Malam Nisfu Syaban telah tiba. Di malam ini umat muslim biasanya melakukan berbagai amalan ibadah untuk mendulang pahala.
Salah satu amalan yang banyak dilakukan adalah mendirikan shalat Nisfu Syaban. Shalat ini umumnya dikerjakan pada malam hari setelah masuk waktu Magrib.
Kendati demikian, sebagian umat Islam banyak yang bertanya tentang shalat Nisfu Syaban ini. Salah satunya, apakah shalat Nisfu Syaban ini boleh dikerjakan sendiri di rumah?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menjawabnya, berikut penjelasan selengkapnya dirangkum detikSulsel dari berbagai sumber.
Anjuran Melaksanakan Shalat Nisfu Syaban
Mengutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, salah satu anjuran untuk melaksanakan shalat Nisfu Syaban dijelaskan oleh Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya' Ulumiddin (1/203), sebagai berikut:
"Adapun shalat sunnah Sya'ban adalah malam ke-15 bulan Sya'ban. Dilaksanakan sebanyak seratus rakaat. Setiap dua rakaat satu salam. Setiap rakaat setelah Al-Fatihah membaca Qulhuwallahu ahad sebanyak 11 kali. Jika mau, seseorang dapat shalat sebanyak 10 rakaat."
"Setiap rakaat setelah Al-Fatihah Qulhuwallahu ahad 100 kali. Ini juga diriwayatkan dalam sejumlah shalat yang dilakukan orang-orang salaf dan mereka sebut sebagai shalat khair. Mereka berkumpul untuk menunaikannya. Mungkin mereka menunaikannya secara berjamaah."
Keterangan tersebut dilandaskan pada salah satu hadits Nabi yang diriwayatkan oleh al-Hasan yang artinya,
"Diriwayatkan dari Al-Hasan. Dikatakannya, 'Telah meriwayatkan kepadaku tiga puluh sahabat Nabi saw. 'Sungguh orang yang menunaikan shalat ini pada malam ini (Nisfu Sya'ban), maka Allah akan memandangnya sebanyak tujuh puluh kali dan setiap pandangan Dia akan memenuhi tujuh puluh kebutuhan. Sekurang-kurangnya kebutuhan adalah ampunan."
Apakah Shalat Nisfu Syaban Boleh Dilakukan Sendiri di Rumah?
Masih mengutip dari laman NU Online, dijelaskan bahwa shalat sunnah Nisfu Syaban dapat dikerjakan secara sendiri maupun secara berjamaah.
Dalam kitab Majmu Fatawa, Ibnu Taimiyah menuliskan,
وَأَمَّا لَيْلَةُ النِّصْفِ فَقَدْ رُوِيَ فِي فَضْلِهَا أَحَادِيثُ وَآثَارٌ وَنُقِلَ عَنْ طَائِفَةٍ مِنْ السَّلَفِ أَنَّهُمْ كَانُوا يُصَلُّونَ فِيهَا فَصَلَاةُ الرَّجُلِ فِيهَا وَحْدَهُ قَدْ تَقَدَّمَهُ فِيهِ سَلَفٌ وَلَهُ فِيهِ حُجَّةٌ فَلَا يُنْكَرُ مِثْلُ هَذَا.
Artinya, "Adapun (shalat) pada malam nisfu Sya'ban, maka banyak hadits serta atsar dari sahabat yang menyebutkan keutamaannya. Dikutip dari segolongan ulama salaf bahwa mereka melakukan shalat pada malam nisfu Sya'ban. Maka shalat yang dilakukan seseorang pada malam tersebut secara sendirian telah dicontohkan oleh para ulama salaf, amalan tersebut mempunyai dalil sehingga tidak perlu diingkari."
Berdasarkan keterangan di atas, maka shalat sunnah Nisfu Syaban boleh dikerjakan sendiri di rumah. Hal ini juga telah dicontohkan oleh para ulama salaf dengan berdasarkan pada hadits Nabi dan atsar dari para sahabat.
Panduan Shalat Nisfu Syaban Sendiri di Rumah
Nah, bagi detikers yang ingin mengerjakan shalat sunnah Nisfu Syaban sendiri di rumah, berikut panduan berupa niat dan tata caranya sebagaimana dijelaskan dalam Maklumat Nomor: 01.PPS.I.1996 yang ditandatangani oleh Almaghfurlah Syekh KH Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin dari Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya.
Menurut pengajar di pesantren tersebut, malam Nisfu Syaban merupakan waktu di mana buku catatan perjalanan hidup setiap manusia ditutup, dan lembaran baru untuk tahun yang akan datang akan dibuka. Oleh karena itu, melakukan amalan sunnah seperti shalat sunat Nisfu Syaban menjadi penting untuk memohon ampunan dan mendapatkan keberkahan di malam yang penuh rahmat ini.
Berikut niat dan tata cara shalat Nisfu Syaban selengkapnya:
Niat Shalat Nisfu Syaban
Adapun bacaan niat yang dapat dibaca untuk mengerjakan shalat Nisfu Syaban adalah sebagai berikut:
أصلى سنة نصف شعبان ركعتين للّه تعالى
Arab Latin: Ushalli sunnata Nishfi Sya'bân rak'ataini lillâhi ta'ala, Allahu Akbar.
Artinya: "Aku niat shalat sunah nisfu sya'ban dua rakaat karena Allah Ta'ala. Allahu Akbar."
Tata Cara Shalat Nisfu Syaban Sendiri di Rumah
Shalat Nisfu Syaban dikerjaakan sebanyak 100 rakaat dengan 50 kali salam. Meski begitu seseorang bisa mengerjakan sesuai dengan kemampuannya.
Tata caranya, hampir sama dengan sholat sunnah pada umumnya. Adapun yang membedakan, yakni niat dan surah yang dianjurkan.
Berikut tata cara sholat Nisfu Syaban:
- Membaca Niat Shalat Nisfu Syaban
- Takbir dan dilanjutkan membaca surah Al-Fatihah
- Membaca surah Al-Ikhlas sebanyak 10 kali
- Rukuk
- I'tidal
- Sujud
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Kembali berdiri untuk rakaat kedua kemudian dilanjutkan membaca surah Al-Fatihah
- Membaca surah Al-Ikhlas sebanyak 10 kali
- Rukuk
- I'tidal
- Sujud
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Tahiyat akhir
- Salam
- Membaca Doa
Doa Setelah Shalat Nisfu Syaban
Setelah selesai melaksanakan sholat sunnah, dianjurkan untuk membaca doa berikut:
أَللّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْهِ، يَا ذَاالْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ، لَآإِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَالَّلاجِـءِيْنَ، وَجَارَالْمُسْتَجِيْرِيْنَ، وَأمَانَ الْخَاءِفِيْنَ. أَللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّ أَوْمَحْرُوْمًا أَوْمَطْرُوْدًا أَوْمُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ. اللّهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِيْ وَحِرْمَانِيْ وَطَرْدِي وَاقْتَارَ رِزْقِيْ وَأَثْبِتْنِيْ عِنْدَكَ فِى أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَا بِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ: يَمْحُوْا اللّٰهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ. إِلٰهِي بِالتَّجَلِّيِّ الْأَعْظَامِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّم الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَيُبْرَمُ: أَسْأَلُكَ أَنْ تَكْشِفَ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ وَمَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ، إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُّ الْإِكْرَمُ. وَصَلَّى اللّٰهُ تَعَالَى عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَّعَلَى آلِهٖ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُلِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Arab Latin: Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu 'alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in'âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma'manal khâ'ifîn.
Allâhumma in kunta katabtanî 'indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran 'alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî 'indaka sa'îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal 'alâ lisâni nabiyyikal mursal, "yamhullâhu mâ yasyâ'u wa yutsbitu, wa 'indahû ummul kitâb" wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil 'alamîn.
Artinya: "Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.
Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.' Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT."
Nah, demikianlah penjelasan tentang apakah boleh shalat Nisfu Syaban dikerjakan sendiri di rumah. Selamat menjalankan,detikers!
(edr/edr)