Secara nasional, survei ini dilakukan pada 30 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024 dengan metode multistage random sampling. Responden sebanyak 1.200 orang yang terdistribusi secara proporsional.
Kemudian dilakukan oversample di 13 Provinsi yakni di Aceh, Sumut, Sumsel, Lampung, Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Banten, Bali, NTT, Sulut, dan Sulsel. Sehingga total responden menjadi 4.560 orang.
Dengan asumsi metode stratified random sampling, ukuran sampel basis 4.560 responden memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar ±2%. Sementara tingkat kepercayaan 95%.
Khusus di Sulawesi Selatan survei dilakukan dengan 300 responden. Margin of error sekitar ±5.8% pada tingkat kepercayaan 95%.
Hasilnya, di Sulawesi Selatan elektabilitas paslon Prabowo-Gibran berada pada angka 53,5%, AMIN 33%, dan Ganjar-Mahfud 4,5%. Sedangkan 8,9% responden di Sulsel tidak menjawab atau tidak tahu.
Sementara secara nasional, Prabowo-Gibran unggul 45,79%, disusul Anies-Cak Imin 25,47%, dan Ganjar-Mahfud 22,96%. Sedangkan 5,78% tidak menjawab atau tidak tahu.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menilai ada stagnasi elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran dari hasil survei sebelumnya. Dia mengatakan Anies mengalami kenaikan, sementara tren penurunan terjadi pada Ganjar.
"Ini survei sebelum debat capres ketiga, jadi kalau kita bandingkan dibanding survei bulan lalu terjadi stagnasi elektabilitas buat pasangan 02, ada dinamika positif Anies Baswedan naik ke 25 persen, tren negatif 03 masih berlanjut," ucap Burhanuddin dilansir detikNews.
(asm/ata)