Puasa sunnah menjadi salah satu ibadah yang dianjurkan saat bulan Syaban. Terdapat beberapa puasa sunnah yang bisa dilaksanakan oleh umat muslim.
Lantas puasa sunnah Syaban berapa hari? Serta bagaimana bacaan niatnya?
Bulan Syaban merupakan bulan ke-8 dalam penanggalan Hijriah. Bulan ini diapit oleh dua bulan mulia dalam Islam, yakni berada di antara Rajab dan Ramadhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di bulan Syaban, terdapat beberapa amalan sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam. Salah satunya adalah berpuasa.
Nah bagi detikers yang hendak melaksanakannya, yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Puasa Sunnah Syaban Berapa Hari?
Tidak ada ketentuan khusus mengenai puasa bulan Syaban. Artinya, tidak ditentukan tanggal dan harinya, sehingga tanggal berapa pun boleh saja untuk berpuasa.
Adapun beberapa puasa sunnah yang bisa dilaksanakan pada bulan Syaban yakni:
1. Puasa Sunnah Syaban
Memperbanyak berpuasa sunnah merupakan amalan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW pada bulan Syaban. Hal ini disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim, yang berbunyi:
Aisyah berkata, "Saya tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa satu bulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan. Dan, saya juga tidak pernah melihatnya sangat banyak melakukan puasa selain pada bulan Syaban." (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain diceritakan bahwa Ummu Salamah berkata, "Saya tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa dua bulan berturut-turut, kecuali pada bulan Sya'ban dan bulan Ramadhan." (HR. Tirmidzi dan Nasa'i).[1]
Niat Puasa Syaban
Berikut ini bacaan niat puasa Syaban:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَعْبَانَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma sya'bâna lilâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa Sya'ban karena Allah ta'ala."[2]
2. Puasa Nisfu Syaban
Banyak ulama yang berpendapat bahwa sunnah hukumnya melaksanakan puasa di pertengahan bulan Syaban. Hal ini disandarkan pada sabda Rasulullah SAW:
"Jika tiba waktu malam nisfu Syaban, maka beribadahlah di malamnya dan puasalah di siangnya, karena sesungguhnya Allah Ta'ala menurunkan rahmat-Nya mulai tenggelamnya Matahari (Maghrib) di langit dunia dan berfirman, 'Siapa yang meminta ampun akan Aku ampuni. Siapa yang minta rezeki akan Aku beri rezeki. Siapa yang terkena musibah akan Aku sembuhkan. Siapa yang minta ini dan itu seterusnya, sampai waktu terbitnya fajar (Matahari)." (HR. Ibnu Majah)[1]
Niat Puasa Nisfu Syaban
Niat yang dibaca saat akan melaksanakan puasa pada hari Nisfu Syaban sama dengan niat puasa sunnah Syaban. Berikut bacaannya:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَعْبَانَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma sya'bâna lilâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa Sya'ban karena Allah ta'ala."[2]
3. Puasa Senin-Kamis di Bulan Syaban
Hari Kamis dan Senin di bulan Syaban memiliki keistimewaan yang luar biasa apabila diisi dengan melakukan ibadah puasa. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits bahwa pada hari Kamis bulan Syaban, para malaikat sibuk menghiasi langit. Mereka berseru: "Wahai Tuhan kami, ampunilah orang orang yang berpuasa pada hari ini dan kabulkanlah doa mereka."
Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa berpuasa pada hari Senin dan Kamis di bulan Syaban, maka Allah SWT akan mengabulkan kepentingan dunia dan akhiratnya masing-masing dua puluh kepentingan."[1]
Niat Puasa Senin
Berikut bacaan niat puasa Senin:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta'âlâ."
Niat Puasa Kamis
Sementara bacaan niat puasa sunnah di hari Kamis yakni:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الْخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma yaumil khamisi lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta'âlâ."[3]
4. Puasa Ayyamul Bidh
Puasa ayyamul bidh merupakan puasa sunnah yang dilakukan setiap pertengahan bulan dalam penanggalan Hijriah. Di bulan Syaban, puasa ayyamul bidh dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15.[1]
Jika dikonversi ke penanggalan Masehi, maka pelaksanaan puasa ayyamul bidh pada bulan Syaban 1445 H jatuh pada 22, 23, 24 Februari 2024.[4]
Niat Puasa Ayyamul Bidh
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidl (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta'ala."[5]
Demikian ulasan lengkap tentang puasa sunnah di bulan Syaban. Yuk diamalkan!
Sumber:
1. Buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun yang ditulis oleh Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid
2. Laman NU Online Jabar, "Berikut Niat dan Tata Cara Puasa Syaban Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW"
3. Laman NU Online, "Tata Cara Puasa Senin-Kamis: Niat, Waktu, dan Keutamaannya"
4. Simbi Kemenag RI, "Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024"
5. Laman NU Online, "Tata Cara Puasa Ayyamul Bidl: Hukum, Keutamaaan, dan Niat"
(alk/alk)