- Niat Puasa Ayyamul Bidh
- Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Januari 2024
- Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh 1. Niat 2. Makan Sahur 3. Menjaga Diri dari Hal-hal yang Membatalkan Puasa 4. Menyegerakan Berbuka
- Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
- Hukum dan Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Rajab 1. Satu Hari Puasa Lebih Utama Dibanding Puasa 30 Hari di Bulan-bulan Biasa 2. Mendapat Balasan Pahala Berlipat-lipat 3. Mendapatkan Minuman dari Sungai Surga 4. Dijauhkan dari Api Neraka
Puasa Ayyamul Bidh termasuk salah satu puasa sunnah yang dianjurkan Rasulullah. Lantas, bagaimana bacaan niat puasa Ayyamul Bidh hari kedua pada 26 Januari 2024?
Mengutip laman NU Online, puasa Ayyamul bidh dikerjakan pada pertengahan bulan yaitu tanggal 13, 14, dan 15 kalender Hijriah. Secara bahasa, Ayyamul Bidh berarti hari-hari cerah, yakni hari yang malamnya tersinari oleh bulan purnama.
Jika mengacu pada kalender Kementerian Agama (Kemenag) RI, tanggal 26 Januari 2024 bertepatan dengan tanggal 14 Rajab. Artinya, ini merupakan hari kedua pelaksanaan Ayyamul Bidh di bulan Rajab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, bagi detikers yang ingin mengerjakan puasa Ayyamul Bidh hari kedua tanggal 26 Januari 2024, simak berikut ini bacaan niatnya dalam bahasa Arab, Latin, dan terjemahan Bahasa Indonesia.
Niat Puasa Ayyamul Bidh
Niat puasa Ayyamul Bidh untuk hari pertama, kedua, maupun ketiga tidak ada perbedaan. Berikut ini bacaan niatnya yang dikutip dari laman Nahdlatul Ulama:
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidl (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta'âlâ."
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Januari 2024
Berdasarkan kalender Hijriah yang diterbitkan oleh Kemenag RI, tanggal 1 Rajab jatuh pada tanggal 13 Januari 2024. Dengan demikian tanggal 13, 14, 15 bulan Rajab 1445 Hijriah bertepatan dengan tanggal 24, 26, dan 27 Januari 2024.
Berikut rincian jadwal puasa Ayyamul Bidh Januari 2024:
- 13 Rajab 1445 H: Kamis, 25 Januari 2024
- 14 Rajab 1445 H: Jumat, 26 Januari 2024
- 15 Rajab 1445 H: Sabtu, 27 Januari 2024
Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh
1. Niat
Niat puasa Ayyamul Bidh maupun puasa sunnah lainnya seperti puasa Senin-Kamis, puasa Arafah, dan semisalnya, dapat dilakukan dengan niat puasa mutlak dengan mengucapkan "Saya niat puasa." Namun, lebih baik jika membaca niat secara khusus sebagaimana yang disebutkan di atas.
Niat puasa Ayyamul Bidh ini bisa dilakukan sejak malam hari hingga sebelum masuk waktu imsak. Namun, jika terlupa membaca pada malam hari, niat puasa juga bisa dibaca hingga siangnya sebelum masuk waktu zawal (saat matahari tergelincir ke barat) dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh.
2. Makan Sahur
Ketika hendak melaksanakan puasa Ayyamul Bidh, hendaknya umat muslim melaksanakan sahur terlebih dahulu. Waktu yang lebih utama makan sahur dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.
3. Menjaga Diri dari Hal-hal yang Membatalkan Puasa
Umat muslim juga hendaknya menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sepanjang mengerjakan puasa. Di antara perbuatan yang dapat membatalkan puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa.
Rasulullah saw bersabda:
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ (رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي هريرة)
Artinya: "Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan" (HR an-Nasa'i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah ra). (Abul Fadl al-'Iraqi, al-Mughni 'an Hamil Asfâr, [Riyad: Maktabah Thabariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, h. 186).
4. Menyegerakan Berbuka
Saat tiba waktunya berbuka, maka umat muslim disunahkan menyegerakan berbuka.
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh memiliki keutamaan yang luar biasa. Dalam hadits Riwayat Bukhari, disebutkan bahwa menjalankan puasa Ayyamul Bidh selama tiga hari setara dengan puasa selama sebulan.
Bahkan, jika puasa ini dikerjakan rutin setiap bulan, maka setara pahalanya dengan puasa selama setahun penuh.
وَإِنَّ بِحَسْبِكَ أَنْ تَصُومَ كُلَّ شَهْرٍ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فإن لك بِكُلِّ حَسَنَةٍ عَشْرَ أَمْثَالِهَا فإن ذلك صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
Artinya: "Sungguh, cukup bagimu berpuasa selama tiga hari dalam setiap bulan, sebab kamu akan menerima sepuluh kali lipat pada setiap kebaikan yang Kaulakukan. Karena itu, maka puasa ayyamul bidh sama dengan berpuasa setahun penuh," (HR Bukhari-Muslim).
Hukum dan Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Rajab
Mengutip dari laman resmi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, hukum menggabungkan dua puasa sunah adalah sah. Seorang muslim yang menggabungkan dua puasa sunah juga dapat memperoleh pahala kedua puasa sunah tersebut.
Bagi yang mengerjakan puasa Ayyamul Bidh di bulan Rajab, maka dapat memperoleh pahala dari keutamaan puasa Ayyamul Bidh dan puasa sunah Rajab.
Mengutip dari laman NU Online pada artikel berjudul '4 Keutamaan Puasa Rajab', berikut ini beberapa keutamaan melaksanakan puasa Rajab:
1. Satu Hari Puasa Lebih Utama Dibanding Puasa 30 Hari di Bulan-bulan Biasa
Bulan Rajab termasuk salah satu dari empat bulan istimewa (asyhurul hurum) dalam Islam selain Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharrram. Karena termasuk bulan yang istimewa, maka berpuasa di bulan-bulan tersebut mempunyai banyak keistimewaan dibandingkan bulan lainnya.
Imam Al-Ghazali dalam Ihyâ 'Ulumiddîn (juz 3, h. 431) mengutip sebuah hadits menjelaskan bahwa berpuasa satu hari saja di bulan Rajab lebih utama dibandingkan 30 hari berpuasa di bulan-bulan biasa, bukan di bulan-bulan mulia. Hadits yang dikutip sebagai berikut:
صوم يوم من شهر حرام أفضل من ثلاثين من غيره وصوم يوم من رمضان أفضل من ثلاثين من شهر حرام
Artinya: "Satu hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. Satu hari berpuasa pada bulan Ramadhan, lebih utama dibanding 30 hari berpuasa pada bulan haram."
2. Mendapat Balasan Pahala Berlipat-lipat
Umat muslim yang mengerjakan puasa di bulan Rajab juga bisa memperoleh keutamaan berupa balasan pahala yang luar biasa. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya yang sama dengan mengutip satu hadits lain mengungkapkan bahwa orang yang berpuasa tiga hari di bulan haram termasuk bulan Rajab, hari Jumat, dan Sabtu akan mendapatkan balasan pahala berlipat-lipat.
من صام ثلاثة أيام من شهر حرام الخميس والجمعة والسبت كتب الله له بكل يوم عبادة تسعمائة عام
Artinya: "Barang siapa berpuasa selama tiga hari dalam bulan haram, hari Jumat, dan Sabtu, maka Allah balas setiap satu harinya dengan pahala sebesar ibadah 900 tahun."
Disebutkan dalam hadits riwayat Ibnu 'Asakir dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Nabi saw bersabda:
من صام من شهر حرام الخميس والجمعة والسبت كتب له عبادة سبعمائة سنة
Artinya: "Barang siapa berpuasa di bulan haram pada hari Kamis, Jumat, dan Sabtu, maka baginya dicatat seperti beribadah 700 tahun."
3. Mendapatkan Minuman dari Sungai Surga
Keutamaan ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Imam al-Baihaqi dari Anas bin Malik, dia berkata bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ نَهْراً يُقَالُ لَهُ رَجَبٌ مَاؤُهُ أَشَدُّ بَيَاضاً مِنَ اللَّبَنِ، وَأَحْلَى مِنَ العَسَلِ، مَنْ صَامَ مِنْ رَجَبٍ يَوْماً وَاحِداً سَقَاهُ اللهُ مِنْ ذَلِكَ النَّهْرِ
Artinya, "Sesungguhnya di surga ada sungai yang disebut dengan sungai 'Rajab.' Airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu. Barangsiapa berpuasa satu hari pada bulan Rajab, maka Allah akan memberikan minum kepadanya dari air sungai tersebut."
4. Dijauhkan dari Api Neraka
Keutamaan lain yang tak kalah istimewa dari berpuasa di bulan Rajab adalah dijauhkan dari api neraka. Keutamaan ini dijelaskan dalam hadits riwayat Imam al-Baihaqi dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:
من صام من رجب يوما كان كصيام شهر ، ومن صام منه سبعة أيام غلقت عنه أبواب الجحيم السبعة ، ومن صام منه ثمانية أيام فتحت له أبواب الجنة الثمانية ، ومن صام منه عشرة أيام بدلت سيئاته حسنات
Artinya: "Barang siapa berpuasa sehari pada bulan Rajab, maka dia seperti berpuasa sebulan. Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab selama tujuh hari, maka tujuh pintu neraka ditutup untuknya. Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sebanyak delapan hari, maka delapan pintu surga dibuka untuknya. Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sebanyak sepuluh hari, maka keburukannya diganti kebaikan."
Untuk diketahui, beberapa hadits di atas berkedudukan sebagai hadits dhaif. Imam al-Suyuthi dalam kitab Al-Hawi li Al-Fatawi menerangkan kebolehan meriwayatkannya untuk fadhailul amal. Artinya, menggunakan hadits-hadits tersebut sebagai dalil keutamaan-keutamaan berpuasa pada bulan Rajab masih diperbolehkan.
Demikianlah penjelasan tentang bacaan niat puasa Ayyamul Bidh hari kedua lengkap dengan tata cara dan keutamaannya. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(urw/edr)