Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel per tanggal 19 Januari 2024 hingga pukul 20.00 Wita, 312 warga mengungsi ada 295 di antaranya tersebar di Kecamatan Manggala. Sementara di Kecamatan Biringkanaya ada 17 orang mengungsi.
BPBD Makassar turut melaporkan ada 6 titik masjid yang menjadi lokasi pengungsian yang tersebar di dua kecamatan terdampak. Rinciannya, Masjid Al Muttaqin 51 jiwa, Masjid Al Anwal 14 jiwa, Masjid Jabal Nur 140 jiwa, Masjid Al Mutohhirin 27 jiwa, Masjid Makka Al Mukarramah 63 jiwa, dan Masjid Nurul Ikhas 17 jiwa.
Jumlah pengungsi ini menurun dibanding sehari sebelumnya yang totalnya 482 orang yang tersebar di 8 titik pengungsian. BPBD Makassar beberapa warga kembali ke rumah masing-masing.
"Semoga cuaca terus membaik," kata Kepala BPBD Makassar Achmad Hendra Hakamuddin kepada detikSulsel, Jumat (19/1/2024).
Sebelumnya diberitakan, Camat Manggala Andi Eldi Indra Malka mengatakan warga mengalami gangguan kesehatan di tengah cuaca ekstrem. Para pengungsi juga terserang penyakit karena banjir.
"Mungkin karena sudah lama terendam air kakinya atau apa ada kemungkinan bisa gatal-gatal itu kendala-kendala kecil," ungkap Andi Eldi yang dikonfirmasi terpisah, Rabu (18/1).
Eldi menegaskan, pihaknya akan memaksimalkan pengawasan. Pemerintah kecamatan juga berkoordinasi dengan puskesmas hingga dinas terkait dalam melakukan penanganan.
"Kami itu sudah siagakan keseluruhan staf-staf bagian kecamatan ke titik-titik pengungsian tetapi kami juga dibantu oleh BPBD Kota Makassar, Dinsos," jelasnya.
Kepala Dinkes Makassar Nursaidah Sirajuddin menegaskan pihaknya memberikan pelayanan 24 jam kepada para pengungsi. Personel yang bertugas bergantian siaga di posko pengungsian untuk melakukan kontrol kesehatan.
"Sejak kemarin ada yang bertugas dari Puskesmas Antang Perumnas. Mereka mengatur jadwal shiftnya tidak ada yang lowong mereka yang ngatur, intinya tidak boleh ada kekosongan," imbuhnya.
(sar/asm)