KPU Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, akan mendistribusikan 1.045 kotak suara di 22 distrik menggunakan kapal milik TNI Angkatan Laut (AL). Distribusi logistik menggunakan kapal perang mempertimbangkan medan dan keamanan.
"Makanya hari ini kami lakukan pelepasan kapal perang beserta satgas," kata Komandan Lantamal XIV Sorong Laksamana Pertama Deny Prasetyo kepada wartawan usai memimpin upacara pelepasan di Dermaga Lantamal XIV Sorong, Jumat (9/2/2024).
Deny merincikan 5 kapal perang yang digunakan yakni KRI Layaran, KAL Wayag, Patkamla Yefman, Combat Boat dan Searider G7. Selain itu, 200 anggota Satgas juga turut diperbantukan mengantar 1.045 kotak suara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah melepas satgas pengamanan dan pendistribusian logistik Pemilu yang tujuannya ke Kabupaten Raja Ampat, tadi ada sekitar 200 orang yang kita kerahkan termasuk pengawal KRI maupun KAL, Posal hingga intel," ujarnya
Deny menyebut kapal perang akan berlabuh di Waisay, Kabupaten Raja Ampat. Kapal akan mendistribusikan kotak suara ke 22 distrik mulai Sabtu (10/2).
"Kita akan berangkat menuju ke 22 distrik di Kabupaten Raja Ampat seperti Ayau, Batanta, Salawati, Kofiau, Kepulauan Sembilan hingga Misool dan sebagainya. Kita akan didistribusikan ke 22 distrik yang ada di Raja Ampat," ujarnya.
Deny mengaku keterlibatan kapal perang juga atas perintah KPU RI. Sebab, pada pemilu beberapa tahun lalu kotak suara Kabupaten Raja Ampat rusak akibat ombak.
"Ini juga perintah dari pimpinan untuk menyiapkan alutsista tentu ada permintaan dari KPU sesuai evaluasi beberapa tahun lalu dimana keadaan cuaca yang tidak bersahabat," paparnya.
"Kemungkinan cuaca yang sangat ekstrem sulit dijangkau kapal kecil sehingga kita kerahkan KRI hingga KAL agar terhindar dari cuaca yang kurang bersahabat," tambah Deny.
Deny mengaku wilayah perairan Papua Barat Daya relatif aman dan kondusif. Ia memastikan pelaksanaan Pemilu pada 14 Februari akan berjalan dengan aman.
"Sejauh ini di wilayah Sorong maupun Papua Barat Daya masih aman dan kondusif, gangguan keamanan relatif tidak ada. Sehingga dengan kondisi saat ini saya yakin pelaksanaan pemilu tanggal 14 akan aman khususnya di perairan Papua Barat Daya," ungkapnya.
Sekertaris KPU Provinsi Papua Barat Daya Totok Hendratmoko menyebut, dari 23 distrik di Raja Ampat, ada 22 di antaranya wilayah laut. Sehingga pengiriman logistik menggunakan kapal perang TNI AL demi keamanan logistik.
"Hanya Raja Ampat saja, karena dari 23 distrik, 22 distrik lainnya itu laut yang dalam dan jauh jaraknya. Keamanan pertimbangannya karena ini kan barang milik negara yang sifatnya sangat rahasia," ujar Totok.
Totok mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan KPU RI terkait hal ini. Pendistribusian logistik pemilu menggandeng TNI AL karena alasan keamanan dan waktu.
"Karena di pemilu sebelumnya itu (kotak suara) ada yang basah kena ombak dan lain-lain terus kemudian cuaca menjadi pertimbangan kami karena pemilu tidak boleh gagal," tegasnya.
Totok mengungkap secara umum pendistribusian logistik di wilayah Papua Barat Daya sudah siap. Dia menargetkan penyaluran logistik sudah dirampungkan pada Selasa (13/2).
"Semuanya siap didistribusikan malah Kabupaten Sorong sudah distribusi kemarin dari 30 TPS itu sudah terdistribusi 24 distrik. Target untuk distribusi kota/kabupaten selesai pada tanggal 13 Februari 2024," jelasnya.
(sar/hsr)