TPD AMIN Tuding Sekda Takalar Sengaja Kampanyekan Anak Jokowi di Pilpres

TPD AMIN Tuding Sekda Takalar Sengaja Kampanyekan Anak Jokowi di Pilpres

Sahrul Alim - detikSulsel
Selasa, 16 Jan 2024 17:45 WIB
Ketua Tim Hukum TPD AMIN Sulsel, Tadjuddin Rahman.
Foto: Ketua Tim Hukum TPD AMIN Sulsel, Tadjuddin Rahman. (Sahrul Alim/detikSulsel)
Makassar -

Tim Pemenangan Daerah (TPD) Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Sulawesi Selatan (Sulsel) menuding Sekda Takalar Muhammad Hasbi sengaja mengampanyekan anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. Pihaknya menuding dugaan kampanye itu sudah direncanakan.

"Kalau dilihat konteksnya, dia kumpul baru dia berbicara, kalau misalnya omong-omong saja berdua tidak ada kegiatan berarti itu tidak terencana. (Tetapi) Karena dia mengumpulkan orang berarti dia merencanakan. Niat jahatnya sudah ada, mens rea-nya terpenuhi," ujar Ketua Tim Hukum TPD AMIN Sulsel Tadjuddin Rahman kepada detikSulsel di Kantor Bawaslu Sulsel, Selasa (16/1/2024).

Tim Hukum TPD AMIN Sulsel melaporkan Hasbi ke Bawaslu Sulsel, Selasa (16/1). Hasbi dilaporkan karena diduga melanggar pasal 280 ayat 2 huruf f dan pasal 282 UU nomor 7 tahun 2017.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Inikan pidana yang dilarang UU larangan mana yang jika dilanggar diancam pidana tertentu bagi mereka yang melanggarnya. Jadi dia harus mengambil konsekuensi dari pelanggaran terhadap pasal 280, 282 dan seterusnya dalam UU 7 tahun 2017 ini," ucapnya.

Tadjuddin mengungkapkan sengaja membuat laporan resmi agar menjadi peringatan bagi pejabat ASN lainnya di Sulsel agar tak terlibat politik praktis. Dia mewanti-wanti pejabat publik untuk menahan diri.

ADVERTISEMENT

"Ini untuk mengerem. Tujuan hukum itu keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum. Kenapa ada hukuman itu supaya orang yang tidak berbuat itu tidak melakukan hal yang sama. Sedangkan orang yang sudah melakukan itu supaya dia diberi pelajaran supaya tidak mengulangi perbuatannya," ujar Tadjuddin..

Dia menyebut jika hal serupa terjadi terus menerus di sejumlah kabupaten/kota di Sulsel maka ada indikasi pelanggaran pemilu yang terstruktur, sistematis dan masif. Tadjuddin juga berharap Presiden Joko Widodo selaku kepala pemerintahan Indonesia tetap netral di Pemilu.

"Sekarang ini ada fakta, ini jadi dasar kalau terus-terusan begini nanti inikan berarti akan terjadi terstruktur, sistematis dan masif. Kalau saya presidennya harus dihentikan kalau begini, presiden harus dimakzulkan, harus bertanggung jawab kalau begini, saya tidak takut, saya punya hak sebagai warga negara mengontrol negara biarpun saya bukan tim sukses saya punya hak melawan yang tidak benar," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Sekda Takalar diduga mengkampanyekan anak Jokowi dalam acara Rembuk Guru di Museum Daerah Balla Appaka Sulapa Takalar, Rabu (10/1). Video pernyataan Hasbi soal janji Jokowi itu kemudian viral di media sosial (medsos).

"Pak Jokowi sudah janjikan kalau anaknya menang, Insyaallah akan dilanjutkan program pengangkatan CPNS jutaan," kata Hasbi dalam video beredar.

Belakangan, Hasbi berdalih jika pernyataannya dalam video itu dipenggal sehingga konteksnya tidak utuh. Dia menegaskan omongannya bukan dalam rangka melakukan kampanye, melainkan hanya menyampaikan program presiden.

"Tidak ada ajakan memilih pasangan calon ataupun menyampaikan visi misi paslon, yang saya sampaikan adalah program presiden," tegasnya.




(sar/asm)

Hide Ads