Menanti Bawaslu Usut Dugaan Sekda Takalar Kampanyekan Anak Jokowi

Menanti Bawaslu Usut Dugaan Sekda Takalar Kampanyekan Anak Jokowi

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 16 Jan 2024 12:00 WIB
Tangkapan layar video Sekda Takalar Muhammad Hasbi menyebut janji Presiden Jokowi jika anaknya menang.
Foto: Tangkapan layar video Sekda Takalar Muhammad Hasbi menyebut janji Presiden Jokowi jika anaknya menang. (dok. istimewa)
Takalar -

Bawaslu Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengusut dugaan pelanggaran netralitas ASN yang dilakukan Sekretaris Daerah (Sekda) Takalar Muhammad Hasbi terkait kampanye anak Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hasbi menjadi sorotan usai menyebut Jokowi akan melanjutkan pengangkatan jutaan CPNS jika anaknya menang.

Diketahui, dugaan kampanye anak Jokowi itu dilakukan Hasbi dalam acara Rembuk Guru di Museum Daerah Balla Appaka Sulapa' Takalar, Rabu (10/1). Video pernyataan Hasbi soal janji Jokowi itu kemudian viral di media sosial (medsos).

"Ini sementara membentuk tim penelusuran. Mendatangi pihak-pihak yang terlibat dalam video tersebut untuk menentukan pemenuhan syarat formil dan materiilnya," ujar Anggota Bawaslu Takalar Zahlul Padil kepada detikSulsel, Senin (15/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Zahlul, penelusuran terkait video viral Hasbi akan dilakukan terlebih dahulu. Sehingga dia mengatakan saat ini status kasus dugaan pelanggaran itu belum berupa temuan.

"Kita belum jadikan temuan cuma kita akan telusuri siapa-siapa yang ada di dalam. Inikan video baru bukti petunjuk, makanya kita membutuhkan lagi bukti-bukti selanjutnya," ujar Zahlul.

ADVERTISEMENT

Zahlul mengaku akan menyampaikan informasi perkembangan penelusuran kasus itu dalam waktu dekat. Paling tidak, kata dia, hasil penelusuran awal sudah ada hasil dalam 3 hari ke depan.

"Mungkin dalam dua tiga hari kita ada perkembangan karena baru tadi malam didapat videonya. Kita akan datangi pihak-pihak yang terlibat di dalam, termasuk yang buat kegiatan, kita akan tanya semua," paparnya.

Dia menambahkan, terkait penelusuran itu sebenarnya tidak memiliki batas waktu. Namun dia berkomitmen akan segera memberikan kepastian terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Hasbi.

"Di aturan itu tidak ada ji batas waktunya, cuma kami usahakan secepatnya ada titik terang untuk memberikan kepastian hukum kepada masyarakat," imbuh Zahlul.

Klarifikasi Sekda Takalar di halaman selanjutnya.

Klarifikasi Sekda Takalar

Sekda Takalar Muhammad Hasbi pun memberikan klarifikasi terkait video viral dirinya diduga mengkampanyekan anak Jokowi. Dia berdalih apa yang disampaikannya dalam acara tersebut merupakan program presiden.

Hasbi mengungkapkan peristiwa itu terjadi saat dirinya membawakan sambutan di acara Rembuk Guru Kabupaten Takalar pada Rabu (10/1) lalu. Dalam acara itu, dihadiri oleh guru, PNS, PPPK, hingga honorer.

"Tidak ada ajakan memilih pasangan calon ataupun menyampaikan visi misi paslon, yang saya sampaikan adalah program presiden," kata Hasbi dalam keterangannya, Senin (15/1).

Dia menuturkan, dalam acara itu ada sorotan terkait nasib guru honorer yang belum terangkat. Hasbi pun mengaku memberikan penjelasan mengenai postur APBD Takalar hingga menyinggung soal Jokowi yang berkomitmen mengangkat jutaan CPNS.

"Jadi ada sorotan terhadap belum diangkatnya seluruh guru honorer. Jadi saya jelaskan mengenai postur APBD kita yang tidak mampu menjamin ketersediaan anggaran untuk gaji PPPK jika ditambah. Di situlah saya kutip pernyataan bapak Presiden yang berkomitmen mengangkat jutaan CPNS pada masa mendatang," ujarnya.

Lebih lanjut, Hasbi mengklaim pernyataannya dalam video viral dipenggal sehingga menjadi tidak utuh. Hal itu yang menerutnya membuat masyarakat menjadi salah paham.

"Jadi saya menyesalkan peristiwa ini. Jika Anda hadir langsung, maka akan paham alur diskusi itu. Rasanya ada tangan-tangan jahat yang mencoba merusak stabilitas daerah ini pada tahun politik 2024," ucapnya.

Hasbi menambahkan, dirinya juga sudah mengikuti deklarasi netralitas ASN yang dihadiri pimpinan DPRD. Sehingga menurutnya, jika dirinya melakukan pelanggaran maka DPRD bisa saja bertindak.

"Kita semua sudah mengikuti deklarasi netralitas ASN. Dan sekadar catatan, acara itu dihadiri Ketua DPRD Takalar yang berasal dari partai PKS yang merupakan pengusung pasangan Capres. Jika betul saya mengkampanyekan capres lain, beliau yang pertama kali akan mencak-mencak di acara itu," tambah Hasbi.

Video viral Sekda Takalar di halaman selanjutnya.

Video Viral Sekda Takalar

Dalam video beredar, Hasbi awalnya tampak bercerita mengenai kesulitan Pemkab Takalar mencari anggaran untuk membiayai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Dia meminta kepada guru-guru yang belum terangkat PPPK agar bersabar dan menunggu seleksi CPNS dibuka.

Hasbi lantas mengaku Jokowi sudah menjanjikan nasib guru-guru yang belum terangkat. Dia menyebut akan ada pengangkatan jutaan CPNS jika anaknya menang.

"Setengah mati mencarikan di mana ini belanja untuk penggajian PPPK, jadi syukur sekali kita ini takalar pro kepada PPPK yang ada. Tapi yang belum terangkat mohon maaf tunggu pengangkatan CPNS, begitu caranya," kata Hasbi.

"Pak Jokowi sudah janjikan kalau anaknya menang, Insyaallah akan dilanjutkan program pengangkatan CPNS jutaan," lanjut Hasbi.

Dia kemudian menyebut jika program itu mesti diapresiasi. Sebab kata dia, Pemkab tidak ingin menambah beban APBD.

"Itu harus diapresiasi, pengangkatan CPNS kita butuh, guru-guru ini kurang, tapi kita tidak mau menambah beban APBD, kita maunya anggaran dari pusat bertambah untuk penggajian PPPK," ucapnya.

Halaman 2 dari 3
(asm/sar)

Hide Ads