Kapan Sholat Tasbih Nisfu Syaban Dilakukan? Ini Waktu, Niat, dan Keutamaannya

Kapan Sholat Tasbih Nisfu Syaban Dilakukan? Ini Waktu, Niat, dan Keutamaannya

Urwatul Wutsqaa - detikSulsel
Sabtu, 24 Feb 2024 16:51 WIB
A full moon is seen over a taksim mosque in istanbul.
Ilustrasi (Foto: Getty Images/Abdulkadir ARSLAN)
Makassar -

Shalat Tasbih merupakan salah satu amalan yang dapat dikerjakan untuk memuliakan malam Nisfu Syaban. Lantas, kapan sholat tasbih Nisfu Syaban ini dapat dilakukan?

Nisfu Syaban merupakan malam kelima belas di bulan Syaban. Jika dikonversi ke kalender Masehi malam Nisfu Syaban dimulai pada Sabtu, 24 Februari 2024 setelah magrib.

Malam Nisfu Syaban ini termasuk malam yang dimuliakan dalam Islam. Untuk menghidupkan malam Nisfu Syaban ini, umat muslim dianjurkan memperbanyak amalan, salah satunya dengan mengerjakan shalat sunnah tasbih Nisfu Syaban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, bagi detikers yang ingin mengerjakan amalan tersebut, yuk simak penjelasan terkait kapan sholat tasbih Nisfu Syaban ini dikerjakan, bagaimana bacaan niat, dan apa saja keutamaannya.

Kapan Sholat Tasbih Nisfu Syaban Dilakukan?

Shalat tasbih sebenarnya boleh dilakukan kapan saja, baik siang maupun malam hari. Selama tidak dikerjakan pada waktu yang dilarang untuk sholat.[1]

ADVERTISEMENT

Adapun sholat tasbih Nisfu Syaban tentunya harus dikerjakan pada saat malam Nisfu Syaban. Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, malam Nisfu Syaban dimulai pada 24 Februari 2024 setelah magrib.

Dengan demikian, shalat tasbih Nisfu Syaban sudah bisa dilakukan sehabis magrib waktu setempat malam ini.

Niat Sholat Tasbih Nisfu Syaban

Sebelum melaksanakan shalat tasbih umat muslim perlu melafalkan niatnya. Berikut bacaan niat shalat tasbih di malam Nisfu Syaban:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Ushallii sunnatat-Tasbiihi rak'ataini lillaahi Ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat melaksanakan sholat sunnah Tasbih, sebanyak dua rakaat semata-mata karena Allah Ta'ala." [1]

Tata Cara Sholat Tasbih Nisfu Syaban

Shalat tasbih pada malam hari di Nisfu Syaban dikerjakan sebanyak 4 rakaat dengan dua kali salam. Dalam pelaksanaannya diselingi bacaan tasbih berikut ini:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ

وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ

Bacaan latin: Subhaanallaah wal hamdu lillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu Akbar, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil 'aliyyil azhiimi.

Artinya: Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan (izin) Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

Berikut panduan dan tata cara shalat tasbih di malam Nisfu Syaban selengkapnya:

Rakaat Pertama

  • Niat Mengerjakan sholat tasbih
  • Melakukan takbiratul ihram
  • Membaca doa Iftitah
  • Membaca kalimat Ta'awudz
  • Membaca surat al-Fatihah
  • Membaca surat tertentu dalam Al-Qur'an (yang utama surat-surat pendek). Namun, ada juga sebagian ulama yang menyatakan bahwa tidak perlu membaca surat tertentu setelah membaca surat al-Fatihah
  • Membaca Tasbih sebanyak 15 kali
  • Membaca Takbir, lalu ruku'. Dalam ruku' hendaklah dibaca kalimat Tasbih sebanyak 10 kali
  • Bangun dari ruku' (I'tidal) kemudian membaca Tasbih sebanyak 10 kali
  • Melakukan Sujud, seraya membaca Tasbih sebanyak 10 kali
  • Duduk di antara dua sujud dan membaca Tasbih sebanyak 10 kali
  • Melakukan sujud kedua seraya membaca Tasbih sebanyak 10 kali
  • Bangkit dari sujud, sebelum berdiri ke rakaat kedua membaca Tasbih sebanyak 10 kali
  • Takbir dan berdiri

Rakaat Kedua

  • Membaca surat al-Fatihah
  • Membaca surat tertentu dalam al-Qur'an (yang utama surat-surat pendek). Namun, ada juga sebagian ulama yang menyatakan bahwa tidak perlu membaca surat tertentu setelah
  • Membaca surat al-Fatihah
  • Membaca Tasbih sebanyak 15 kali
  • Membaca Takbir, lalu ruku'. Dalam ruku' membaca kalimat Tasbih sebanyak 10 kali
  • Bangun dari ruku' (I'tidal), membaca Tasbih sebanyak 10 kali
  • Melakukan Sujud seraya membaca Tasbih sebanyak 10 kali
  • Duduk di antara dua sujud dan membaca Tasbih sebanyak 10 kali
  • Melakukan sujud kedua seraya membaca Tasbih sebanyak 10 kali
  • Duduk tahiyyat akhir dan membaca Tasbih sebanyak 10 kali.
  • Salam [1]

Dua rakaat berikutnya mengulang rangkaian tata cara di atas, mulai dari niat hingga salam. Dengan mengikuti tata cara di atas, maka dalam satu rakaat terhitung bacaan tasbih sebanyak 75.

Sama seperti rakaat pertama, rakaat kedua juga dibaca 75 kali tasbih. Sehingga apabila dikerjakan sebanyak 4 rakaat jumlah bacaan tasbihnya sebanyak 300 kali tasbih.[2]

Doa Shalat Sunnah Tasbih

Selain membaca tasbih dalam shalat, umat muslim juga bisa membaca doa yang dianjurkan sebagaimana dikutip dari kitab karya Syekh Muhammad Nawawi Al-Batani. Doa ini dibaca setelah tasyahud akhir, tetapi sebelum salam.

Berikut bacaan selengkapnya:

اَللّٰهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ تَوْفِيْقَ أَهْلِ الْهُدَى وَأَعْمَالَ أَهْلِ الْيَقِينِ وَمُنَاصَحَةَ أَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزْمَ أَهْلِ الصَّبْرِ وَوَجَلَ أَهْلِ الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ أَهْلِ الرَّغْبَةِ وَتَعَبُّدَ أَهْلِ الْوَرَعِ وَعِرْفَانَ أَهْلِ الْعِلْمِ حَتَّى أَخَافَك اَللّٰهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ مَخَافَةً تَحْجِزُنِيْ عَنْ مَعَاصِيْكَ حَتَّى أَعْمَلَ بِطَاعَتِكَ عَمَلًا أَسْتَحِقُّ بِهِ رِضَاكَ وَحَتَّى أُنَاصِحَكَ بِالتَّوْبَةِ خَوْفًا مِنْكَ حَتَّى أَخْلُصَ لَكَ النَّصِيحَةَ حَيَاءً مِنْكَ وَحَتَّى أَتَوَكَّلَ عَلَيْكَ فِي الْأُمُورِ كُلِّهَا وَحَتَّى أَكُوْنَ أُحْسِنَ الظَنَّ بِكَ، سُبْحَانَ خَالِقِ النُّورِ. ا هـ وَفِي رِوَايَةٍ خَالِقِ النَّارِ

Arab Latin: Allâhumma innî as'aluka taufîqa ahlil hudâ, wa a'mâla ahlil yaqîn, wa munâshahata ahlit taubah, wa 'azma ahlis shabri, wa wajala ahlil khasyyah, wa thalaba ahlir raghbah, wa ta'abbuda ahlil wara'i, wa 'irfâna ahlil 'ilmi hattâ akhâfak. Allâhumma innî as'aluka makhâfatan tahjizunî 'an ma'âshîka hattâ a'mala bi thâ'atika 'amalan astahiqqu bihî ridhâka wa hattâ unâshihaka bit taubah, khaufan minka hattâ akhlusha lakan nashîhata hayâ'an minka wa hattâ atawakkala 'alaika fil 'umûri kullihâ wa hattâ akûna 'uhsinuz zhanna bika, subhâna khâliqin nûr (lain riwayat khâliqin nâr).

Artinya, "Ya Allah, kepada-Mu aku meminta petunjuk mereka yang terima hidayah, amal-amal orang yang yakin, ketulusan mereka yang bertobat, keteguhan hati mereka yang bersabar, kekhawatiran mereka yang takut (kepada-Mu), doa mereka yang berharap, ibadah mereka yang wara', dan kebijaksanaan mereka yang berilmu agar aku menjadi takut kepada-Mu. Ya Allah, masukkanlah rasa takut di kalbuku yang dapat menghalangi diri ini untuk mendurhakai-Mu. Dengan demikian aku dapat beramal saleh yang mengantarkanku pada ridha-Mu, dan aku bertobat setulusnya karena takut kepada-Mu. Dengan itu pula aku beribadah secara tulus karena malu kepada-Mu. Dengan rasa takut itu aku menyerahkan segala urusanku kepada-Mu. Karena itu juga aku dapat berbaik sangka selalu kepada-Mu. Mahasuci Engkau Pencipta cahaya (lain riwayat, Pencipta api)."[3]

Keutamaan Sholat Tasbih Nisfu Syaban

Salah tasbih Nisfu Syaban yang dianjurkan Rasuullah tentunya memiliki keutamaan yang luar biasa. Mengerjakan shalat tasbih ini merupakan amalan untuk menghidupkan malam Nisfu Syaban.

Mengutip dari laman NU Online, dengan mengerjakan empat rakaat shalat tasbih semua dosa yang dilakukan oleh orang yang mengamalkannya diampuni oleh Allah. Ini bisa disimpulkan dari ungkapan Rasulullah yang memerinci secara detail sifat-sifat dosa yang diampuni; awal dan akhir, sengaja dan tidak sengaja, kecil dan besar, sembunyi dan terang-terangan.

Bahkan Sayid Muhammad Al-Maliki menyebutkan bahwa dosa besar pun dapat diampuni hanya dengan melakukan shalat tasbih ini. Kendati demikian, dia juga menggarisbawahi bahwa pengampunan itu apabila pelaksanaan shalat tasbih tersebut dibarengi dengan pemenuhan syarat-syarat bertobat yang terdiri dari istighfar (meminta ampun), penyesalan, dan tekad kuat untuk tidak mengulangi.

Dalam kitab Syaraful Ummah Al-Muhammadiyyah Sayid Muhammad Al-Maliki menyatakan:

يدل بظاهره على ان الكبائر تغفر بمجرد فعل هذه الصلاة. وهو محمول على ما اذا اقترنت ببقية شروط التوبة من الاستغفار والندم والعزم على عدم العود

Artinya: "Secara dhahir hadits itu menunjukkan bahwa dosa-dosa besar terampuni hanya dengan melakukan shalat tasbih ini. Itu bisa dipahami apabila shalat tasbih itu dibarengi dengan syarat-syarat bertaubat yang terdiri dari memohon ampunan, menyesali, dan tekad kuat untuk tidak mengulangi." (Sayid Muhammad Alwi Al-Maliki, Syaraful Ummah Al-Muhammadiyyah, 1985, tanpa penerbit, hal. 101)

Sayid Muhammad Al-Maliki juga menjelaskan, dosa-dosa yang diampuni ini tidak mencakup dosa-dosa yang berkaitan dengan hak-hak sesama hamba, hanya dosa-dosa yang berkaitan dengan hak-haknya Allah saja.

Nah, demikianlah penjelasan terkait waktu pelaksanaan sholat Tasbih Nisfu Syaban, lengkap dengan niat dan keutamaannya. Semoga bermanfaat ya, detikers!

Referensi:

1. Buku Panduan Shalat Praktis & Lengkap yang disusun oleh Ustaz Syaifurrahman El-Fati
2. Buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap oleh Drs Moh Rifa'i
3. Laman resmi Nahdlatul Ulama berjudul "Doa Shalat Sunnah Tasbih"
4. Laman resmi Nahdlatul Ulama berjudul "Besarnya Keutamaan Shalat Tasbih""Shalat Sunnah pada Malam Nisfu Syaban"




(urw/edr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads