KPU Makassar Jelaskan Soal Ustaz Das'ad Protes di TPS Manggala

KPU Makassar Jelaskan Soal Ustaz Das'ad Protes di TPS Manggala

Ahmad Nurfajri - detikSulsel
Rabu, 14 Feb 2024 18:09 WIB
Video ceramah Ustaz Dasad Latif yang berjudul Panitia Hari Kiamat menjadi viral di media sosial. Sang ustaz diketahui berasal dari Sulawesi Selatan.
Foto: dok. Pribadi
Makassar -

Beredar video di media sosial menunjukkan Ustaz Das'ad Latif melakukan protes di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 10 Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Makassar. KPU Makassar pun buka suara terkait hal tersebut.

Anggota KPU Makassar Abdi Goncing menyebut dai kondang itu melakukan protes lantaran istri dan kerabatnya tak bisa mencoblos di TPS tersebut. Namun Abdi menegaskan pihaknya sudah mengikuti aturan.

"Iya (protes karena keluarganya tidak bisa coblos). Karena DPT-nya kan bukan Makassar. KTP-nya juga bukan Makassar," ujar Abdi Goncing kepada detikSulsel, Rabu (14/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah, kan di regulasi begitu. Nda bisa. Seandainya KTP Makassar ji, bisa ji diterima. Tapi bukan KTP Makassar, KTP-nya luar Makassar," katanya.

Abdi mengatakan Ustaz Das'ad meminta agar istri dan kerabatnya dapat mencoblos capres-cawapres pada Pemilu kali ini. Namun hal itu tidak bisa sebab keluarga Das'ad tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) pada TPS tersebut.

ADVERTISEMENT

"Di luar ki DPT-nya, KTP juga di luar Makassar. Teman-teman sudah kasih penjelasan. Bahwa tidak bisa karena tidak masuk dalam daftar DPTb," bebernya.

Dia menyebut Das'ad meminta agar keluarganya itu dapat mencoblos sebagai Daftar Pemilih Khusus (DPK) dengan modal KTP elektronik. Namun, Abdi kembali menegaskan KTP milik sanak famili Das'ad tidak beralamat di Makassar.

"Iye (meskipun hanya coblos Capres-Cawapres). Nda bisa. Karena KTP-nya nda di Makassar dan dia tidak daftar DPTb. Teman-teman sudah kasih penjelasan," ungkapnya.

Abdi menambahkan, Das'ad lantas kembali protes lantaran merasa kondisi seperti itu tidak disosialisasikan secara masif. Di satu sisi, Abdi menyebut pada dasarnya KPU Makassar telah melakukan sosialisasi terkait pindah daerah pemilihan secara rutin.

"Dia komplainnya bilang kenapa nda disosialisasikan. Itu kan sudah disosialisasikan. Bahkan daftar DPTb juga kita sudah kita sampaikan. Maunya Ustaz Das'ad kita ke rumah-rumah bilang sampaikan begini-begini. Begitu maunya beliau," urainya.

Dia menuturkan keluarga Ustaz Das'ad itu tak punya kesempatan untuk mengurus keperluan administrasi agar tetap bisa mencoblos. Terlebih registrasi pemilih di TPS sudah ditutup sejak pukul 13.00 Wita tadi.

"Iya nda bisami. Kan registrasi di TPS jam 1 tadi. Yang tutup itu registrasinya, ya. Kalau coblosnya sampai selesai semua," ungkapnya.

Sementara, dalam video yang beredar, Ustaz Das'ad tampak kesal sambil merekam orang-orang yang ada di meja registrasi di TPS tersebut. Dia menduga petugas di TPS itu justru tak tahu regulasi yang berlaku.

"Setahu saya, yang saya baca, kalau dia bukan warga di situ dia boleh memilih presiden dan DPD. Tidak bisa dilakukan memilih anggota kota dan kabupaten, masa kau peraturan kau tidak tahu. Bagaimana ceritanya kau tidak tahu aturannya," bebernya.




(hmw/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads