Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulawesi Selatan (Sulsel) menepis keluhan atlet lifter jagoan Indonesia asal Makassar Rahmat Erwin Abdullah yang mengeluh tidak disupport. Pihaknya memastikan Pemprov Sulsel selalu memberi apresiasi kepada atlet yang berprestasi.
"Pemerintah memberikan apresiasi kepada atlet yang berprestasi. Mulai di PON, SEA Games, ASEAN Games. Tidak akan pernah kita tidak memberikan apresiasi," ujar Kepala Dispora Sulsel Suherman kepada detikSulsel, Kamis (8/2/2024).
Suherman mengatakan Pemprov Sulsel tidak pernah absen dalam memberi apresiasi berupa bonus dan reward bagi atlet yang mengharumkan nama Sulsel. Tak terkecuali Rahmat Erwin Abdullah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jelas sama semua ji. Kalau misalnya atlet kita peraih medali emas, perak, perunggu kan ada ji bonusnya. Jalan terus ji bonusnya. Atlet lain juga jalan ji," tuturnya.
Meski begitu, dia tidak menampik jika pemberian bonus memang melalui beberapa prosedur. Hal tersebut membuat bonus terlambat sampai ke tangan atlet yang berprestasi.
"Cuma memang kan namanya bonus... (misalnya) kalau sekarang kita juara di 2023 nanti di 2024 baru bisa kita bayarkan ki. Tidak bisa langsung. Misalnya dia juara di 2024, maka kita anggarkan di 2025 untuk bonusnya," sebutnya.
"Saya tanyaki dulu, kalau kita bertanding, kita tahu kah bilang juara satu? Dari 100 orang yang berangkat, kita tahu berapa orang yang bisa dapat juara? Kita sudah taksir siapa yang juara? Kita bisa prediksi atlet kita yang dapat emas 10, perak 20, perunggu sekian. Kan tidak bisa kita taksirkan seperti itu," lanjut Suherman.
Suherman juga menanggapi keluhan Erwin Abdullah, ayah sekaligus pelatih Rahmat soal tempat latihan yang terbatas di Makassar. Dia menyebut, Stadion Mattoanging yang ditempati oleh Rahmat latihan tidak lagi memungkinkan untuk ditempati.
"Kalau masalah tempat olahraganya, selama ini dia pakai Stadion Mattoanging. Tapi kan Stadion Mattoanging tidak ada, dibongkar," jelasnya.
Dia pun menyarankan agar Rahmat dapat berlatih di GOR Sudiang atau Stadion Barombong. Suherman memastikan pihaknya akan menyediakan keperluan latihan jika Rahmat bersedia untuk latihan di dua tempat tersebut.
"Makanya boleh, dia mempergunakan GOR Sudiang atau Stadion Barombong. Kan di Barombong masih banyak yang kosong. Kalau mau latihan bisa. GOR Sudiang juga bisa. Kan itu ji fasilitas olahraga kita saat ini," bebernya.
"Waktu saya di Jakarta ketemu sama beliau, Pak Erwin. Saya sampaikan kalau mau tempat latihan, bisa digunakan. Karena kan fasilitas kita sementara pembangunan. Kalau latihan di GOR Sudiang, kita siapkan. Itu saja yang bisa kita lakukan saat ini," urainya.
Diketahui, Rahmat telah beberapa kali membawa nama Sulsel pada kejuaraan nasional hingga internasional sejak tahun 2020 hingga 2023. Namun Suherman enggan menyebutkan secara rinci bonus yang diberikan Pemprov Sulsel terhadap Rahmat atas pencapaiannya itu.
"Apresiasi Pemprov Sulsel untuk Rahmat Erwin Abdullah antara lain, pemecahan rekor junior Asia di Uzbekistan yg diserahkan pada Haornas tahun 2020, (apresiasi karena meraih medali) emas Sea Games Filipina 2019, dan Perunggu Olimpiade Tokyo 2020. Lalu Pon XX Papua 2021 dan Sea Games Kamboja 2023 mendapatkan medali emas," bebernya.
Sebelumnya diberitakan, Rahmat Erwin Abdullah, lifter jagoan Indonesia memutuskan keluar sebagai atlet yang memperkuat Sulsel di ajang manapun. Hal itu diungkapkan oleh ayah sekaligus pelatihnya, Erwin Abdullah.
"Kami sudah tidak punya harapan lagi kepada Pemda atau Pemprov atau apalah nama instansi olahraga di Makassar," ujar Erwin kepada detikSulsel, Kamis (8/2).
Erwin menegaskan tidak ada alasan lagi dirinya untuk tetap bertahan menjadi atlet asal Sulsel dan berjuang mengharumkan nama daerah asalnya. Sementara pemerintah daerah tidak memperhatikannya sama sekali.
"Yang pasti Makassar tidak punya alasan tepat lagi menahan kami agar tetap di Makassar, sementara kami tidak diberi pembinaan. Ampun ampun, tempat latihan kami aja itu tidak ada loh di Makassar. Namun saktinya kok ada juara dunianya," bebernya.
(hsr/hmw)