5.051 Prajurit TNI Siaga Amankan Pemilu di Papua Barat-Papua Barat Daya

5.051 Prajurit TNI Siaga Amankan Pemilu di Papua Barat-Papua Barat Daya

Juhra Nasir - detikSulsel
Kamis, 01 Feb 2024 14:30 WIB
Pangdam XVIII Kasuari Mayjen Ilyas Alamsyah saat mengecek kondisi alutsista prajurit. Juhra Nasir/detikcom
Foto: 5.051 Prajurit TNI Siaga Amankan Pemilu di Papua Barat-Papua Barat Daya. Juhra Nasir/detikcom
Sorong -

TNI mengerahkan 5.051 pasukannya untuk membantu mengamankan Pemilu di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya. Ribuan prajurit itu akan membantu kepolisian dan KPU menjelang Pemilu.

"Ada sekitar 5.051 prajurit yang kami siapkan untuk membantu kepolisian dan KPU jelang Pemilu," kata Pangdam XVIII Kasuari Mayjen TNI Ilyas Alamsyah usai pimpin apel gelar pasukan di Alun-alun Aimas, Kabupaten Sorong, Kamis (1/2/2024).

Ilyas merincikan 5.051 anggota itu gabungan dari 3 matra yakni TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara. Para prajurit sudah disiagakan sejak tahapan pemilu dimulai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ribuan prajurit itu terdiri dari angkatan darat, laut, dan udara. Sebenarnya pelaksanaan membantu ini sudah kami dilibatkan sejak tahapan pemilu," tuturnya.

Ilyas menuturkan apel gelar pasukan dan alutista ini untuk memastikan pesta demokrasi bisa berjalan dengan semestinya. TNI dituntut untuk bekerja dengan seluruh komponen bangsa hingga wujudkan stabilitas keamanan.

ADVERTISEMENT

"Kita dituntut untuk bisa mampu bekerja sama dengan seluruh komponen bangsa untuk mewujudkan stabilitas keamanan wilayah Papua Barat dan Papua Barat daya," ungkapnya.

Ilyas menekankan potensi konflik sekecil apapun harus diatensi guna mengantisipasi konflik yang lebih besar dan mengancam keutuhan bangsa.

"Kita tidak boleh mengesampingkan potensi konflik sekecil apapun dan harus mengantisipasi agar tidak berpotensi menjadi besar dan dapat mengancam keutuhan bangsa," tegasnya.

Ilyas memastikan TNI tetap menjaga netralitas dalam tahapan pemilu, tidak memihak kepada siapapun, dan partai apapun. Dia menegaskan akan menindak anggota bila ketahuan memihak.

"Untuk netralitas kami TNI/Polri netral. Kami juga menyediakan pos aduan jika ada anggota yang tidak netral bisa masyarakat adukan. Prajurit pegang teguh integritas dan komitmen netralitas TNI/Polri untuk tidak berpolitik praktis, netralitas TNI tidak bisa ditawar lagi karena menjadi kunci kepercayaan masyarakat terhadap institusi kita,"tutupnya.




(hmw/asm)

Hide Ads