- Anjuran Mengerjakan Shalat Nisfu Syaban
- Sholat Nisfu Syaban Dilakukan Jam Berapa?
- Niat dan Tata Cara Shalat Nisfu Syaban Niat Sholat Nisfu Syaban Sendiri Niat sholat Nisfu Syaban sebagai imam Niat sholat Nisfu Syaban sebagai makmum
- Tata Cara Sholat Nisfu Syaban
- Doa Malam Nisfu Syaban
- Jumlah Rakaat Nisfu Syaban
Diketahui, malam ini, Sabtu 24 Februari 2024, bertepatan dengan malam Nisfu Syaban. Hal ini berdasarkan konversi penanggalan Hijriah yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama RI.
Malam Nisfu Syaban sendiri merupakan salah satu malam mulia dalam Islam. Untuk itu, umat muslim pun berlomba-lomba mengerjakan amalan sunnah untuk menghidupkan malam Nisfu Syaban ini.
Dilansir NU Online, malam Nisfu Syaban adalah malam pertengahan bulan yang jatuh pada tanggal 15 Syaban. Kata Nisfu sendiri memiliki arti "setengah" atau "pertengahan".
Adapun salah satu amalan yang yang kerap dilakukan adalah shalat Nisfu Syaban. Shalat ini juga diyakini memiliki sejumlah keutamaan dan pahala bagi yang mengerjakaannya.
Nah, berikut ini penjelasan lengkap tentang kapan sholat Nisfu Syaban dilakukan? jam berapa dan dikerjakan setelah selesai shalat apa?
Yuk simak!
Anjuran Mengerjakan Shalat Nisfu Syaban
Masih dari laman NU Online, pelaksanaan shalat Nisfu Syaban telah diterangkan oleh Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya' Ulumiddin. Ia menjelaskan,
وَأَمَّا صَلَاةُ شَعْبَانَ فَلَيْلَةُ الْخَامِسَ عَشَرَ مِنْهُ يُصَلِّي مِائَةَ رَكْعَةٍ كُلُّ رَكْعَتَيْنِ بِتَسْلِيْمَةٍ يَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ بَعْدَ الْفَاتِحَةِ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَد إِحْدَى عَشْرَةَ مَرَّةً وَإِنْ شَاءَ صَلَّى عَشْرَ رَكَعَاتٍ يَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ بَعْدَ الْفَاتِحَةِ مِائَةَ مَرَّةٍ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَد فَهَذَا أَيْضًا مَرْوِيٌّ فِي جُمْلَةِ الصَّلَوَاتِ كَانَ السَّلَفُ يُصَلُّوْنَ هَذِهِ الصَّلَاةَ وَيُسَمُّوْنَهَا صَلَاةَ الْخَيْرِ وَيَجْتَمِعُوْنَ فِيْهَا وَرُبَّمَا صَلَّوْهَا جَمَاعَةً
Artinya: "Adapun shalat Sya'ban, maka dilaksanakan pada malam tanggal 15 dari bulan Sya'ban. Yaitu shalat 100 rakaat, setiap dua rakaat dilakukan salam dan pada setiap rakaat setelah Al-Fatihah, membaca surat qul huallahu ahad (Al-Ikhlash) 11 kali, dan jika mau, ia. bisa melaksanakan shalat 10 rakaat, setiap rakaat setelah membaca Al-Fatihah, membaca surat qul huallahu ahad (Al-Ikhlash) 1000 kali. Hal ini juga diriwayatkan dalam kumpulan shalat-shalat yang diamalkan oleh ulama Salaf dan menyebutnya sebagai shalat kebaikan, mereka berkumpul dalam melaksanakannya. Terkadang dilakukan secara berjamaah." (Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali, Ihya' Ulumiddin, [semarang, Karya Toha Putra], juz I, halaman 203).
Pendapat Imam a-Ghazali ini disandarkan pada sebuah hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Al-Hasan, berikut:
روي عن الحسن أنه قال حدثني ثلاثون من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم إن من صلى هذه الصلاة في هذه الليلة نظر الله إليه سبعين نظرة وقضى له بكل نظرة سبعين حاجة أدناها المغفرة
Artinya: Diriwayatkan dari Al-Hasan. Dikatakannya: Telah meriwayatkan kepadaku tiga puluh sahabat Nabi shallalu 'alaihi wasallam. Sungguh orang yang menunaikan shalat ini pada malam ini (Nisfu Sya'ban), maka Allah akan memandangnya sebanyak 70 kali dan setiap pandangan Dia akan memenuhi tujuh puluh kebutuhan. Sekurang-kurangnya kebutuhan adalah ampunan. (Lihat: Ihya 'Ulumiddin, jilid 1, halaman: 203; dan Qutul Qulub, halaman: 114).
Sholat Nisfu Syaban Dilakukan Jam Berapa?
Sebagaimana dijelaskan di atas, shalat Nisfu Syaban dikerjakan pada malam tanggal 15 bulan Syaban. Tahun 2024 ini, Nisfu Syaban bertepatan dengan hari Ahad, 25 Februari 2024.
Adapun malam Nisfu Syaban dimulai sejak Sabtu, 24 Februari 2024 begitu masuk waktu Magrib. Hal ini lantaran pergantian hari pada kalender Hijriah dihitung berdasarkan perputaran Bulan mengelilingi Matahari.
Dengan demikian, shalat Nisfu Syaban dapat dilakukan pada 24 Februari 2024 mulai pukul 18.00 waktu setempat. Shalat ini dapat dikerjakan setelah mengerjakan shalat Magrib maupun setelah selesai shalat Isya.
Niat dan Tata Cara Shalat Nisfu Syaban
Shalat Nisfu Syaban sendiri dapat dikerjakan secara sendiri di rumah. Namun lebih diutamakan mengerjakannya secara berjamaah.
Hal ini sebagaimana diterangkan oleh Ibnu Taimiyah berikut,
وَأَمَّا الصَّلَاةُ فِيهَا جَمَاعَةً فَهَذَا مَبْنِيٌّ عَلَى قَاعِدَةٍ عَامَّةٍ فِي الِاجْتِمَاعِ عَلَى الطَّاعَاتِ وَالْعِبَادَاتِ فَإِنَّهُ نَوْعَانِ أَحَدُهُمَا سُنَّةٌ رَاتِبَةٌ إمَّا وَاجِبٌ وَإِمَّا مُسْتَحَبٌّ كَالصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ وَالْجُمُعَةِ وَالْعِيدَيْنِ. وَصَلَاةِ الْكُسُوفِ وَالِاسْتِسْقَاءِ وَالتَّرَاوِيحِ فَهَذَا سُنَّةٌ رَاتِبَةٌ يَنْبَغِي الْمُحَافَظَةُ عَلَيْهَا وَالْمُدَاوَمَةُ. وَالثَّانِي مَا لَيْسَ بِسُنَّةِ رَاتِبَةٍ مِثْلَ الِاجْتِمَاعِ لِصَلَاةِ تَطَوُّعٍ مِثْلَ قِيَامِ اللَّيْلِ أَوْ عَلَى قِرَاءَةِ قُرْآنٍ أَوْ ذِكْرِ اللَّهِ أَوْ دُعَاءٍ. فَهَذَا لَا بَأْسَ بِهِ إذَا لَمْ يُتَّخَذْ عَادَةً رَاتِبَةً.
Artinya: "Adapun shalat berjamaah pada malam tersebut, maka hal ini masuk dalam keumuman dalil yang menganjurkan berkumpul untuk ketaatan dan ibadah. Rinciannya dapat dibagi dua, pertama, shalat untuk dibiasakan. Shalat jamaah seperti ini sangat dianjurkan dilakukan untuk shalat wajib ataupun sunah seperti shalat yang lima waktu, shalat Jumat, shalat hari raya, shalat gerhana, istisqa', dan tarawih. Maka shalat-shalat ini sangat dianjurkan untuk dijaga dan dirutinkan. Kedua, tidak sunah untuk dibiasakan, seperti berkumpul untuk melakukan shalat sunah secara berjamaah seperti qiyamul lail, membaca Al-Quran, berzikir, dan berdoa secara berjamaah. Namun hal ini tidak masalah jika tidak dijadikan sebagai kebiasaan (rutinitas).
Niat Sholat Nisfu Syaban Sendiri
أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Ushalli sunnata Nishfi Sya'bân rak'ataini lillâhi ta'ala.
Artinya: "Aku niat sholat sunah nisfu sya'ban dua rakaat karena Allah Ta'ala."(1)
Niat sholat Nisfu Syaban sebagai imam
أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى، اللهُ أَكْبَرُ
Arab Latin: Ushalli sunnata Nishfi Sya'bân rak'ataini imâman lillâhi ta'ala, Allahu Akbar.
Artinya: "Aku niat shalat sunah nisfu sya'ban dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta'ala. Allahu Akbar."
Niat sholat Nisfu Syaban sebagai makmum
أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُومًا لِلَّهِ تَعَالَى، اللهُ أَكْبَرُ
Arab Latin: Ushalli sunnata Nishfi Sya'bân rak'ataini ma'mûman lillâhi ta'ala, Allahu Akbar.
Artinya: "Aku niat shalat sunah nisfu sya'ban dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta'ala. Allahu Akbar."
Tata Cara Sholat Nisfu Syaban
Sholat Nisfu Syaban dikerjakan sebanyak 100 rakaat dengan 50 kali salam. Sholat ini lebih baik jika dikerjakan secara berjamaah.
Sholat sunnah Nisfu Syaban bisa dikerjakan setelah sholat sunnah ba'diyah maghrib kemudian dilanjutkan setelah sholat Isya.
Tata caranya, hampir sama dengan sholat sunnah pada umumnya. Adapun yang membedakan, yakni niat dan surah yang dianjurkan.
Berikut tata cara sholat Nisfu Syaban:
- Membaca Niat Shalat Nisfu Syaban
- Takbir dan dilanjutkan membaca surah Al-Fatihah
- Membaca surah Al-Ikhlas sebanyak 10 kali
- Rukuk
- I'tidal
- Sujud
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Kembali berdiri untuk rakaat kedua kemudian dilanjutkan membaca surah Al-Fatihah
- Membaca surah Al-Ikhlas sebanyak 10 kali
- Rukuk
- I'tidal
- Sujud
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Tahiyat akhir
- Salam
- Membaca Doa
Doa Malam Nisfu Syaban
Setelah selesai melaksanakan sholat sunnah, dianjurkan untuk membaca doa berikut:
أَللّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْهِ، يَا ذَاالْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ، لَآإِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَالَّلاجِـءِيْنَ، وَجَارَالْمُسْتَجِيْرِيْنَ، وَأمَانَ الْخَاءِفِيْنَ. أَللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّ أَوْمَحْرُوْمًا أَوْمَطْرُوْدًا أَوْمُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ. اللّهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِيْ وَحِرْمَانِيْ وَطَرْدِي وَاقْتَارَ رِزْقِيْ وَأَثْبِتْنِيْ عِنْدَكَ فِى أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَا بِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ: يَمْحُوْا اللّٰهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ. إِلٰهِي بِالتَّجَلِّيِّ الْأَعْظَامِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّم الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَيُبْرَمُ: أَسْأَلُكَ أَنْ تَكْشِفَ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ وَمَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ، إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُّ الْإِكْرَمُ. وَصَلَّى اللّٰهُ تَعَالَى عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَّعَلَى آلِهٖ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُلِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Arab Latin: Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu 'alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in'âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma'manal khâ'ifîn.
Allâhumma in kunta katabtanî 'indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran 'alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî 'indaka sa'îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal 'alâ lisâni nabiyyikal mursal, "yamhullâhu mâ yasyâ'u wa yutsbitu, wa 'indahû ummul kitâb" wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil 'alamîn.
Artinya: "Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.
Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.' Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT."
Jumlah Rakaat Nisfu Syaban
Amalan sholat Nisfu Syaban dilaksanakan sebanyak 100 rakaat. Namun, rakaat tersebut tidak dilakukan sekaligus melainkan sebanyak dua rakaat dalam satu kali sholat.
Artinya, dalam melaksanakan amalan ini banyaknya sholat Nisfu Syaban adalah 100 rakaat dengan 50 kali salam. Kendati demikian, jumlah rakaat pada sholat Nisfu Syaban bisa disesuaikan dengan kemampuan.
Sholat ini juga lebih baik ditunaikan secara berjamaah sebagaimana dikemukakan oleh Imam l-Ghazali berikut ini:
وأما صلاة شعبان فليلة الخامس عشر منه يصلي مائة ركعة كل ركعتين بتسليمة يقرأ في كل ركعة بعد الفاتحة قل هو الله أحد إحدى عشرة مرة وإن شاء صلى عشر ركعات يقرأ في كل ركعة بعد الفاتحة مائة مرة قل هو الله أحد فهذا أيضاً مروي في جملة الصلوات كان السلف يصلون هذه الصلاة ويسمونها صلاة الخير ويجتمعون فيها وربما صلوها جماعة
Artinya: Adapun shalat sunah Sya'ban adalah malam kelima belas bulan Sya'ban. Dilaksanakan sebanyak seratus rakaat. Setiap dua rakaat satu salam. Setiap rakaat setelah Al-Fatihah membaca Qulhuwallahu ahad sebanyak 11 kali. Jika mau, seseorang dapat shalat sebanyak 10 rakaat. Setiap rakaat setelah Al-Fatihah Qulhuwallahu ahad 100 kali. Ini juga diriwayatkan dalam sejumlah shalat yang dilakukan orang-orang salaf dan mereka sebut sebagai shalat khair. Mereka berkumpul untuk menunaikannya. Mungkin mereka menunaikannya secara berjamaah. (Al-Ghazali, Ihya 'Ulumiddin, jilid 1, halaman: 203).
Nah, demikianlah penjelasan lengkap tentang shalat Nisfu Syaban dikerjakan pada jam berapa. Selamat mengerjakan ya, detikers!
(alk/alk)