Prajogo Pangestu, pengusaha asal Kalimantan Barat berhasil menempati posisi orang terkaya nomor satu di Indonesia. Keberhasilannya ini dapat diraih berkat gurita bisnisnya yang mengalami kenaikan pesat dalam beberapa waktu belakangan ini.
Berdasarkan data Forbes The Real Time Billionaires Kamis (4/1/2024), Prajogo Pangestu memiliki kekayaan sebesar US$55,6 miliar atau setara dengan Rp861,91 triliun (Rp15.482/US$1). Kekayaannya ini membuatnya berada di peringkat satu dalam daftar orang kaya di Indonesia, sekaligus orang paling kaya ke-32 di dunia.
Dilansir dari CNBC, tercatat sebanyak empat saham yang dikendalikan oleh Prajogo di Bursa Efek Indonesia (BEI). Empat saham tersebut, yakni holding energi PT Barito Pacific Tbk (BRPT), perusahaan petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), emiten geotermal, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), dan emiten batu bara PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun di balik kesuksesannya saat ini, Prajogo Pangestu memiliki perjalanan panjang dalam membangun karir dan bisnisnya. Pundi-pundi kekayaannya berhasil dikumpulkan melalui usaha keras dan jerih payahnya sendiri.
Lantas, seperti apa kisah hidup dan profil Prajogo Pangestu? Berikut ulasan selengkapnya.
Profil Prajogo Pangestu
Dilansir dari laman resmi Barito Pacific, Prajoga Pangestu lahir di Bengkayang, Kalimantan Barat pada 13 Mei 1944. Saat ini ia telah berusia 79 tahun.
Prajogo Pangestu adalah anak dari seorang pedagang karet. Karena keterbatasan ekonomi, Prajogo hanya mampu mengenyam pendidikan hingga tingkat menengah.
Kondisi tersebut yang membuat dia berpikir untuk mencari pekerjaan. Meskipun sempat mencoba peruntungannya di Jakarta, namun perjuangannya tersebut belum membuahkan hasil yang memuaskan.
Akhirnya Prajogo kembali ke kampung halamannya. Ketika kembali di kampung halamannya, ia mulai bekerja sebagai sopir angkot dan membuka usaha kecil-kecilan dengan menjual bumbu dapur dan ikan asin.
Di sela-sela pekerjaannya, Prajogo bertemu dengan pengusaha kayu asal Malaysia, Burhan Uray pada tahun 1960-an. Pertemuan tersebut menjadi titik balik nasib Prajogo.
Pada tahun 1969, Prajogo memutuskan untuk bergabung di perusahaan milik Burhan, yakni PT Djajanti Grup. Tujuh tahun kemudian, Burhan mengangkat Prajogo menjadi general manager (GM) di pabrik Plywood Nusantara, Gresik, Jawa Timur.
Prajogo hanya menjabat sebagai GM Djajanti Group selama satu tahun saja. Karena dia memutuskan untuk mengundurkan diri dan membeli sebuah perusahaan yang saat itu mengalami krisis finansial, yang bernama CV Pacific Lumber Coy.
Pada saat itu, Prajogo mengajukan pinjaman dari bank untuk membeli perusahaan tersebut. Setelah akuisisi, perusahaan tersebut diubah namanya menjadi PT Barito Pacific.
Perusahaan yang didirikannya saat itu mulai go public pada tahun 1993. Lalu pada tahun 2007, ia mengganti nama perusahaannya menjadi Barito Pacific setelah mengurangi bisnis kayunya.
Barito Pacific kemudian mengakuisisi 70% saham perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang juga diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007. Lalu pada tahun 2011, Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terbesar di Indonesia.
Thaioil kemudian mengakuisisi 15% saham Chandra Asri pada Juli 2021 dan menjadi produsen petrokimia terbesar di Indonesia. Mereka kemudian memulai mengembangkan situs petrokimia kedua pada 2022.
Pada 2023, Prajogo juga telah membawa dua perusahaannya, CUAN dan BREN melantai di bursa RI.
Data Pribadi Prajogo Pangestu
- Nama: Prajogo Pangestu
- Usia: 79
- Tempat/tanggal lahir: Bengkayang, 13 Mei 1944
- Kewarganegaraan: Indonesia
- Alamat: Jalan Widya Chandra V No.32/B, Senayan, Jakarta Selatan
- Status Perkawinan: Menikah
- Jumlah Anak: 3
- Riwayat Pendidikan: Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) Singkawang
Riwayat Pekerjaan Prajogo Pangestu
- PT Mangole Timber Producers - Direktur Utama (1969-1977)
- PT Barito Pacific Lumber - Direktur Utama (1976)
- Barito Pacific Group - (1977)
- PT Barito Pacific Timber (dh. PT Bumi Raya Pura Mas Kalimantan) - Direktur Utama (1979-1993)
- PT Mangole Timber Producers - Direktur Utama (1982-1993)
- PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries - Direktur Utama (1987-1998)
- PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood - Direktur Utama (1987-1998)
- PT Musi Hutan Persada - Komisaris (1991-1993)
- PT Mangole Timber Producers - Komisaris Utama (1993-1998)
- PT Astra International Tbk - Wakil Komisaris Utama (1993-1998)
- PT Tripolyta Indonesia Tbk - Komisaris (1989-1999)
- PT Chandra Asri - Direktur Utama (1990-1999)
- PT Tanjungenim Lestari Pulp & Paper - Komisaris Utama (1999-2005)
- PT Tanjungenim Lestari Pulp & Paper - Wakil Komisaris Utama (1997-1999)
- PT Barito Pacific Tbk (d/h PT Barito Pacific Timber) - Komisaris Utama (1993-sekarang)
Itulah profil Prajogo Pangestu yang dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia. Bagaimana menurut detikers?
Sumber:
1. CNBC Indonesia, "Singkirkan Bos Djarum, Prajogo Pangestu Jadi Orang Terkaya RI"
2. CNN Indonesia, "Profil Prajogo Pangestu, Eks Sopir Angkor yang Jadi Orang Terkaya RI"
3. CNBC Indonesia, "Kisah Kelam Prajogo Pangestu Sebelum Jadi Orang Terkaya RI"
4. detikfinance, "Kisah Prajogo Pangestu, Sopir Angkot yang Kini Jadi Taipan Energi Perkayuan"
5. Barito-Pacific.com
6. Forbes.com, Prajogo Pangestu
(edr/urw)