Oknum guru Sekolah Menengah Jurusan (SMK) berinisial AE di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo diduga melecehkan siswinya inisial EG saat kegiatan praktikum jurusan. Akibat kasus tersebut, oknum guru dilaporkan ke pimpinan sekolah dan pihak kepolisian.
"Iya anak saya dilecehkan, kami sudah menyampaikan (lapor) sama kepala sekolah dan pihak kepolisian," kata orang tua korban berinisial E saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (13/1/2024).
Peristiwa tersebut terjadi di SMK Negeri 1 Marisa, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato pada Kamis (11/1) malam. Kejadian itu bermula saat siswa-siswi bermalam di sekolah dalam rangka mengikuti kegiatan praktik jurusan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Malam hari kejadian itu, anak saya ini datang di sekolah memang dia punya jadwal kerja praktik, namanya juga sekolah jurusan, ini sesuai saya punya anak bilang. Dia kan mengantuk, namanya saja dia ngantuk dia tidur duluan cepat di tenda yang dibangun dekat sekolah," jelasnya.
Pelaku AE lalu datang dan ikut tidur di dekat korban. Saat itu pula pelaku melakukan pelecehan kepada korban.
"Baru guru juga itu ikut berbaring dekat anak saya, baru saya punya anak terbangun dan kaget, tiba-tiba oknum guru itu langsung meraba bagian tubuh anak saya," tambahya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pohuwato, Iptu Faisal Ariyoga Anastasius Harianja mengatakan sudah melakukan penelusuran terkait kasus pelecehan tersebut. Kasus itu pun telah diselesaikan secara musyawarah.
"Kita sudah cek kasusnya, dan lakukan konfirmasi, hal tersebut tidak benar. Dan permasalahan sudah diselesaikan secara musyawarah," kata Faisal saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (13/1).
Faisal mengungkapkan saat kejadian tersebut, awalnya guru AE sedang beristirahat di tenda dan tidak sengaja menyentuh kaki siswi EG. Dalam tenda tersebut ada juga sekitar 20 orang siswa dan siswi.
"Berdasarkan informasi yang ditemukan di lapangan saat itu dirinya (AE) beristirahat dengan posisi berbaring tepatnya di kaki para siswa-siswi yang sedang beristirahat di tenda. Tanpa disengaja tangan AE menyentuh kaki dari siswi tersebut, dikarenakan yang menginap di dalam tenda ada sekitar 20 orang murid beristirahat," sebutnya.
"Pengakuan AE sendiri saat dirinya selesai melaksanakan kegiatan dan ingin beristirahat di tenda, karena siswi ini merasa seperti ada yang menyentuh, siswi ini pun bangun dan pindah ke tempat lain," pungkasnya.
(ata/asm)