Kebakaran yang melanda gedung SMP Negeri 1 Rantepao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) ternyata mengakibatkan 11 ruangan sekolah ludes. Barang-barang penting seperti data alumni hingga ijazah ikut hangus dilalap api.
Dari pantauan detikSulsel di SMPN 1 Rantepao Senin (8/1/2024), tampak ruangan yang terbakar diberi garis polisi. Para siswa terlihat tetap melakukan aktivitas belajar di ruang kelas yang tidak terdampak kebakaran.
Beberapa siswa juga menunggu di halaman sekolah sambil memandangi ruangan yang hangus terbakar setelah dilalap api. Siswa yang menunggu di halaman tersebut merupakan siswa kelas VII yang ruangannya ikut terbakar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aktivitas belajar mengajar tetap terlaksana. Tapi gantian, jadi kami sif karena ruang kelas VII itu rata-rata terdampak," kata salah seorang guru SMPN 1 Rantepao Yusuf Sattu kepada detikSulsel, Senin (8/1/2024).
Sementara Kepala Sekolah SMPN 1 Rantepao Andarias mengungkapkan, pihaknya yang melakukan pendataan pasca-kebakaran mengungkap ada 11 ruangan yang terbakar. Ruangan yang dimaksud, yakni ruang kepala sekolah, ruang guru, laboratorium, tata usaha, ruang bimbingan konseling (BK), perpustakaan dan ruang kelas VII.
"Setelah di data, ada 11 ruangan yang terbakar. Termasuk ruang guru dan ruangan kepala sekolah," ungkap Andarias.
Andarias mengutarakan, beberapa barang penting seperti data siswa, data alumni dan brankas ijazah ikut hangus terbakar pada kejadian itu. Meski begitu, dirinya belum mengetahui berapa taksiran kerugian yang timbul setelah kebakaran hebat tersebut.
"Kalau kerugian kami belum hitung, belum bisa ditaksir. Tapi barang-barang penting semua hangus, data siswa, data alumni dan brankas ijazah itu hangus semua karena tersimpan di ruang guru dan ruang kepala sekolah," ungkapnya.
Dia menambahkan, dirinya sudah melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Pendidikan (Disdik) dan Bupati Toraja Utara Yohanis Bassang. Saat ini, pihaknya memberlakukan sistem sif untuk proses pembelajaran.
"Sudah kami laporkan ke dinas, pak Bupati juga tadi datang berkunjung. Ya sementara kita berlakukan sif untuk jam belajarnya anak-anak karena ruang kelas tidak cukup," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran yang melanda gedung SMP Negeri 1 Rantepao di Jalan Emi Saelan, Kecamatan Rantepao, Toraja Utara itu terjadi sekitar pukul 13.30 Wita, Minggu (7/1). Warga di sekitar lokasi awalnya melihat asap tebal dari dalam sekolah.
"Langsung memang itu asap tebal dan hitam muncul dari dalam sekolah, warga sekitar panik mi karena berselang ada mi api yang muncul," kata salah seorang warga Rantepao Risma kepada wartawan, Minggu (7/1).
Risma mengatakan warga sekitar sekolah langsung berbondong-bondong datang dan berusaha memadamkan api menggunakan alat seadanya. Api kemudian menyebar dengan cepat karena saat kejadian angin cukup kencang.
"Warga semua langsung berusaha padamkan, sambil kita tunggu damkar datang. Cepat sekali apinya menjalar ke gedung sebelahnya karena angin cukup kencang, cepat sekali," ungkapnya.
(sar/sar)