْرَمُ. وَصَلَّى اللَّهُ تَعَالَى عَلَىسَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Arab Latin: Bismillaahir rahmaanir rahim. Allaahumma yaa dzal manni wa laa yumannu 'alaika yaa dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thauli wal in'aam. Laa ilaaha illaa anta zhahral laajiina wajaaral mustajiiriina wa ma' manal khaa-ifiin. Allaahumma in kunta katabtanaa indaka fii ummil kitaabi asyiqiyaa'a au mahruumiina au muqtarran 'alaina fir rizqi fahumllaahumma bifadhlika syaqaawatanaa wa hirmaananaa wa iqtaara arzaaqinaa wa atsbitnaa 'indaka fii ummil kitaabi su'adaa'a marzuuqina muwaffaqiin lil khairaat. Fa- innaka qulta waqaulukal haqqu fii kitaabikal munzali 'alaa lisaani nabiyyikal mursal, yamhullaahu maa yasyaa-u wa yutsbitu wa 'indahu ummul kitaab. Ilaahii bit tajallil a'zhami fii lailatin nishfi min syahri sya'baanal mukarram allatii yufraqu fiiha kullu amrin hakiimin wa yubram nas-aluka an taksyifa 'annaa minal balaa-i maa na'lamu wa maa laa na'lam, wa maa anta bihi a'larna. Innaka antal a'azzul akram. Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha pemurah lagi Maha Penyayang. Ya Allah, wahai Dzat yang mempunyai anugerah, dan Engkau tidak diberi anugerah, wahai Dzat yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan, wahai Dzat yang mempunyai kekuasaan dan memberikan kenikmatan, tiada Tuhan melainkan Engkau. Engkau- lah Penolong orang-orang yang memohon pertolongan, Pelindung orang-orang yang mencari perlindungan, dan Pemberi Keamanan kepada orang-orang yang ketakutan. Ya Allah, jika Engkau mencatat kami di sisi-Mu dalam induk catatan sebagai orang-orang yang celaka, terhalang dari rahmat-Mu dijauhkan dari-Mu, atau disempitkan dalam mendapat rezeki, dengan karunia-Mu, ya Allah, hapuskanlah kecelakaan kami, keterhalangan kami, kejauhan kami dari rahmat-Mu, dan kesempitan rezeki kami. Dan tetapkanlah kami di sisi-Mu dalam catatan sebagai orang-orang yang berbahagia, diberi rezeki yang luas, serta diberi petunjuk menuju kebajikan. Karena sesungguhnya Engkau telah berfirman dalam kitab-Mu yang telah diturunkan kepada rasul-Mu, sedangkan firman-Mu itu benar, Allah menghapus dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya dan di sisi-Nya terdapat induk kitab. Tuhan kami, dengan tajalli-Mu (penampakan sifat-Mu) Yang Maha Besar pada malam Nishfu Sya'ban yang mulia ini, saat setiap urusan dibedakan dan ditetapkan di dalamnya, kami memohon kepada-Mu agar Engkau palingkan kami dari segala bencana, baik yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui. Sesungguhnya, Engkau Dzat Yang Paling Mulia dan Paling Pemurah. Dan, semoga Allah senantiasa memberi rahmat serta kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarganya, dan sahabatnya."
Selain doa di atas, terdapat doa lain dari Syekh Abdul Qadir Jailani yang dapat detikers lafalkan. Berikut rincian doanya:
اللَّهُمَّ إِذْ أَطْلَعْتَ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ عَلَى خَلْقِكَ، فَعُدْ عَلَيْنَا بِمَنِكَ وَعِتْقِكَ، وَقَدِرْ لَنَا مِنْ فَضْلِكَ، وَوَسِعْ رِزْقَكَ، وَاجْعَلْنَا مِمَّنْ يَقُوْمُ لَكَ فِيْهَا بِبَعْضِ حَقِكَ. اللَّهُمَّ مَنْ قَضَيْتَ فِيْهَا بِوَفَاتِهِ فَاقْضِ مَعَ ذَلِكَ رَحْمَتَكَ، وَمَنْ قَدَّرْتَ طُولَ حَيَاتِهِ فَاجْعَلْ مَعَ ذَلِكَ نِعْمَتَكَ، وَبَلَغْنَا مَا لَا تَبْلُغُ الْآمَالُ إِلَيْهِ يَا خَيْرَ مَنْ وَقَفَتِ الْأَقْدَامُ بَيْنَ يَدَيْهِ يَارَبَّ الْعَالَمِينَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ خَلْقِهِ وَعَلَى آلِهِوَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ
Arab Latin: Allahumma idz ath-la'ta lailatan nishfi min sya'baana 'alaa khalqika, fa'ud 'alainaa bimannika wa 'itqika, wa qaddir lanaa min fadhlika, wa wassi' rizqaka, waj'alnaa mimman yaquumu laka fiihaa biba'dhi haqqika. Allahumma man qadhaita fiihaa biwafaatihi faqdhi ma'a dzaalika rahmataka, wa man qaddarta thuula hayaatihi faj'al ma'a dzaalika ni'mataka, wa ballighnaa maa laa tablughul aamaalu ilaihi yaa khaira man waqafatil aqdaamu baina yadaihi yaa rabbal 'aalamiina, birahmatika yaa arhamar raahimiina. Wa shallallahu ta'aalaa 'alaa sayyidinaa muhammadin khairi khalqihi wa 'alaa aalihi wa shahbihi ajma'iina
Artinya: "Ya Allah, jika Engkau telah memunculkan malam Nisfu Sya'ban pada makhluk-Mu maka curahkan atas kami anugerah dan pembebasan-Mu (dari neraka), takdirkanlah untuk kami kebaikan dari keutamaan-Mu, perluaslah curahan rezeki-Mu untuk kami, jadikanlah kami di malam itu termasuk orang yang bangkit melaksanakan hak-Mu. Ya Allah, orang yang Engkau tentukan takdirnya di malam itu dengan kematiannya, maka bersamakanlah dengan rahmat-Mu, dan orang yang Engkau takdirkan berumur panjang maka jadikanlah rahmat-Mu bersamanya, dan sampaikanlah kami pada tujuan mulia yang tidak tercapai oleh angan-angan, wahai sebaik-baik Dzat yang bersimpuh di hadapan-Nya semua telapak kaki, wahai Tuhan sekalian alam, dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Paling Pengasih. Semoga shalawat Allah tercurah pada junjungan kami Nabi Muhammad, sebaik-baik makhluk, dan atas keluarga serta sahabat kesemuanya."
Perlu diketahui bahwa amalan ini lebih utama dilakukan secara berjamaah atau bersama-sama.
2. Berdzikir
Berdzikir adalah bentuk penghambaan kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Ini adalah salah satu amalan yang dapat dilakukan untuk menghidupkan malam Nisfu Syaban yang penuh dengan keistimewaan.
Adapun bentuk dzikir yang biasa dilakukan oleh para ulama antara lain sebagai berikut:
Membaca Istighfar
Bacaan Istighfar berikut dibaca sebanyak 70 kali.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَسْأَلُهُ التَّوْبَةَ
Arab Latin: Astaghfirullaaha wa as-aluhut taubah
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah dan aku meminta kepada-Nya agar diterima tobatku."
Membaca Dzikir 70 Kali
Sama dengan bacaan istighfar, bacaan dzikir di bawah ini juga dibaca sebanyak 70 kali.
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
Arab Latin: Laa ilaaha illallaahu wa laa na'budu illaa iyyahu mukhlishiina lahud diina wa lau karihal musyrikuuna
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya meskipun orang-orang musyrik membencinya."
3. Bersedekah
Salah satu amalan yang dianjurkan saat memasuki bulan Syaban adalah sedekah. Hal ini didasarkan pada sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Shadiq ketika ditanya amalan terbaik di bulan Syaban.
Imam Shadiq mengatakan bahwa amalan terbaik yang bisa dilakukan pada bulan Syaban adalah bershadaqah dan membaca istighfar. Keutamaan amalan ini dijelaskan sebagai berikut:
"Bershadaqah dan membaca istighfar. Barang siapa bershadaqah di bulan Sya'ban, maka Allah Swt. akan memelihara shadaqah tersebut sebagaimana salah seorang dari kalian memelihara anak untanya, sehingga pada hari kiamat, shadaqah tersebut sampai di tangan pemiliknya sebesar Gunung Uhud.
Mengingat keutamaan sedekah dan keutamaan Nisfu Syaban maka detikers dapat bersedekah saat 15 Rajab atau 25 Februari 2024 Masehi.
4. Memperbanyak Syahadat
Dinukil dari laman resmi Nahdlatul Ulama, disebutkan bahwa kalimat syahadat sangat baik dibaca kapanpun dan dimanapun terutama pada malam Nisfu Syaban. Hal tersebut ditegaskan oleh Sayyid Muhammad bin Alawi dalam kitab Ithmi'nânulânul Qulûb Bidzikri 'Allâmil Ghuyûb:
"Seyogyanya seorang Muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah, khususnya bulan Sya'ban dan malam pertengahannya."
5. Membaca Tasbih Nabi Yunus
Syekh Abdul Hamid Qudus dalam kitab Kanzun Najah Was Surur menyebutkan bahwa seseorang yang membaca tasbih Nabi Yunus sebanyak 2375 kali di malam Nisfu Syaban maka akan mendapatkan perlindungan dari bala sampai tahun selanjutnya.
Adapun bacaan tasbih Nabi Yunus yakni:
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Arab Latin: La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minaz-zalimin
Artinya: "Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, aku benar-benar termasuk orang-orang yang zalim."
6 Membaca Ayatul Hirsh
Ayatul Hirsh merupakan ayat 128-129 surah at-Taubah. Imam al-Quthb Sayyidi Abu Ali al-Ahsan al-Ba'qiliy al-Maghribiy menyebutkan bahwa barangsiapa yang membaca ayat ini sebanyak 500 kali pada malam Nisfu Syaban, maka ia tidak akan mendapatkan pertanyaan malaikat di alam kubur.
Berikut lafal ayatul Hirsh atau surah at-Taubah ayat 128-129
لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِٱلْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
Arab Latin: Laqad jā`akum rasụlum min anfusikum 'azīzun 'alaihi mā 'anittum ḥarīṣun 'alaikum bil-mu`minīna ra`ụfur raḥīm
Artinya: "Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin," (QS At Taubah: 128).
فَإِن تَوَلَّوْا۟ فَقُلْ حَسْبِىَ ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَهُوَ رَبُّ ٱلْعَرْشِ ٱلْعَظِيمِ
Arab Latin: Fa in tawallau fa qul ḥasbiyallāhu lā ilāha illā huw, 'alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul-'arsyil-'aẓīm
Artinya: "Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung," (QS At Taubah: 129).
7. Memperbanyak Shalawat Nabi
Perlu diketahui bahwa ayat tentang shalawat Nabi diturunkan pada bulan Syaban. Allah SWT berfirman dalam Alquran surah al-Ahzab ayat 56 yang berbunyi:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya: "sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi, wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kalian atas Nabi dan sampaikanlah salam penghormatan kepada-Nya."
Ibnu Abi al-Shoif al-Yamani mengatakan bahwa "sesungguhnya bulan sya'ban merupakan bulan shalawat atas Nabi karena ayat innallaha wa malaaikatahuu yusholluuna alannabi, yaa ayyuhalladziina aamanuu sholluu alaihi wa sallimuu tasliimaa' itu turun di bulan sya'ban."
Sementara itu, Imam Syihab ad-Din al-Qasthalani menukil ucapan sebagian ulama di dalam kitab al-Mawahib bahwasanya ayat 56 surat Al-Ahzab tersebut turun di bulan sya'ban. Umat Islam sudah seharusnya memperbanyak shalawat apalagi di bulan yang memiliki kesan tersendiri mengenai shalawat dan penuh berkah ini.
8. Membaca Surah Ad-Dukhan
Imam Imam al-Saraji menyebutkan bahwa barangsiapa membaca awal surat ad-Dukhan hingga ayat ke-8 dari awal bulan Sya'ban hingga 15 Sya'ban sebanyak 30x, kemudian ia berdzikir dan bershalawat kepada Nabi SAW dan berdoa dengan apa yang ia kehendaki, niscaya doanya akan dikabulkan dengan segera.
Setelah membaca surah ad-Dukhan ayat 1-8, kemudian dilanjutkan dengan dengan berdzikir, membaca shalawat, dan berdoa. Imam Saranji mengatakan bahwa barangsiapa yang mengerjakan amalan ini maka Allah akan mengabulkan doanya segera.
Berikut bacaan surah ad-Dukhan:
حٰمٓ (1) وَالْكِتَابِ الْمُبِينِ (2) إِنَّا أَنزلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ (3) فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ (4) أَمْرًا مِنْ عِنْدِنَا إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ (5) رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (6) رَبِّ السَّمَوَاتِ وَالأرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا إِنْ كُنْتُمْ مُوقِنِينَ (7) لَا إِلَهَ إِلا هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ رَبُّكُمْ وَرَبُّ آبَائِكُمُ الأوَّلِينَ (8)
Arab Latin: Haa Miiim. Wal Kitaabil Mubiin. Innaaa anzalnaahu fii lailatim mubaarakah; innaa kunnaa munziriin. Fiihaa yufraqu kullu amrin hakiim. Amram min 'indinaaa; innaa kunnaa mursiliin. Rahmatam mir rabbik; innahuu Huwas Samii'ul 'Aliim. Rabbis samaawaati wal ardi wa maa bainahumaa; in kuntum muuqiniin. Laaa ilaaha illaa Huwa yuhyii wa yumiitu Rabbukum wa Rabbu aabaaa'ikumul awwaliin
Artinya: "Ha Mim. Demi Kitab (Al-Qur'an) yang menjelaskan, sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kamilah yang mengutus rasul-rasul, sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sungguh Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha mengetahui. Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, jika kamu adalah orang yang meyakini. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menghidupkan dan Yang mematikan. (Dialah) Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu terdahulu."
Nah, itulah tadi doa Nisfu Syaban lengkap dengan amalan lainnya yang dapat detikers amalkan saat Nisfu Syaban. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(edr/alk)