Sebuah jembatan penghubung 5 Desa di Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) ambruk diterjang banjir. Jembatan tersebut sementara dalam proses pengerjaan.
"Iya, jembatan ambruk tadi malam dihantam banjir dari hulu," ujar salah satu warga, Fahmi kepada detikSulsel, Sabtu (6/1/2024).
Jembatan di Sungai Balebo itu ambruk pada Jumat (5/1) sekira pukul 22.00 Wita. Jembatan itu merupakan penghubung 5 desa, yakni Desa Pincara, Lantang Tallang, Maipi, Masamba dan Desa Sumillin, di Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jembatan di Sungai Balebo yang ambruk sekira jam 22.00 Wita tadi malam, saat itu hujan sejak sore, di Hulu juga begitu. Air sungai naik dan deras," ungkapnya.
Fahmi menjelaskan, jembatan tersebut ambruk karena tidak kuat menahan derasnya banjir yang datang dari hulu. Alhasil besi penopang badan jembatan ikut hanyut terbawa arus sungai.
"Hujan deras di hulu sungai jadi banjir di sini, selain tinggi airnya juga deras, terus hantam besi penopang yang di bawah jembatan makanya jembatannya ambruk karena tidak ada yang topang di bawah," jelasnya.
Lebih lanjut, Fahmi menyebut, jembatan tersebut sementara dalam proses pengerjaan. Sementara warga sekitar masih menggunakan jembatan darurat yang berada tidak jauh dari jembatan yang ambruk tersebut.
"Jadi kalau masyarakat dari 5 desa mau beraktivitas mau menyeberang, masih pakai jembatan darurat yang dipasang waktu banjir bandang," bebernya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara, Muslim Muchtar membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya peristiwa ambruknya jembatan murni karena faktor alam.
"Iya benar Jembatannya ambruk dan itu murni karena faktor alam bukan faktor manusia, jadi memang karena banjir," ujarnya
Muslim mengatakan bahwa jembatan tersebut sementara proses pengerjaan dan masih dalam wewenang perusahaan atau rekanan yang mengerjakan jembatan tersebut.
"Jadi masih dalam proses pengerjaan jadi masih tanggungjawab perusahaan atau rekanan yang kerja jembatan tersebut," ungkapnya.
"Karena jembatan ini rusak karena faktor alam jadi kita memberikan penambahan jangka waktu pengerjaan jembatan kepada rekanan," tambahnya.
(ata/asm)