Bawaslu Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), akan mengusut sejumlah dugaan pelanggaran saat pencoblosan Pemilu 2024. Permasalahan itu di antaranya terkait logistik di tempat pemungutan suara (TPS) yang telat datang hingga surat suara tertukar.
"Kita sementara mengidentifikasi masalah yang muncul di hari H pencoblosan ini. Mulai dari masalah keterlambatan distribusi logistik, harusnya tiba di TPS satu hari sebelum hari H. Pembukaan TPS yang juga menjadi kendala, karena regulasinya TPS mulai dibuka pukul 07.00," Ketua Bawaslu Kota Makassar Dede Arwinsyah ketika ditemui di kantornya, Jalan Letjen Hertasning, Rabu (14/2/2024).
Dede juga akan mengusut temuan surat suara yang tertukar dengan daerah pilihan (dapil) lain di beberapa TPS. Dede mengaku pihaknya akan mendata jumlah TPS yang surat suaranya tertukar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selanjutnya adanya surat suara tertukar di beberapa TPS," ungkap Dede.
Dede turut menyoroti TPS yang terlambat ditutup atau melewati batas waktu yang telah ditentukan yakni hingga pukul 13.00 Wita. Dia menyebut sejumlah TPS masih melakukan pemungutan suara melewati batas waktu tersebut.
"Penutupan TPS yang harusnya berakhir pukul 13.00 tetapi masih ada yang melakukan pencoblosan di atas pukul 13.00," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah TPS di Makassar dilaporkan terlambat membuka pencoblosan di TPS. Di TPS 31, Lorong Mekanis, Jalan Batua Raya, Kelurahan Paropo, Kecamatan Panakkukang misalnya, keterlambatan mencapai 2 jam lamanya.
KPPS masih mempersiapkan perlengkapan administrasi sembari warga menunggu hingga pukul 08.35 Wita. KPPS baru mempersilakan warga untuk melakukan pencoblosan pada pukul 09.02 Wita.
"Masih menunggu distribusi logistik. Setelah itu kita hitung dulu surat suaranya baru bisa mulai," kata salah seorang anggota KPPS di lokasi.
Sementara TPS 25, Kelurahan Biring Romang, Kecamatan Manggala, logistik pemilu juga telat tiba. Padahal pemilih sudah datang sejak pukul 07.00 Wita sesuai yang tertera di undangan.
"Sengaja datang cepat supaya cepat selesai," ujar salah seorang warga bernama Khadijah saat ditemui di lokasi.
Hal yang sama juga terjadi di TPS 09, Kelurahan Manuruki, Kecamatan Tamalate telat dimulai hingga 5 jam lamanya. Proses pencoblosan molor gegara surat suara tertukar.
"Sekitar jam 12 baru dibuka. Ada logistiknya sejak pagi tetapi tertukar, dapil 5 sini, tertukar dengan dapil 1. Nanti datang (surat suara dapil 5) jam 12.00 Wita," kata Anggota KPPS 09 Manuruki Arhy Asrar saat ditemui detikSulsel di lokasi, Rabu (14/2).
Diketahui, dapil 1 Makassar meliputi 3 kecamatan yakni Kecamatan Makassar, Ujung Pandang, dan Rappocini. Sementara dapil 5 meliputi Kecamatan Mariso, Mamajang, dan Tamalate.
(asm/sar)