TPD AMIN Laporkan Sekda Takalar ke Bawaslu Sulsel, Diduga Kampanye Pilpres

TPD AMIN Laporkan Sekda Takalar ke Bawaslu Sulsel, Diduga Kampanye Pilpres

Sahrul Alim - detikSulsel
Selasa, 16 Jan 2024 16:30 WIB
Ketua Tim Hukum TPD AMIN Sulsel, Tadjuddin Rahman.
Foto: Ketua Tim Hukum TPD AMIN Sulsel, Tadjuddin Rahman. (Sahrul Alim/detikSulsel)
Makassar -

Tim Pemenangan Daerah (TPD) Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) melaporkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Takalar Muhammad Hasbi ke Bawaslu Sulawesi Selatan (Sulsel) usai diduga mengkampanyekan anak Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hasbi dilaporkan atas dugaan melakukan pelanggaran pidana Pemilu 2024.

Tim Hukum AMIN Sulsel berjumlah empat orang tiba di Kantor Bawaslu Sulsel Jalan AP Pettarani sekitar pukul 13.30 Wita, Selasa (16/1). Mereka langsung diterima oleh petugas Bawaslu Sulsel di salah satu ruangan.

"Jadi kedatangan kami hari ini untuk melaporkan suatu kejadian dugaan pelanggaran UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu yang diduga dilakukan oknum ASN Muhammad Hasbi jabatan Sekda Takalar," ujar Ketua Tim Hukum TPD AMIN Sulsel Tadjuddin Rahman kepada wartawan di Kantor Bawaslu Sulsel, Selasa (16/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tadjuddin menuding Hasbi diduga mengajak guru-guru dari ASN, PPPK dan honorer di Takalar untuk memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres. Pasalnya, Sekda Hasbi meminta peserta kegiatan tersebut mengapresiasi kebijakan Jokowi.

"Pernyataan bahwa kita saat ini susah mendapat anggaran APBD untuk memberikan gaji-gaji PPPK oleh karena itu dia mengutip pendapat atau janji Presiden Joko Widodo mengatakan apabila anaknya menang maka ada jutaan calon PNS yang akan diangkat," kata Tadjuddin.

ADVERTISEMENT

"Kemudian dia (Hasbi) lanjutkan mengatakan mari kita apresiasi itu. Kata apresiasi ini dalam kamus bahasa Indonesia adalah penghargaan tetapi dalam praktik politik atau kampanye di Indonesia itu kata apresiasi adalah dukungan," tambah Tadjuddin.

Sementara lanjut Tadjuddin, yang menjadi calon wakil presiden ini adalah anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka. Sehingga, secara tidak langsung para guru-guru ASN, PPPK dan honorer di Takalar diarahkan untuk memilih Prabowo-Gibran.

"Calon-calon guru itu, PNS yang namanya PPPK itu ya diberikan arahan untuk memilih pasangan calon nomor 2. Itu intinya," jelasnya.

Dia mengaku sudah menyerahkan sejumlah bukti berupa video, berita media massa dan bukti dari media sosial atas kejadian itu. Pihaknya juga sudah menyertakan saksi-saksi dalam laporannya.

"Kalau saya tidak lakukan ini secepatnya untuk menghindari ini kan ciri-ciri dari pada gerakan yang sistematis, terstruktur dan masif ini ciri-cirinya, harus segera dicegat. Sudah diterima (laporannya) Alhamdulillah, tentu kita memberikan kepercayaan kepada Bawaslu Sulsel untuk menindaklanjuti bersama Bawaslu Takalar," uja Tadjuddin.

Diketahui, dugaan kampanye anak Jokowi itu dilakukan Hasbi dalam acara Rembuk Guru di Museum Daerah Balla Appaka Sulapa' Takalar, Rabu (10/1). Video pernyataan Hasbi soal janji Jokowi itu kemudian viral di media sosial (medsos).

Sekda Takalar Muhammad Hasbi telah mengklarifikasi tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Dia berdalih apa yang disampaikannya merupakan program presiden.

"Tidak ada ajakan memilih pasangan calon ataupun menyampaikan visi misi paslon, yang saya sampaikan adalah program presiden," kata Hasbi dalam keterangannya, Senin (15/1).

Hasbi mengklaim pernyataannya dalam video viral dipenggal sehingga menjadi tidak utuh. Hal itu yang menurutnya membuat masyarakat menjadi salah paham.

"Jadi saya menyesalkan peristiwa ini. Jika Anda hadir langsung, maka akan paham alur diskusi itu. Rasanya ada tangan-tangan jahat yang mencoba merusak stabilitas daerah ini pada tahun politik2024," ucapnya.




(sar/asm)

Hide Ads