Sebanyak 70 rumah warga di Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan (Sulsel) terendam banjir usai Sungai Pongkeru meluap. Ketinggian air yang merendam permukiman warga mencapai 80 centimeter.
"Sudah tercatat sebanyak 70 rumah warga yang terendam banjir akibat luapan Sungai Pongkeru," kata Kepala BPBD Lutim Masdin kepada detikSulsel, Rabu (17/1/2024).
Permukiman warga terendam banjir akibat luapan Sungai Pongkeru di Desa Laskap, Kecamatan Malili, Kabupaten Lutim sejak Selasa (16/1) sekitar pukul 14.00 Wita. Banjir tak kunjung surut akibat intensitas hujan yang cukup tinggi terus melanda wilayah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masdin mengatakan ketinggian air yang merendam rumah warga rata-rata 80 centimeter hingga 1 meter. Banjir juga merendam sekolah dan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes).
"Ketinggian banjir rata-rata 80 centimeter, ada juga 1 meter. 70 rumah warga terendam itu ada juga bangunan sekolah SD sama Poskesdes yang terendam," ungkapnya.
Dia menuturkan warga memilih tetap bertahan di rumah masing-masing meski kebanjiran. Dia memprediksi banjir akan surut di sore hari jika hujan tidak lagi mengguyur wilayah tersebut.
"Tidak ada yang mengungsi semua tetap bertahan di rumahnya menunggu air surut. Sebenarnya sedikit-sedikit sudah surut, perkiraan kami sore itu sudah surut kalau hujan tidak turun," ucapnya.
Terpisah, Wakil Bupati Lutim Mochammad Akbar Andi Leluasa mengaku sudah memerintahkan BPBD dan Dinas Sosial Lutim untuk segera menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir. Dia pun meminta BPBD Lutim agar tetap siaga untuk mewaspadai terjadinya banjir susulan.
"Sudah saya berkoordinasi dengan Dinsos dan BPBD untuk segera menyalurkan bantuan, pasokan air bersih saya lihat yang paling penting. Jadi BPBD tetap akan siaga karena ini cuaca ekstrem masih berlangsung jadi kita mewaspadai adanya banjir susulan," ujarnya.
(hsr/sar)