Kepala SMAN 8 Bulukumba Akui Operator Lalai Soal Siswa Tak Terdaftar SNBP

Kepala SMAN 8 Bulukumba Akui Operator Lalai Soal Siswa Tak Terdaftar SNBP

Agung Pramono - detikSulsel
Selasa, 20 Feb 2024 16:42 WIB
Demo di SMAN 8 Bulukumba, Sulsel.
Foto: Demo di SMAN 8 Bulukumba, Sulsel. (dok. istimewa)
Bulukumba -

Kepala SMAN 8 Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), Ansar mengakui ada kelalaian sehingga siswa berprestasi tidak terdaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2024. Ansar menyebut operator sekolah lupa melakukan finalisasi data.

"Ini sebenarnya sebuah kejadian yang tidak disengaja, dan tidak diinginkan. Ini di luar kemampuan kami, ini murni human error," ujar Ansar kepada wartawan, Selasa (20/2/2024).

Ansar mengatakan permasalahan ini mulanya diketahui ketika ada siswa kelas 3 yang mengaku tidak bisa mendaftar SNBP 2024. Setelah ditelusuri, terungkap bahwa operator lupa menekan tombol finalisasi saat penginputan data.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada saat finalisasi akhir operator kami lupa pencet tombol finalisasinya, sehingga data tidak sampai di sana PDSS (Pangkalan Data Sekolah dan Siswa)," katanya.

Dia berdalih sistem tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya sehingga terjadi kelalaian. Pada tahun sebelumnya, data yang masuk difinalisasi melalui sistem, sementara tahun ini dilakukan secara mandiri oleh pihak sekolah.

ADVERTISEMENT

"Tapi kami upayakan kami terus menghubungi operatornya. Tetapi, jalur SNBP kayaknya sudah tertutup, namun anak-anak kita bisa mendaftar lewat SNPT atau mandiri," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah orang tua hingga siswa SMAN 8 Bulukumba menggelar demonstrasi pada Senin (19/2). Demonstrasi dilakukan sebagai bentuk protes lantaran siswa berprestasi tidak terdaftar SNBP 2024.

"Kami demo pihak sekolah. Mereka telah menghancurkan harapan anak-anak kami dengan tidak bisa mengikuti SNBP," ujar salah satu orang tua siswa, Suhesti kepada detikSulsel, Selasa (20/2).

Suhesti mengatakan, para orang tua siswa meminta kepada sekolah bertanggungjawab atas kelalaian sekolah dengan lantaran siswa tidak terdaftar dalam SNBP. Dia menegaskan hal ini sangat merugikan masa depan siswa yang hendak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri (PTN).

"Kami minta pihak sekolah bertanggungjawab. Sebagai orang tua, tentunya kami merasa sangat dirugikan, begitupun dengan anak-anak kami. Mereka mengubur mimpi anak-anak untuk masuk ke perguruan tinggi negeri melalui jalur prestasi," katanya.




(asm/hmw)

Hide Ads