Sengkarut Logistik Pemilu di Sulsel: Kotak dan Surat Suara Banyak Rusak

Sengkarut Logistik Pemilu di Sulsel: Kotak dan Surat Suara Banyak Rusak

Sahrul Alim - detikSulsel
Kamis, 11 Jan 2024 08:20 WIB
Pekerja menyusun surat suara pilkada Kota Makassar 2020 yang selesai dilipat di gedung Celebes Convention Center, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (24/11/2020). Sebanyak 924.771 lembar surat suara pilkada Kota Makassar memasuki tahap penyortiran dan pelipatan dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19 dan ditargetkan selesai pada Kamis (26/11/2020). ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/aww.
Ilustrasi surat suara. Foto: ANTARA/ARNAS PADDA
Makassar -

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan banyak surat suara yang rusak. Sebanyak 200 ribu lembar lebih surat suara untuk Pemilu 2024 yang dicetak di PT Fajar Grafika mengalami kerusakan.

Temuan itu terungkap saat Bawaslu dan KPU Sulsel melakukan kunjungan ke pabrik yang melakukan pencetakan surat suara yang berpusat di Makassar sejak 1 Januari 2024. Selain itu Bawaslu Sulsel juga mendapat laporan sebanyak 168 kotak suara di Selayar rusak usai diterjang banjir.

Anggota Bawaslu Sulsel Samsuar Saleh mengatakan pihaknya menyesalkan kejadian 200 ribu lembar surat suara tidak layak yang ditemukan di percetakan. Pasalnya, sebelum dicetak massal sudah dilakukan pemeriksaan spesimen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya ada (surat suara rusak), itu kejadian khusus karena akibat percetakan. Itulah juga yang kita sesalkan, tapi sudah disetop produksi di sana. Itu tadi yang rusak akibat proses cetak," kata Samsuar kepada detikSulsel, Rabu (10/1/2024).

Samsuar mengaku masalah ini sudah ditangani bersama dengan KPU dan pihak percetakan. Surat suara tersebut akan diganti dan dicetak ulang oleh perusahaan lain, yakni PT Adi Perkasa.

ADVERTISEMENT

"Kalau yang rusak di Fajar Grafika yang 200 ribu lebih itu. Kalau yang itu kami anggap sudah selesai karena sudah ada tindaklanjutnya. Kita ada semacam menjaga kondusifitas ini keadaan, sudah ditangani," jelasnya.

Dia memastikan surat suara rusak tersebut akan dibuatkan berita acara oleh KPU untuk dimusnahkan dalam waktu dekat. Pemusnahan nantinya akan disaksikan oleh pihak Bawaslu dan Kepolisian.

"Surat suara rusak itu dibuatkan berita acara untuk diganti, tidak bisa digunakan lagi, yang ada akan dimusnahkan," sebut Samsuar.

Samsuar mengatakan kerusakan yang terjadi pada surat suara berbeda-beda. Belum lagi ditemukan sejumlah surat suara yang rusak karena bekas tinta, robek dan terlipat saat penyortiran.

"Surat suara yang rusak di kabupaten/kota macam-macam ada DPD, DPRD, Pilpres. Saat penyortiran ditemukan, selain robek ada juga bekas tinta. Di Pemilu inikan harus bersih betul tidak boleh ada bekas tinta sedikit pun," ujarnya.

Sementara itu, Anggota KPU Sulsel Marzuki juga membenarkan temuan ratusan ribu surat suara rusak itu. Temuan itu saat masih di gudang percetakan dan belum didistribusikan ke kabupaten/kota.

"Temuan itu ada di penyedia. Belum ada di distribusi ke KPU kabupaten/kota. Karena kebetulan teman-teman dari Bawaslu sudah memvisitasi tentang proses produksi di percetakan itu memang ada sebagian surat suara yang hasil cetakan tidak sesuai," ujar Marzuki.

Marzuki menyatakan surat suara rusak itu masih tanggung jawab pihak percetakan. Sehingga akan dilakukan pencetakan ulang.

"Tapi lagi-lagi kami sampaikan itu belum ranah kami, tapi ranahnya percetakan dan penyedia. Nanti setelah tiba di KPU kabupaten/kota dan gudang. Itu baru kami anggap bahwa inilah surat suara kami," jelasnya.

"Karena di situlah perjanjian kami, bahwa semua logistik KPU kabupaten/kota semua diterima di gudang masing-masing. Kalau pun misalnya dalam perjalanan ekspedisi mengalami ban bocor sehingga ada penurunan, itu masih bukan ranah kami," tambah Marzuki.

Dia juga berdalih pihaknya tidak punya kewenangan untuk memeriksa surat suara di percetakan. Surat suara diperiksa saat sudah selesai dikemas dalam dus.

"Maka kami buka dengan sistem Sorlip namanya, Sortir dan Lipat. Nah di situlah ada surat suara per dus atau koli ada yang rusak dan terlipat," jelas Marzuki.

Simak Gudang Logistik di Selayar Diterjang Banjir di halaman selanjutnya...

Gudang Logistik Selayar Diterjang Banjir

Di sisi lain, sebanyak 168 kotak suara rusak usai gudang logistik di Kantor KPU di Kecamatan Benteng, Jalan Jendral Ahmad Yani, Selayar diterjang banjir pada (6/1). Saat kejadian, ketinggian air yang menerjang gudang tersebut mencapai 30 sentimeter.

"Iya, kotak suara (rusak). Ada 168 kotak suara, sudah dilanjutkan. Jadi keadaan banjir ini hujan satu jam saja, tapi keras atau deras sekali. Nah tiba-tiba, ini langsung kayak tumpah kayak air bah," ujar Ketua KPU Selayar Andi Dewantara kepada wartawan, Rabu (10/1/2024).

Dewantara mengaku tidak menyangka gudang logistik itu akan kebanjiran. Pasalnya, selama ini gudang tersebut tidak pernah kebanjiran atau terendam air karena ada sumur serapan di wilayah itu.

"Air yang masuk di gudang, inikan sudah masuk di sumur resapan semua, tetapi ada saluran drainase di depan kantor dan di sebelah jalan itu yang tersumbat. Itu yang tersumbat drainase akhirnya melimpah ruah ke jalan," ujarnya.

"Yang mengherankan saya lagi, karena ada air dari bawah gudang. Itu gudang sebagian di tegel, dan sebagian belum karena belum ada uang. Tiba-tiba ada semburan air kayak sumur di bawah. Saya bingung juga kayak lumpur Lapindo," tambah Dewantara.

Pihaknya mengaku sudah memindahkan logistik surat suara lainnya di Gedung PGRI, Jalan Jenderal Sudirman, Benteng. Kotak suara yang rusak pun akan diganti.

"Iya saya pindahkan. Tidak ada opsi lain. Tidak ada opsi untuk tetap bertahan di situ," ujarnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Pengakuan Pembakar Pos Polisi di Makassar: Nggak Tahu, Bodoh Saya"
[Gambas:Video 20detik]
(ata/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads