- Pidato Bahasa Indonesia tentang Isra Miraj #1
- Pidato Bahasa Indonesia tentang Isra Miraj #2
- Pidato Bahasa Indonesia tentang Isra Miraj #3
- Pidato Bahasa Indonesia tentang Isra Miraj #4
- Pidato Bahasa Indonesia tentang Isra Miraj #5
- Pidato Bahasa Indonesia tentang Isra Miraj #6
- Pidato Bahasa Indonesia tentang Isra Miraj #7
- Pidato Bahasa Indonesia tentang Isra Miraj #8
- Pidato Bahasa Indonesia tentang Isra Miraj #9
- Pidato Bahasa Indonesia tentang Isra Miraj #10
Membawakan pidato merupakan salah satu kegiatan yang lazim dilakukan pada saat peringatan Isra Miraj. Bagi yang bingung mencari referensi, berikut contoh pidato bahasa Indonesia tentang Isra Miraj yang dapat dijadikan referensi.
Seperti diketahui, Isra Miraj merupakan perjalanan istimewa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini terjadi pada malam yang diberkahi, di mana Allah SWT memberikan penghormatan dan keutamaan kepada Rasulullah SAW.
Peristiwa tersebut diperingati setiap 27 Rajab penanggalan kalender Hijriah. Tahun ini peringatan Isra Miraj jatuh pada tanggal 8 Februari 2024 Masehi.
Ada banyak kegiatan yang biasanya digelar untuk memeriahkan peringatan Isra Miraj. Salah satunya adalah membacakan pidato Bahasa Indonesia tentang Isra Miraj.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah jika detikers yang diminta untuk membacakan pidato pada peringatan istimewa tersebut, di bawah ini beberapa pidato Bahasa Indonesia tentang Isra Miraj yang bisa jadi pilihan.
Yuk, disimak!
Pidato Bahasa Indonesia tentang Isra Miraj #1
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
اِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِىاللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَلَهُ، أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَنَبِىَّ بَعْدَهُ، اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَ ى الِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَهُ.
أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ : يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّاقَدَّ مَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوْا اللهَ اِنَّ اللهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ (الحسر: 18)
Hadirin rahimakumullah
Puji syukur ke hadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kita dapat hadir dalam keadaan sehat wal'afiat. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW, yang telah membawa kita dari zaman Jahiliyah menuju zaman yang Islamiyyah.
Hadirin rahimakumullah
Kata "Isra" dari bahasa Arab, berarti berjalan malam. Menurut istilah, Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad pada suatu malam dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjid Al-Aqsa atau Baitul Maqdis di Palestina. Miraj berarti naik ke atas. Menurut istilah Miraj adalah naiknya Nabi Muhammad SAW dari Masjid Al-Aqsa menuju Arasy untuk menghadap Allah Swt.
Allah SWT menceritakan kisah ini pada surat Bani Israil, ayat 1 :
سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ
"Maha suci Allah yang telah memperjalankan hambanya pada suatu malam dari Masjid Al-Haram menuju ke Masjid Al-Aqsa yang telah diberkahi sekelilingnya, agar kami perlihatkan padanya dari tanda-tanda kebesaran kami, sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Hadirin rahimakumullah
Setelah mengalami kedukaan, karena dua orang yang amat dicintai dan dihormati telah meninggal dunia, Allah SWT ingin menghibur dan memuliakan Nabi Muhammad SAW, Allah telah mengutus Malaikat Jibril untuk menjemput Nabi Muhammad SAW untuk menghadap-Nya. peristiwa ini terjadi setelah sebelas tahun Muhammad menjadi Nabi.
Setelah berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW, Malaikat Jibril membaringkan Nabi Muhammad SAW. Dada Nabi Muhammad dibelah, kemudian dibersihkan sifat-sifat buruk dan menggantinya dengan sifat baik ke dalam dadanya. Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril menaiki Buraq, yaitu kendaraan yang sangat cepat. Perjalanan mereka pertama menuju Masjidil Aqsa di Palestina. Selama di perjalanan mereka singgah di lima tempat yaitu:
Pertama, Kota Yatsrib, sekarang disebut Madinah Al-Munawwarah. Kedua, Kota madyan, yaitu tempat persembunyian Nabi Musa dari Fir'aun. Ketiga, Thur Sina, yaitu tempat Nabi Musa menerima Kitab Taurat. Keempat, Bethlehem, yaitu tempat kelahiran Nabi Isa AS. Kelima, Masjidil Aqsa di Palestina, yaitu tempat yang dituju dalam perjalanan malam tersebut. Palestina merupakan tempat suci ketiga setelah Makkah dan Madinah.
Pada tiap persinggahan, Nabi Muhammad SAW selalu melakukan shalat dua rakaat. Sesampainya di Masjidil Aqsa, disuguhi dua buah gelas yang masing-masing berisi susu dan arak.
Nabi Muhammad SAW mengambil sebuah gelas yang berisi susu, kemudian Malaikat Jibril mengucapkan selamat padanya karena beliau telah memilih yang baik bagi dirinya dan umatnya.
Setelah menjadi imam, Rasulullah diangkat ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah Swt bersama Malaikat Jibril. Dalam perjalanan menuju Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad dan Malaikat Jibril singgah di tujuh lapis langit yaitu:
Langit pertama bertemu dengan Nabi Adam As. Langit kedua bertemu Nabi Yahya dan Nabi Ishaq As. Langit ketiga bertemu Nabi Yusuf As. Langit keempat bertemu dengan Nabi Idris As. Langit kelima bertemu dengan Nabi Harun As. Langit keenam bertemu dengan Nabi Musa As. Langit ketujuh bertemu dengan Nabi Ibrahim As
Hadirin rahimakumullah
Setelah melewati ketujuh lapis langit tersebut Nabi Muhammad diajak ke Baitul Makmur Yaitu tempat Malaikat melaksanakan Thawaf. Kemudian naik ke Sidratul Muntaha dan dalam perjalanan ini Malaikat Jibril tidak ikut serta.
Kemudian Rasulullah bertemu dengan Allah Swt, dalam pertemuan tersebut Allah Swt memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk melaksanakan shalat sebanyak lima puluh waktu.
Ketika hendak turun Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa AS, dan beliau bercerita tentang perintah shalat yang diterimanya, dari Allah Swt. Mendengar cerita tersebut Nabi Musa menyuruh Nabi Muhammad SAW untuk menghadap Allah kembali guna meminta keterangan. Nabi Muhammad berulang kali menghadap Allah untuk memberikan keringanan, akhirnya Allah memberikan keringanan perintah shalat kepada Nabi Muhammad menjadi 5 waktu setiap harinya. Allah memberikan pahala yang sama bagi umat Nabi Muhammad seperti melaksanakan shalat sebanyak 50 waktu setelah peristiwa itu Nabi dikembalikan ke Makkah.
Pidato Bahasa Indonesia tentang Isra Miraj #2
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillahi wassholatu wassalaamu 'alaa rosuulillahi sayyidinaa wamaulaanaa muhammadibni abdillahi amma ba'duhu.
Bapak/ibu sekalian. Peristiwa Isra Miraj merupakan dua kejadian yang berbeda. Dilaksanakan pada waktu malam. isra perjalanan di bumi sedangkan miraj perjalanan kenaikan ke langit ketujuh.
isra merupakan kisah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram (Mekkah) ke Masjidil Aqsa (Yerusalem) atau di Palestina. Inilah perjalanan Nabi dari masjid ke masjid.
Sedangkan Miraj merupakan kisah peristiwa perjalanan Nabi dari bumi (Masjidil Aqsha) naik ke langit ketujuh dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha (akhir penggapaian).
Diceritakan, Nabi menggunakan kendaraan buraq dalam perjalanannya. Untuk menerima perintah Allah SWT menjalankan salat lima waktu dalam sehari semalam. Dengan rincian :
- Zuhur dikerjakan 4 rakaat
- Asar dikerjakan 4 rakaat
- Maghrib dikerjakan 3 rakaat
- Isya dikerjakan 4 rakaat
- Subuh dikerjakan 2 rakaat
Total keseluruhan bilangan rakaat sehari semalam 17 rakaat dalam pelaksanaan sholat 5 waktu.
Pada peristiwa Isra Miraj ini banyak hikmah yang dapat kita pelajari di antaranya :
1. Munculnya kewajiban shalat bagi setiap pemeluk agama Islam atau umat Muslim.
Sholat lima waktu menjadi kewajiban setiap muslim yang sudah masuk Akil baliqnya.
Sebagaimana disebut dalam Alquran.
فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
Apabila kamu telah menyelesaikan salat, berdzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah salat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya salat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin." (QS. An-Nisa : 103).
2. Nabi Muhammad SAW diberikan gambaran surga dan neraka sebagai balasan bagi setiap perbuatan manusia yang hidup di dunia.
Gambaran bagi manusia yang beriman dan beramal saleh akan memperoleh balasan surga kenikmatan yang tertinggi yang Allah SWT berikan kepada hamba-Nya yang taat.
Sebaliknya gambaran api neraka sebagai bentuk balasan/ganjaran bagi hamba-Nya yang ingkar.
Sebagaimana digambarkan dalam Al Quran dalam surat Thaha.
إِنَّهُۥ مَن يَأْتِ رَبَّهُۥ مُجْرِمًا فَإِنَّ لَهُۥ جَهَنَّمَ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَىٰ
"Sesungguhnya barang siapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak pula hidup". (QS. Thaha : 74)
وَمَن يَأْتِهِۦ مُؤْمِنًا قَدْ عَمِلَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَأُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلدَّرَجَٰتُ ٱلْعُلَىٰ
"Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia)." (QS. Thaha : 74)
Kesimpulannya peristiwa Isra Miraj merupakan bermulanya dari kewajiban sholat 5 waktu serta kekuasaan Allah dengan mengangkat Rasulullah SAW ke langit ketujuh diperlihatkan surga dan neraka sebagai ganjaran perbuatan manusia baik dan buruk di dunia.
Demikian pidato singkat yang saya dapat sampaikan, mohon maaf apabila ada kesalahan kata. Kepada Allah saya mohon ampunan. Semoga peringatan Isra Miraj yang dilakukan dapat menjadi pengingat kita akan kewajiban kita sholat 5 waktu.
Pidato Bahasa Indonesia tentang Isra Miraj #3
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِيٓ أَسۡرَىٰ بِعَبۡدِهِۦ لَيۡلٗا مِّنَ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ إِلَى ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡأَقۡصَا ٱلَّذِي بَٰرَكۡنَا حَوۡلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنۡ ءَايَٰتِنَآۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ
Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan kepada kita semua nikmat yang tidak ada habisnya, banyak sekali rahmat, hidayah serta inayahNya,sehingga kita bisa bersilaturahmi di majelis yang mulia ini.
Tak lupa juga shalawat serta salam kita berikan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang kita nanti-nantikan syafaatnya kelak di yaumil akhir.
Bapak, Ibu, dan rekan-rekan sekalian yang saya hormati, Isra Miraj merupakan peristiwa luar biasa yang dialami Rasulullah.
Banyak terjadi perbedaan pendapat tentang kapan waktu terjadinya peristiwa tersebut, namun yang paling banyak diyakini terkait waktu terjadinya perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad yaitu pada malam 27 Rajab tahun ke 12 masa kenabian.
Salah satu dalil yang terdapat dalam Al-Quran terkait peristiwa Isra dan Miraj ini yaitu pada surat An-Najm ayat 13 sampai 15:
وَلَقَدۡ رَءَاهُ نَزۡلَةً أُخۡرَىٰ. عِندَ سِدۡرَةِ ٱلۡمُنتَهَىٰ. عِندَهَا جَنَّةُ ٱلۡمَأۡوَىٰٓ
Bacaan Latin: Walaqod ro-aahu nazlatan ukhroo. 'inda sidrotil muntahaa. 'indahaa jannatul ma'waa.
Artinya: Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain. (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal.
Peristiwa Isra Miraj ini adalah berkaitan dengan perintah shalat yang merupakan ibadah wajib bagi umat Islam. Shalat merupakan ibadah yang sangat istimewa, Allah memerintahkan kepada Rasulullah SAW secara langsung untuk menyampaikannya kepada umatnya.
Banyak sekali dari kita yang mungkin masih lupa akan shalat berjamaahnya. Ada yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya atau mungkin ada yang sengaja memang ingin meninggalkan shalat.
Shalat adalah amalan wajib namun tidak sedikit dari kita yang masih alami dalam melaksanakan ibadah. Untuk itu mari mulai hari ini kita perbaiki ibadah shalat wajib kita, kemudian kita belajar untuk membiasakan diri kita melakukan ibadah shalat sunah lainnya.
Insya Allah, jika semua itu kita lakukan dengan niat murni, maka kita akan terbiasa dengan sendirinya untuk lebih tertib di dalam rangkaian ibadah shalat. Pada kesempatan ini, kita semua akan mendapatkan banyak sekali pengetahuan tentang peristiwa Isra Miraj. Semoga apa yang kita dapatkan hari ini di acara peringatan Isra Miraj mampu menambah rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat untuk kita semua. Atas kesempatan dan perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Apabila ada salah kata ketika saya berbicara mohon dimaafkan. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pidato Bahasa Indonesia tentang Isra Miraj #4
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن
أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah
Segala puji bagi Allah dan shalawat serta salam kepada Rasulullah menjadi dua hal yang penting untuk mengawali majelis ini. Hal penting selanjutnya adalah berwasiat takwa yang menjadi kewajiban bagi khatib untuk senantiasa sampaikan kepada jamaah karena memang menjadi rukun dalam khutbah Jumat. Apabila rukun dalam Jumat ditinggalkan, termasuk wasiat taqwa, maka konsekuensinya adalah tidak sah ibadah shalat Jumat yang dilaksanakan.
Oleh karena itu mari kita tingkatkan dan kuatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT sebagai wujud penghambaan kita kepada-Nya yang menumbuhkan rasa takut pada diri kita untuk melanggar perintah-perintah-Nya. Kuatnya ketakwaan juga bisa diukur dari kemampuan kita menjalankan seluruh perintah Allah SWT. Takwa akan menjadikan kita masuk ke dalam golongan orang-orang yang beruntung dan masuk ke dalam surga Allah SWT. Sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur'an Surat An-Naba 31:
اِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ مَفَازًاۙ
Artinya: "Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (ada) kemenangan (surga)"
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah
Di antara tanda-tanda orang yang bertakwa telah disebutkan dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 3:
الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ
Artinya: "(yaitu) orang-orang yang beriman pada yang gaib, menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka,"
Dari ayat ini kita bisa memahami bahwa orang yang bertakwa itu percaya kepada hal yang tak tampak mata dan juga tidak bisa dirasa dan direkam oleh indra serta tak bisa dinalar secara akal manusia. Hal ini disebut dengan istilah ghaib. Orang yang bertakwa juga dicirikan dengan konsistensinya dalam menjalankan shalat sebagai ibadah vertikal menyembah Allah SWT.
Dua hal ini, yakni percaya pada hal yang ghaib dan menjalankan shalat, menjadi dua hal relevan dengan keberadaan kita saat ini berada di bulan Rajab. Di bulan inilah sebuah peristiwa ghaib yang tak masuk akal dan hanya dipercayai oleh orang-orang yang beriman terjadi, yakni peristiwa Isra Mi'raj Nabi Muhammad saw. Peristiwa ini menjadi peristiwa ghaib yang harus diterima oleh keimanan terlebih dahulu sebelum akal kita.
Pengertian Isra ini sendiri adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjid al-Haram di Kota Makkah ke Masjid al-Aqsa di Palestina yang berjarak lebih kurang 1.500 kilometer. Sedangkan Mi'raj adalah perjalanan beliau dari Masjid al-Aqsa ke Sidratul Muntaha yakni tempat di langit yang bersifat ghaib, tidak mungkin dijangkau oleh pancaindra manusia, bahkan tidak dapat dijangkau oleh akal pikiran. Dua perjalanan ini ditempuh Nabi Muhammad hanya dalam satu malam.
Peristiwa agung ini telah diterangkan dalam Al-Qur'an Surat Al-Isra ayat 1:
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Artinya: "Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat."
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah
Dalam perjalanan spiritual ini, Nabi Muhammad mendapatkan 'oleh-oleh' yang sangat monumental dan menjadi hal yang paling sering disebut pada bulan Rajab yakni perintah shalat lima waktu. Maka kurang lengkap rasanya jika peringatan Isra Mi'raj yang sering dilakukan masyarakat di Indonesia tidak mengangkat dan membahas tentang shalat. Baik pembahasan tentang shalat dari perspektif fiqih, tasawuf, kesehatan, maupun dari perspektif lain yang mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Pembahasan tentang shalat ini penting untuk diingatkan kembali kepada umat Islam pada bulan Rajab ini sebagai upaya untuk menguatkan kembali kesadaran bahwa shalat adalah sebuah kebutuhan bagi umat Islam. Bukan hanya sekedar kewajiban saja. Mengapa kita butuh? Karena shalat menjadi satu media penting untuk mendekatkan diri dan menyembah Allah SWT. Dengan shalat kita telah menunjukkan komitmen untuk menjalankan misi utama diciptakannya manusia ke dunia yakni untuk beribadah. Hal ini sudah disebutkan dalam Al-Qur'an Surat Ad-Dzariyat ayat 56:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Artinya: "Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku."
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah
Dalam pelaksanaan shalat sendiri, penting untuk diingat oleh kita semua untuk senantiasa mengedepankan kualitas shalat. Bukan hanya kuantitas shalat saja. Kewajiban shalat yang difokuskan kepada kuantitas atau jumlah saja akan menjadikan diri terbebani dalam menjalankannya. Jika kewajiban shalat kita kerjakan dengan mengedepankan kualitas, maka shalat yang dilakukan akan benar-benar bisa dinikmati dan akan berdampak pada perilaku serta kualitas kehidupan kita.
Rasulullah pernah mengingatkan dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:
يأَتِى عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ يُصَلّوْنَ وَلاَ يُصَلُّوْنَ
Artinya: "Akan datang suatu masa menimpa manusia, banyak yang melakukan shalat, padahal sebenarnya mereka tidak shalat".
Hadits ini mengingatkan kepada kita untuk senantiasa menjalankan perintah ini dengan sempurna mulai dari aspek fiqihnya sampai dengan aspek hakikat dari shalat itu sendiri. Dari sisi fiqih kita harus mengetahui syarat dan rukun shalat dan beberapa hal lain terkait seperti cara berwudhu, waktu-waktu shalat dan sejenisnya. Terminologi shalat ini sendiri adalah:
أَقْوَالٌ وَأَفْعَالٌ مَخْصُوْصَةٌ مُفْتَتِحَةٌ بِالتَّكْبِيْرِ مُخْتَتِمَةٌ بِالتَّسْلِيْمِ بِشَرَائِطَ مَخْصُوْصَةٍ
Artinya: "Ibadah yang terdiri dari beberapa ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam, dengan syarat dan rukun tertentu".
Sementara dari sisi hakikat, shalat memiliki dimensi ibadah rohani yang di dalamnya berisi doa-doa untuk mendatangkan ketenangan dan ketentraman jiwa. Allah berfirman:
وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Artinya: "Dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q.S. At-Taubah 103).
Selain berbuah ketenangan jiwa, shalat juga akan membuahkan ketentraman bagi orang lain. Kenapa? Karena orang yang melakukan shalat dengan benar akan membuahkan komitmen untuk tidak berbuat hal yang keji dan mungkar. Hal ini disebutkan dalam Al-Qur'an Surat Al-Ankabut ayat 45:
اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
Artinya: "Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah
Mari di bulan Rajab ini kita jadikan peristiwa Isra Mi'raj sebagai media untuk lebih menguatkan keimanan dan ketakwaan kepada hal-hal yang ghaib serta menjadikan shalat sebagai ibadah yang benar-benar bisa membuahkan hasil nyata yang berdampak pada kehidupan diri dan masyarakat sekitar. Upaya ini dilakukan dengan menjaga kuantitas dan kualitas shalat yang kita lakukan. Semoga Allah mengabulkan harapan-harapan kita. Amin
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan ada manfaatnya.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Pidato Bahasa Indonesia tentang Isra Miraj #5
Assalamu'alaikum Wr. Wb
اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ، لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللهِ شَهِيْدًا، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ, اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ, أَمَّا بَعْدُ
Pertama-tama dan yang paling utama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT karena atas karuniaNya lah kita semua dapat berkumpul di tempat yang mulai ini dalam rangka memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW.
Sholat dan salam semoga senantiasa tercurah limpah kepada Nabi Allah Muhammad SAW, kepada keluarga, kepada sahabatnya, kepada para tabiin dan tabiat dan semoga sampai kepada kita semua selalu umatnya.
Pasalnya hari ini bertepatan dengan tanggal 27 Rajab yang di dalamnya terdapat sebuah peristiwa yang kita kenal dengan Isra Miraj yang terjadi pada Nabi Besar Muhammad SAW.
Menurut mayoritas ulama, Isra Mi'raj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M. Menurut al-Allamah al-Manshurfuri, Isra Mi'raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian dan inilah yang populer.
Isra Miraj ini menjadi sebuah perjalanan spiritual Rasulullah SAW dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha. Kemudian, Rasulullah SAW naik ke surga.
Isra Miraj ini juga menjadi perjalanan yang amat dahsyat karena tidak pernah dialami oleh manusia lainnya.
Dimana Rasulullah SAW menempuh perjalanan secepat kilat lalu naik ke langit hingga Sidratul Muntaha. Hal ini juga sebagai satu pertanda akan kebesaran Allah SWT.
Sebagaimana dalil Al Quran tentang Isra Mi'raj dalam surat Al Isra ayat 1:
سُبۡحَٰنَ ٱلَّذِيٓ أَسۡرَىٰ بِعَبۡدِهِۦ لَيۡلٗا مِّنَ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ إِلَى ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡأَقۡصَا ٱلَّذِي بَٰرَكۡنَا حَوۡلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنۡ ءَايَٰتِنَآۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ
Artinya: "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjid al-Haram ke Masjid al-Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami memperlihatkan kepadanya dari tanda-tanda kebesaran Kami. Sungguh Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (QS Al-Isra [17]: 1).
Hadirin yang berbahagia,
Banyak pelajaran penting dan berharga dari peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.
Di antaranya hikmah besar Isra Mi'raj Nabi Muhammad ini adalah kewajiban mendirikan sholat lima waktu.
Ya, sholat lima waktu yang hari ini kita kerjakan setiap hari juga menjadi tiang agama Islam.
Maka pada momen peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW semoga Allah menjadikan kita manusia-manusia yang senantiasa mendirikan sholat.
Hadirin yang saya hormat,
Mungkin hanya itu yang dapat saya sampaikan dalam pidato tema tentang Isra Miraj yang singkat kali ini. Mohon maaf bila ada kesalahan.
Wabillahi taufiq wal Hidayah
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Pidato Bahasa Indonesia tentang Isra Miraj #6
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam kesejahteraan dan keselamatan.
Seluruh hadirin yang saya hormati.
Alhamdulillah sampai detik ini, persaudaraan kita masih tetap terjalin. Hal itu ditunjukkan dengan kebersamaan kita duduk bersama hari ini di sini. Tidak banyak hal yang ingin saya sampaikan dalam pidato saya kali ini. Selain rasa syukur dan meningkatkan ketakwaan dalam diri saya dan kita semua.
Kembali saya mengucapkan salam keselamatan bagi kita semua yang ada di sini. Sungguh suatu rezeki yang tiada bandingan-Nya, sampai detik ini kita masih diberi napas dan hati yang bersih. Terbukti Bapak Ibu sekalian masih mau hadir di sini mendengarkan tausiyah yang sangat bermanfaat bagi kehidupan kita sehari-hari.
Selawat dan salam kami curahkan kepada junjungan kita yaitu Nabi Besar Muhammad saw. Beliau bagaikan lentera dalam kegelapan, penyejuk dalam kehausan, bahkan dengan hadirnya beliau habis gelap terbitnya terang.
Lewat pidato Isra Miraj singkat ini, kita tidak dapat membayangkan bahwa kehadiran kita di sini hanya ingin meningkatkan iman kita kepada Allah yang Maha Esa.
Lewat pidato Isra Miraj pendek ini, kita akan selalu ingat bahwa ada momentum yang sangat berharga untuk kita renungi dalam peristiwa Isra Miraj.
Tidak dapat dimungkiri, kehadiran kita di sini untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. Isra Miraj merupakan satu di antara bukti kekuasaan Allah yang menceritakan perjalanan panjang dan penuh makna yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw.
Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai tanda rasa syukur kita? Marilah jadikan momentum yang sangat berharga untuk kita dan keluarga agar merenungi kekuasaan dan janji Allah kepada seluruh umat muslim.
Sebagaimana yang telah kita ketahui, tiada hal lain yang lebih penting di dunia ini selain rida Allah Swt.
Peringatan Isra Miraj, Nabi Muhammad saw. mendapatkan pesan dari Allah berupa salat lima waktu. Umat muslim diwajibkan untuk menunaikan ibadah salat sebagai pedoman agar bisa memperkuat agama ini. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis:
"Salat itu adalah tiang agama. Barang siapa yang menunaikan salat maka telah menguatkan agama. Dan barang siapa yang meninggalkan salat maka telah merobohkan agama."
Rasulullah ingin memberikan pesan bahwa manusia wajib menunaikan ibadah salat sebagai pedoman jiwa dan perilaku. Salat adalah kebutuhan dan ibadah utama yang wajib dilaksanakan dalam sendi kehidupan.
Selain itu, tingginya ketakwaan pasti terlihat dari cara kita memperlakukan orang lain. Makin baik amal ibadah kita maka makin baik pula perlakuan dan perilaku kita kepada orang lain dan begitulah sebaliknya.
Demikianlah pidato singkat saya ini, semoga dapat menjadi iktibar bagi kita semua di sini, aamiin. Izinkan saya undur diri dan saya ucapkan salam keselamatan bagi kita semua. Akhriul kalam, Waalaikumussalam Wr. Wb.
Pidato Bahasa Indonesia tentang Isra Miraj #7
Assalamualaikum Wr. Wb.
Yang terhormat Bapak/Ibu
Yang terhormat Bapak/Ibu dan hadirin yang dimuliakan Allah SWT
Alhamdulillah, marilah kita haturkan puja dan puji syukur kepada Allah Swt. yang melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayahnya sehingga kita diberi kesehatan dan kesempatan untuk hadir dalam majelis ini dalam rangka peringatan Isra Miraj.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw., Nabi akhir zaman yang syafaatnya kita nanti-nanti pada Yaumul Akhir nanti. Hadirin yang berbahagia, setiap 27 Rajab kita memperingati peristiwa besar yang menjadi ujian bagi keimanan umat Islam, yaitu Isra dan Miraj.
Pada malam tersebut, Rasulullah saw. mengalami Isra, yaitu diperjalankan dari Ka'bah ke Baitul Maqdis di Palestina. Setelah itu, Nabi mengalami Miraj, yaitu ketika beliau naik ke Sidratul Muntaha dari Baitul Maqdis. Sebelum mengalami Miraj, Rasulullah saw. ditawari Jibril untuk memilih salah satu antara anggur atau susu. Nabi memilih susu.
Begitu Rasulullah mengambil cawan berisi susu, Jibril berkata, 'Engkau telah memilih fitrah (yakni agama Islam)." Susu bermakna kebaikan, yang menandakan Islam sebagai jalan tengah untuk keselamatan dunia dan akhirat. Dalam peristiwa Miraj ini, Nabi saw. mendapatkan perintah salat. Dalam beberapa riwayat, disebutkan awalnya perintah salat itu untuk 50 kali dalam sehari semalam. Ketika Rasulullah turun, lantas bertemu Nabi Musa, beliau diberi saran untuk memohon keringanan.
Setiap kali Nabi turun dengan jumlah yang lebih sedikit, Nabi Musa menyarankan beliau untuk terus memohon keringanan. Hingga akhirnya, kewajiban salat hanya 5 kali sehari. Nabi Musa masih memberi saran untuk ada keringanan, tetapi Rasulullah saw. berkata, "Aku sudah berkali-kali menghadap Tuhanku, memohon hingga merasa malu". Hadirin yang berbahagia, salat adalah ibadah yang istimewa. Salat adalah amal pertama yang dihisab, seperti sabda Nabi, "Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah salatnya. Jika salatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi.
Jika berkurang sedikit salat wajibnya (tidak sempurna), Allah Ta'ala berfirman, 'Lihatlah apakah hamba-Ku mempunyai (amal) salat sunnah.' Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari salat wajibnya." Salat adalah ibadah yang menjadi bukti kesetiaan dan kepatuhan kita kepada Allah. Betapa mulianya ketika menyadari ibadah istima tersebut lahir melalui peristiwa yang istimewa pula. Perintah salat datang ketika Nabi berMiraj, melintasi ruang dan waktu, hingga mencapai Sidratul Muntaha ketika beliau, sebagai manusia paling sempurna, menghadap Allah.
Hadirin yang saya hormati, salat 5 waktu adalah ibadah yang merupakan oleh-oleh dari perjalanan Nabi pada malam Isra dan Miraj. Salat juga menjadi kunci seorang muslim dalam berperilaku. Sebagai penutup, izinkan saya mengutip Surah Al-Ankabut ayat 45 berikut.
اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
Utlumā ūḥiya ilaika minal-kitābi wa aqimiṣ-ṣalāh(ta), innaṣ-ṣalāta tanhā 'anil-faḥsyā'i wal-munkar(i), wa lażikrullāhi akbar(u), wallāhu ya'lamu mā taṣna'ūn(a). Artinya: Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga momen Isra Miraj ini dapat membuat kita lebih berteguh diri dalam mengerjakan salat 5 waktu, yang merupakan cerminan kasih sayang Allah dan Rasul-Nya kepada umat Islam. Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
Pidato Bahasa Indonesia tentang Isra Miraj #8
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Innalhamdalillah washolatu wasalamu ala rosulillah sayyidina Muhammad ibni abdillah wa ala alihi wasohbihi waman walah (amma ba'du).
Hadirin yang berbahagia, marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah SWT atas qadha-Nya kita bisa hadir di majelis dalam acara peringatan Isra Miraj.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Beserta keluarganya, para sahabatnya, serta para pengikutnya termasuk kita. Mudah-mudahan kita semua akan mendapatkan syafaatnya di Yaumul Jaza nanti. Aamiin.
Bapak, Ibu dan hadirin yang saya hormati, pada majelis yang penuh rahmat ini ijinkan saya menyampaikan pidato dengan judul: Wahyu Yang Diterima Nabi Muhammad SAW Dalam Isra Miraj.
Hadirin yang dirahmati oleh Allah SWT
Isra dan Miraj merupakan serangkaian peristiwa spiritual yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW dan menjadi satu dari mukjizat beliau. Secara etimologi atau arti kata, isra berarti 'berjalan' atau 'perjalanan', sedangkan miraj artinya 'naik'.
Kemudian secara istilah Isra Miraj berarti sebagai perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha pada malam hari, kemudian naik ke Sidratul Muntaha menerima wahyu shalat lima waktu.
Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Isra ayat 1 yang berbunyi
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Artinya: "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari AI Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Sedangkan kisah Mi'raj direkam dalam surah an Najm ayat 13-18, sebagai berikut:
وَلَقَدْ رَءَاهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰ (١٣) عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهٰى(١٤) عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوٰىۗ (١٥) اِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشٰىۙ (١٦) مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغٰى (١٧) لَقَدْ رَاٰى مِنْ اٰيٰتِ رَبِّهِ الْكُبْرٰى
Artinya: Dan Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar."
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Dalam peristiwa tersebut, Nabi Muhammad sampai ke langit ketujuh bertemu dengan Allah di Sidratul Muntaha. Di sana, beliau menerima perintah shalat sebanyak 50 waktu dalam sehari. Perintah itupun Nabi sanggupi.
Saat kembali, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa as. Nabi Musa pun mengingatkan agar Nabi meminta keringanan kepada Allah karena nanti umat Nabi Muhammad akan keberatan menjalankan shalat fardhu sebanyak itu.
Nabi Muhammad SAW setuju dengan pendapat Nabi Musa. Lalu beliau menghadap Allah dan meminta keringanan. Setelah mendapat keringanan, beliau bertemu dengan Nabi Musa dan disarankan untuk meminta keringanan lagi, karena jumlahnya dianggap masih keberatan.
Beliau pun menghadap Allah dan meminta keringanan lagi. Permintaan itu beliau lakukan beberapa kali. Setiap kali beliau meminta keringanan, Allah mengurangi lima waktu.
Akhirnya setelah sampai bilangan terakhir, yakni lima waktu Nabi malu untuk menghadap Allah minta keringanan. Beliau khawatir jika hal itu dilakukan niscaya Allah akan mengurangi lima waktu tersebut.
Hadirin Asabakumullah
Ketika Nabi bercerita ihwal peristiwa tersebut kepada penduduk Quraisy Makkah. Tidak hanya kafir Quraisy yang tidak mempercayainya, orang-orang yang sebelumnya telah memeluk Islam pun banyak yang tidak percaya dengan peristiwa tersebut.
Alasan mereka tidak mempercayai hal itu karena jarak tempuh dari Mekkah ke Baitul Maqdis yang seharusnya ditempuh dengan waktu sebulan pada masa itu hanya ditempuh Nabi selama satu malam. Mereka tetap tidak percaya walaupun Nabi mampu menyebutkan ciri-ciri Baitul Maqdis.
Peristiwa Isra Mi'raj adalah sebuah peristiwa yang futuristik. Pada saat itu memang dirasa aneh karena kendaraan satu-satunya adalah unta dan kuda. Dan tidak mungkin perjalanan sejauh itu bisa ditempuh dengan waktu yang cepat jika hanya menggunakan unta dan kuda.
Hanya Abu Bakar yang tidak ragu sedikitpun dengan kejadian yang dialami Nabi. Dialah orang pertama yang meyakini dan membenarkan peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.
Hadirin yang dirahmati Allah
Kita sebagai umat beliau berkewajiban untuk meyakini peristiwa tersebut. Tentu kadang ada yang seolah tidak masuk di akal. Peristiwa Isra Miraj bukannya tidak masuk akal, tetapi akal kitalah yang belum bisa
menjangkaunya.
Dan setelah meyakini tugas kita selanjutnya adalah menjalankan hasil dari peristiwa tersebut, yakni shalat lima waktu. Karena shalat lima waktu merupakan satu dari ibadah fardhu yang harus dikerjakan.
wallahul muwaffiq ila aqwamit thariq. Demikian apa yang bisa saya sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf. Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
Pidato Bahasa Indonesia tentang Isra Miraj #9
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahi rabbil 'alamin, Was sholatu wassalamu 'ala, Asyrofil ambiyaa iwal mursalin, Sayyidina wa maulana Muhammadin, Wa 'alaa 'alihi wa shohbihi ajmain. Ama ba'du.
Marilah bersama-sama kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya, kita semua bisa hadir dan bersilaturahmi dalam rangka memperingati Isra Miraj.
Tak lupa, shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah menuntun umatnya dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang, yaitu jalan orang-orang yang beriman dan bertaqwa.
Semoga, kita semua senantiasa mendapatkan rahmat Allah serta keselamatan di dunia maupun di akhirat kelak. Aamiin yaa rabbal 'alamin.
Perjalanan Isra Rasulullah Muhammad SAW dimulai dari Masjidil Haram di Kota Makkah ke Masjidil Aqsa yang ada di Palestina dengan jarak ribuan kilometer.
Setelahnya, ditambah dengan perjalanan Miraj yaitu diangkatnya Rasulullah dari Masjidil Aqsa menuju langit ke tujuh, sampai di sidratul muntaha.
Yang mengesankan, perjalanan tersebut hanya ditempuh beberapa jam saja. Jika dipikir secara logika, mustahil semua itu bisa terjadi.
Namun, sebagai orang beriman, kita harus percaya bahwa tiada satu pun yang mustahil selama Allah SWT sudah berkehendak.
Tugas kita semua selaku umat Rasulullah adalah membenarkan dan mengimani bahwa peristiwa Isra Miraj yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW itu adalah hal yang benar adanya dan sudah menjadi kehendak Allah SWT.
Seperti yang sudah Allah SWT firmankan dalam Q.S. Al-Isra (17:1), yang berbunyi:
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ - ( ١)
Artinya adalah:
(1) Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
Hadirin, Bapak, Ibu, dan saudara-saudariku yang berbahagia,
Salah satu hikmah Isra Miraj yang paling penting adalah mengenai kewajiban salat lima waktu, yang Allah SWT perintahkan langsung kepada Rasulullah SAW.
Sikap salat harus senantiasa kita bawa dalam kehidupan sehari-hari agar kehidupan kita bisa senantiasa tertib, disiplin, dan yang paling penting adalah selalu merasa bahwa Allah SWT mengawasi kita setiap saat.
Karena, dalam salat terdapat prinsip keteraturan dan ketepatan dalam urutan gerak dan juga waktu pelaksanaannya. Selain itu, ada rasa bahwa kita tahu jika Allah SWT pasti mengetahui apa pun yang kita lakukan.
Baca Juga: 7 Ucapan Isra Miraj Bahasa Inggris 1443 H, Lengkap dengan Terjemahannya
Untuk itu, saya mengajak Bapak, Ibu, dan saudara-saudari untuk bersama-sama memperbaiki sikap dalam salat dan juga membawa sikap tersebut sampai ke kegiatan di luar salat, sebagai hikmah dari Isra Miraj Rasulullah Muhammad SAW.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga silaturahmi yang kita laksanakan pada hari ini mendapat ridha dari Allah SWT dan bisa menuntun kita semua menjadi pribadi yang lebih baik lagi di masa depan. Aamin yaa rabbal 'alamin.
Sekian, wabillahitaufiq walhidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pidato Bahasa Indonesia tentang Isra Miraj #10
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillah.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta Alam yang telah memberi kita nikmat yang berlimpah hingga detik ini.
Sholawat serta salam, mari kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti sekarang ini.
Hadirin yang saya hormati, Hari ini kita bertemu di bulan yang suci, yakni bulan Rajab. Nama Rajab ini diambil dari kata "Rojaba" yang artinya adalah "mengagungkan dan memuliakan".
Hadirin, bagaimana dan kenapa bulan Rajab ini dimuliakan? Jawabannya adalah pemuliaan bulan Rajab ini merupakan bagian dari tradisi masyarakat Arab, bahkan sejak zaman Jahiliyah.
Bayangkan, sejak zaman Jahiliyah saja orang-orang Arab waktu ini memuliakan bulan Rajab ini, masa di zaman kita ini tidak memuliakannya.
Dulu, orang-orang Jahiliyah memuliakan bulan Rajab ini dengan cara tidak memperbolehkan ada peperangan selama bulan tersebut.
Umpamanya, ada si "A" yang dulu pernah membunuh bapaknya si "B" kemudian si "A" itu bertemu dengan si "B", maka keluarga si "B" tidak akan membalas dendamnya pada si pembunuh itu.
Terdapat firman Allah SWT yang menyebut keutamaan bulan Rajab ini, yakni dalam Quran Surat At Taubah ayat 36. Begini bunyinya:
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu." (QS. at-Taubah/9: 36).
Sementara itu, Nabi Muhammad saw bersabda: "Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana keadaannya tatkala Allah menciptakan langit dan bumi, setahun ada dua belas bulan di antaranya terdapat empat bulan haram, tiga bulan berurutan yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab Mudhar yang terletak antara Jumada (akhir) dan Syaban."
Kata haram dalam hadits tersebut artinya bulan yang disucikan.
Maka, marilah kita memuliakan bulan Rajab ini dengan banyak berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Hadirin yang saya hormati, Demikian sepatah dua patah kata yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini.
Semoga kita bisa mendapat berkah di bulan Rajab ini dan diberi kesempatan untuk beribadah di bulan Ramadhan nanti.
Itulah kumpulan pidato Bahasa Indonesia tentang Isra Miraj beserta dalilnya. Semoga bermanfaat, ya!
(edr/urw)