Pengungsi Banjir Makassar Kekurangan Obat-obatan hingga Perlengkapan Bayi

Pengungsi Banjir Makassar Kekurangan Obat-obatan hingga Perlengkapan Bayi

Muhammad Darwan - detikSulsel
Sabtu, 20 Jan 2024 19:00 WIB
Korban banjir di Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku kekurangan obat-obatan dan perlengkapan bayi.
Foto: Suasana pengungsian di Masjid Jabal Nur, Makassar. (Muhammad Darwan/detikSulsel)
Makassar -

Korban banjir di Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku kekurangan obat-obatan dan perlengkapan bayi. Mereka pun khawatir bayi dan balita rentan terserang penyakit di posko pengungsian.

"Itu ji yang kekurangan paling obat-obatan, pampersnya untuk anak bayi dengan balita," ujar pengungsi bernama Aswar Mukhsin kepada detikSulsel di posko pengungsian, Sabtu (20/1/2024).

Aswar mengatakan di lokasi pengungsian terdapat beberapa bayi dan balita. Ia khawatir dengan kondisi kesehatan mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kalau balita rawan sekali dengan namanya penyakit. Kita saja orang dewasa pasti dirasakan influenza, apalagi balita," kata Aswar.

Aswar mengaku sudah 4 hari berada di posko pengungsian di Masjid Jabal Nur, Jalan Biola 13, Kelurahan Manggala. Selama berada di pengungsian, warga telah mendapat bantuan dari pemerintah.

ADVERTISEMENT

"Kalau fasilitasnya ada ji dari panitia, karena kan dari tahun lalu disiapkan ji memang di gudang. Jadi kalau mengungsi mi dikeluarkan mi, siapa yang tidak ada kasurnya apa dikasikan mi," bebernya.

Aswar masih bertahan di lokasi pengungsian lantaran rumahnya masih terendam banjir. Namun, sebelumnya ia telah mengamankan perabot rumah yang rentan rusak karena banjir.

"(Perabot) sudah diselamatkan mi sebelumnya naik. Tapi belum pi di cek balik ini, mungkin surut pi air baru bisa kembali," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, beberapa warga di posko pengungsian banjir di Kelurahan Manggala sudah kembali ke rumah. Banjir yang sebelumnya merendam rumah mereka sudah surut, khususnya di Jalan Terompet 14, Kelurahan Manggala.

"Kayaknya kalau nda salah kalau bukan 4-5 KK mi yang turun (kembali ke rumah)" ucap Aswar.

Aswar berharap ada solusi dari pemerintah untuk mencegah banjir yang sudah sering terjadi. Ia menegaskan bahwa warga berharap tidak ada lagi banjir yang terjadi di tahun berikutnya.

"Pasti harapannya warga di sini ke pemerintah bagaimana solusinya untuk bisa mencegah, supaya tidak dirasakan mi lagi dari tahun ke tahun," terangnya.




(hmw/hsr)

Hide Ads